3 Jenis Kematian Mendadak pada Bayi dan Cara Mencegahnya

Kematian mendadak selama tahun pertama kehidupan bayi adalah salah satu masalah paling kritis yang dihadapi orang tua dan dokter anak. Oleh sebab itu, orang tua perlu waspada dan memahami jenis-jenis kematian mendadak pada bayi.

Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, istilah yang berhubungan dengan kasus kematian mendadak pada bayi menjadi membingungkan, tidak hanya bagi orang tua, tetapi juga bagi para profesional dan peneliti.

Ada banyak istilah-istilah yang dimaksud dengan kematian mendadak pada bayi. Mulai dari SUDI, SUID, hingga SIDS. Berikut penjelasannya, Moms.

Baca Juga: Bayi Kejang saat Tidur, Apa Penyebabnya?

Jenis-jenis Kematian Bayi Mendadak

Berikut beberapa jenis kematian bayi mendadak yang perlu diwaspadai oleh para orang tua:

1. Kematian Bayi Mendadak yang Tidak Dapat Dijelaskan (SUID)

Foto: aol.co.uk

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) di Amerika Serikat, dalam upaya untuk mengklarifikasi istilah-istilah yang berhubungan dengan kematian mendadak pada bayi, menyatakan bahwa SUID digunakan sebagai istilah luas yang mencakup semua kasus meninggalnya bayi secara mendadak.

Ahli medis menyebutnya sebagai Sudden Undetermined Infant Death (Sindrom Kematian Bayi Mendadak yang Tidak Dapat Ditentukan).

Dengan kata lain, SUID mencakup SIDS, kematian karena kecelakaan (seperti mati lemas dan tercekik), kematian mendadak secara alami (seperti yang disebabkan oleh infeksi, gangguan jantung atau metabolisme, dan kondisi neurologis), serta pembunuhan.

Kondisi ini paling banyak terjadi pada bayi berusia kurang dari 1 tahun. Menurut Journal of American Public Health Association, lingkungan tidur yang berbahaya berkontribusi pada SUID.

Hal ini pun dibuktikan dengan mayoritas kasus SUID yang terjadi ketika bayi sedang tidur atau berada di area tidur mereka.

Namun, istilah SUID juga digunakan untuk kasus kematian bayi secara mendadak yang tidak dapat dijelaskan.

Sebagai contoh, ketika seorang pemeriksa medis, bahkan setelah melakukan investigasi secara menyeluruh, tidak dapat membedakan antara SIDS dan mati lemas.

Selain itu, karena orang tua atau pengasuh biasanya tidak melihat kematian ini saat terjadi, penyelidik mungkin tidak dapat memperoleh gambaran yang jelas tentang keadaan di sekitar kematian, yang diperlukan untuk menentukan penyebabnya.

Baca Juga: Ini 5 Perlengkapan Bayi untuk Tidur Agar Si Kecil Tidur Nyaman dan Aman

2. Kematian Mendadak yang Tidak Terduga pada Bayi (SUDI)

Foto: lullablytrust.org.uk

SUDI adalah istilah luas yang mencakup SID dan kecelakaan tidur yang fatal pada bayi.

Sebagian besar kasus SUDI terjadi di lingkungan tidur bayi. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan kematian bayi terjadi secara tiba-tiba, tidak terduga, dan tidak diketahui penyebab kematiannya secara jelas.

Ahli medis lain menyebutnya sebagai Sudden Unexpected Death in Infant (Sindrom Kematian Mendadak yang Tidak Dapat Diduga pada Bayi).

SUDI lebih umum terjadi pada bayi berusia antara 2 hingga 4 bulan, tetapi dapat terjadi pula pada bayi yang lebih muda atau lebih tua.

SUDI dapat terjadi pada bayi ASI maupun bayi yang diberi susu botol. Dari berbagai kasus SUDI yang ditemukan, 60% diantaranya terjadi pada bayi laki-laki.

Ketika kematian bayi berhasil diselidiki, maka akan berkembang menjadi salah satu kasus berikut ini:

Kecelakaan tidur fatal (fatal sleeping accident), kasus kematian bayi yang disebabkan oleh kecelakaan saat tidur, di mana penyebabnya ditemukan saat atau setelah investigasi SIDS, ketika proses investigasi yang dilakukan tidak dapat menemukan penyebab kematian bayi.

Terkadang SUDI pada bayi dapat dijelaskan oleh penyakit serius atau kondisi medis yang dialami bayi sejak lahir.

3. Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)

Foto: yle.fi

American Academy of Pediatrics (AAP), menyebutkan bahwa SIDS atau Sudden Infant Death Syndrom adalah kasus kematian mendadak pada bayi yang berusia kurang dari 1 tahun.

Untuk penyebabnya, tidak dapat dijelaskan bahkan setelah dilakukan investigasi menyeluruh yang mencakup otopsi lengkap, pemeriksaan tempat kematian, dan tinjauan riwayat klinis.

Ada banyak penelitian tentang SIDS, tetapi hingga saat ini masih belum diketahui persis apa penyebabnya.

Namun, berbagai organisasi kesehatan di seluruh dunia, khususnya AAP telah merekomendasikan tindakan pencegahan SIDS.

SIDS umumnya lebih sering terjadi di musim dingin (pada negara 4 musim), di iklim yang lebih dingin, dan pada bayi yang lahir prematur.

Biasanya SIDS pada bayi terjadi di rentang usia 2 bulan hingga 1 tahun.

Kebanyakan kasus SIDS terjadi ketika bayi tidur, tanpa menunjukkan tanda adanya gangguan atau masalah pada bayi yang bersangkutan seperti rewel atau sakit.

Terkadang bayi yang dinyatakan SIDS hanya mengalami pilek ringan pada hari-hari sebelum dinyatakan meninggal.

Baca Juga: Apakah Bayi Benar-Benar Membutuhkan Baby Monitor untuk Hindari SIDS?

Mencegah Kematian Mendadak pada Bayi

Foto: Orami Photo Stock

Setelah memahami jenis-jenis kematian mendadak pada bayi, Moms pasti tidak ingin hal ini terjadi pada Si Kecil, bukan?

Untuk itu, berikut cara mencegah kematian mendadak pada bayi yang bisa Moms terapkan:

• Pastikan bayi selalu tidur dalam posisi telentang di lingkungan tidur yang aman.
• Pastikan kepala bayi tidak terhalang benda apapun ketika mereka tidur.
• Selama 6-12 bulan pertama, pastikan bayi tidur bersama orang tua sehingga bisa terus diawasi.
• Hindari paparan asap rokok sebelum dan sesudah bayi lahir. Menurut studi BMC Medicine, bayi yang terpapar asap rokok memiliki kemungkinan 1,9 kali (hampir 2 kali lipat) untuk meninggal karena SIDS.
• Menyusui langsung jika memungkinkan karena menurut jurnal dari ResearchGate, ASI eksklusif dan durasi menyusui yang lebih lama dapat memberikan proteksi yang kuat dalam mencegah SIDS.

Demikianlah Moms pengertian tentang 3 istilah yang berhubungan dengan kasus kematian mendadak pada bayi.

Jangan lupa untuk menerapkan tindakan pencegahan agar Si Kecil terlindungi, ya.