Gejala Hamil tapi Test Pack Negatif, Apa Penyebabnya?
Mengalami gejala hamil tapi test pack negatif tentu membingungkan banyak Moms.
Hal ini juga bisa menyebabkan kecewa, terutama bagi Moms dan Dads yang sangat menginginkan kehadiran buah hati.
Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan gejala hamil tapi test pack negatif? Adakah faktor-faktor tertentu yang mempengaruhinya?
Dalam artikel ini, kita akan menggali informasi mendalam mengenai hal tersebut. Dibaca terus, yuk, Moms!
Baca Juga: Menggunakan Testpack Sebelum Telat Haid, Apakah Terdeteksi?
Bagaimana Gejala Hamil tapi Test Pack Negatif?
Jika Moms tak kunjung mendapatkan menstruasi tapi saat test pack hasilnya negatif, kecil kemungkinan Moms hamil.
Mungkin ada penjelasan lain mengenai gejala yang Moms alami, seperti sindrom pramenstruasi (PMS).
Berikut ini beberapa gejala hamil tapi test pack negatif, yang mungkin Moms rasakan:
1. Menstruasi yang terlewat
Tidak menstruasi adalah salah satu tanda-tanda hamil yang paling umum.
Namun, menstruasi Moms bisa terlambat karena sejumlah alasan, termasuk stres, kelebihan atau kekurangan berat badan, atau sindrom ovarium polikistik.
Pelajari lebih lanjut tentang apa yang menyebabkan terlambatnya menstruasi dan kapan harus menemui dokter.
2. Payudara Terasa Lembut dan Sensitif
Jika payudara Moms lebih sensitif dari biasanya, ini bisa jadi merupakan tanda PMS.
Banyak wanita merasa payudaranya menjadi sedikit nyeri sebelum menstruasi tiba.
Jika Moms sedang mencoba untuk hamil, wajar jika Moms memberikan perhatian ekstra pada perasaan tubuh Moms.
Hal inilah yang mungkin membuat Moms merasakan gejala hamil tapi test pack negatif.
Pada kasus yang lebih jarang terjadi, nyeri payudara bisa menjadi tanda suatu kondisi seperti mastitis (yang bisa terjadi meskipun Moms tidak sedang menyusui).
Jika rasa sakitnya sangat parah, payudara Moms tampak merah atau bengkak, atau suhu tubuh Moms juga meningkat, temui dokter.
3. Kram atau Kembung
Sama halnya dengan payudara yang nyeri, kram perut atau kembung juga bisa menjadi tanda bahwa menstruasi Moms akan segera tiba.
Jika nyeri ini berlangsung melebihi masa menstruasi, bisa jadi itu merupakan tanda penyakit, seperti sindrom iritasi usus besar.
Temui dokter jika rasa sakitnya semakin parah, terus datang kembali, atau disertai gejala lain, seperti pendarahan, keluar cairan, atau nyeri saat menggunakan toilet.
4. Kelelahan
Kelelahan adalah salah satu sindrom PMS klasik lainnya, yang mungkin Moms kenali sebagai gejala hamil tapi test pack negatif.
Hal ini juga dapat dikaitkan dengan depresi atau kecemasan. Keduanya umum terjadi pada orang yang sedang menjalani program hamil.
Beberapa kondisi medis juga dapat menyebabkan kelelahan ekstrem, seperti anemia (kekurangan zat besi), diabetes, atau tiroid yang kurang aktif.
Jika Moms merasa lelah sepanjang waktu, dan banyak istirahat serta tidur tidak membantu, temui dokter.
Baca juga: Lupa Minum Pil KB? Ini Cara Mengatasinya agar Tidak Hamil
5. Mual di Pagi Hari
Mual dan muntah bisa disebabkan oleh penyakit pencernaan sederhana, biasanya disebabkan oleh keracunan makanan atau virus.
Jika demikian, penyakit ini akan membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
Namun, terkadang mual di pagi hari bisa disebabkan oleh peningkatan asam lambung atau gastritis.
Mual yang disebabkan oleh masalah pencernaan ini biasanya datang dengan rasa sakit atau sensasi terbakar di perut.
Jadi, Moms mengalami mual di pagi hari dan mengiranya gejala hamil tapi test pack negatif, bisa jadi itu masalah kesehatan lain.
6. Sering Buang Air Kecil
Wanita di tahap awal kehamilan sering kali perlu buang air kecil lebih sering karena hormon kehamilan.
Namun, hal ini juga bisa terjadi jika Moms memiliki kondisi seperti infeksi saluran kemih (ISK) atau diabetes.
Jika Moms sudah mencoba untuk hamil selama beberapa waktu tapi tidak berhasil, mungkin ada baiknya Moms menemui dokter umum untuk pemeriksaan kesuburan.
Jika Moms berusia 35 tahun atau lebih muda, Moms dan pasangan biasanya bisa menjalani tes kesuburan jika sudah mencobanya setidaknya selama satu tahun.
Jika Moms berusia di atas 35 tahun, temui dokter Moms lebih awal, karena dokter mungkin menawarkan tes setelah sekitar enam bulan mencoba.
Penyebab Terjadinya Gejala Hamil tapi Test Pack Negatif
Mual, sakit perut, tubuh nyeri, sakit kepala, dan demam adalah keluhan yang bisa terjadi saat menstruasi.
Meski begitu, kondisi tersebut sebenarnya juga bisa menjadi gejala kehamilan, lho.
Keduanya memang memiliki persamaan yang sulit dibedakan.
Ketika seorang wanita mengalami gejala hamil tapi test pack negatif, apakah mereka sebenarnya memang tidak hamil, atau justru sebaliknya?
Moms dapat menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut lewat penjelasan mengenai hasil test pack positif palsu di bawah ini:
1. Melakukan Tes Terlalu Dini
Tes kehamilan yang bisa digunakan sendiri di rumah adalah tes yang bersifat kualitatif.
"Tes ini berfungsi untuk mengukur apakah hormon hCG ada dalam urin seseorang," jelas Stephen Rechner, MD, Kepala Divisi Obstetri Umum dan Ginekologi di Spectrum Health di Grand Rapids.
Seseorang yang mengalami gejala hamil tapi test pack negatif bisa terjadi karena terlalu dini dalam melakukan test pack.
“Jumlah hormon yang terdeteksi biasanya tidak cukup untuk dideteksi oleh test pack sampai setelah terlambat menstruasi," tambahnya.
Akan tetapi, karena siklus menstruasi wanita bisa bervariasi, saat melakukan tes kehamilan mungkin saja belum memiliki cukup hCG yang membuat tes kehamilan negatif.
Oleh karena itu, kebanyakan dokter menyarankan agar tes ulang dilakukan beberapa hari kemudian.
Hal tersebut dikarenakan kadar hCG dalam darah akan meningkat dengan cepat jika Moms memang benar-benar hamil.
"Kebanyakan wanita mendapatkan hasil positif pada test pack sekitar empat hingga enam minggu setelah hari pertama haid terakhir mereka," ujar Stephen.
Baca Juga: Perubahan dan Perkembangan Janin pada Tiap Trimester Kehamilan, Bumil Wajib Tahu!
2. Tidak Melakukan Tes dengan Benar
Berdasarkan hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal National Center for Biotechnology Information, penyebab gejala hamil tapi test pack negatif juga dapat terjadi karena kesalahan penggunaan alat tes kehamilan.
Penelitian tersebut menyebutkan bahwa keandalan alat tes kehamilan bukan hanya berdasarkan pada kinerja biokimia dari sistem tes.
Faktor penting lainnya yang juga menentukan keakuratan hasilnya adalah sesuai atau tidaknya penggunaan alat tes kehamilan dengan petunjuk yang ada pada kemasan.
Selain itu, menurut peneliti, jenis alat tes kehamilan juga termasuk salah satu faktor yang menentukan keakuratan.
Di mana alat tes kehamilan digital diketahui dapat memberikan hasil yang lebih akurat dan lebih jarang menyebabkan kesalahan penggunaan.
3. Hook Effect
Sebagaimana diketahui, selama hamil tubuh wanita menghasilkan hormon yang disebut human chorionic gonadotropin (hCG).
Bukan hanya penting bagi perkembangan janin yang sehat, hormon ini juga dibutuhkan untuk mendeteksi kehamilan. Salah satunya menggunakan test pack.
Hormon hCG juga dapat menyebabkan apa yang disebut efek hook, yang menjadi penyebab gejala hamil tapi test pack negatif.
Efek hook dapat terjadi ketika terdapat terlalu banyak hCG di dalam darah atau urine, Moms.
Baca Juga: Tips Olahraga untuk Program Hamil, Moms dan Dads Perlu Tahu!
National Center for Biotechnology Information memaparkan, kadar hCG yang terlalu tinggi dapat membuat test pack ‘kebingungan’.
Artinya, kemudian tidak mendeteksinya dengan benar atau justru sama sekali tidak mendeteksinya.
Oleh karena itu, alih-alih mendapatkan hasil positif, test pack justru menunjukkan hasil negatif palsu.
Efek hook ini bahkan bukan hanya terjadi selama awal kehamilan lho, Moms.
Pada kasus yang jarang terjadi, efek hook juga dapat menyebabkan hasil test pack negatif hingga trimester ketiga kehamilan, ketika Moms sudah jelas-jelas hamil.
4. Tidak Melakukan Tes di Pagi Hari
Pada kehamilan yang sangat dini, ada kemungkinan tes kehamilan dilakukan bukan di pagi hari.
Ini membuat sebagian wanita merasakan gejala hamil tapi test pack negatif, lho.
Meskipun tidak umum terjadi, hal ini dikarenakan minum terlalu banyak di siang hari dan baru melakukan pengujian di sore atau malam hari dapat mempengaruhi hasil tes.
Mengapa demikian? Ketika urine bercampur air, akan lebih sulit bagi beberapa alat tes kehamilan untuk mendeteksi hCG.
Sehingga, Moms mungkin saja mengalami gejala hamil tapi test pack negatif, menurut penjelasan dari Mayo Clinic.
Baca Juga: Moms sedang Program Hamil? Yuk Cek Masa Subur Pria Berapa Hari!
5. Menggunakan Test Pack yang Sudah Kedaluwarsa
Ketika mendapatkan hasil negatif, apa Moms menggunakan test pack yang sudah lama dibeli dan disimpan di rumah?
Jika iya, maka kemungkinan besar penyebab hasil test pack negatif tapi Moms merasa hamil adalah karena menggunakan alat tes kehamilan yang sudah kedaluwarsa.
Jadi, jika Moms sudah terlambat menstruasi tetapi hasil test pack positif palsu, coba lakukan tes ulang sesuai petunjuk atau temui dokter kandungan.
Pasalnya, ada berbagai hal yang dapat menyebabkan Moms terlambat menstruasi.
Selain itu, banyak pula faktor yang membuat seseorang mengalami gejala hamil tapi test pack negatif atau palsu.
6. Kehamilan Ektopik
Dalam kasus yang jarang terjadi, kehamilan ektopik dapat menjadi penyebab gejala hamil tapi test pack negatif.
Kehamilan ektopik terjadi ketika embrio menempel pada tempat selain rahim
Ini biasanya terjadi di saluran tuba, tetapi dapat terjadi di tempat lain di tubuh.
Kehamilan ektopik tidak berkembang sebagaimana mestinya dan tidak dapat berkembang menjadi janin yang layak.
Pembentukan plasenta pun menjadi tertunda sehingga menghambat produksi hCG.
Kehamilan ektopik bisa berbahaya karena bisa menyebabkan tuba falopi pecah.
Kehamilan ektopik jarang terjadi, dan biasanya terjadi pada sekitar 1 dari 40 kehamilan.
7. Fase Menyusui
Menyusui dapat menyebabkan beberapa ketidakteraturan hormon dalam tubuh.
Bahkan setelah bayi lahir dan siklus menstruasi akan kembali, namun mungkin diperlukan beberapa waktu sebelum siklus kembali normal.
Ketika sedang menyusui, ketidakteraturan hormon dalam tubuh bisa menjadi penyebab gejala hamil tapi test pack negatif.
Misalnya, jika bayi mengalami percepatan pertumbuhan dan frekuensi makan atau asupannya menyusuinya meningkat.
Hal itu dapat mengganggu siklus ibu dan menjadi penyebab gejala hamil tapi test pack negatif.
Baca Juga: Hamil Anggur: Penyebab, Ciri-ciri, dan Prosedur Medisnya
8. Gaya Hidup Tidak Sehat
Gaya hidup yang tidak sehat adalah salah satu dari beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab gejala hamil tapi test pack negatif
Misalnya stres, ini dapat menunda menstruasi dan membuat hormon tidak teratur sehingga menunjukkan hasil test pack negatif.
Olahraga berat dan aktivitas tinggi juga menjadi penyebab yang mungkin Moms tak sadari.
Terlalu banyak konsumsi kafein atau tidak cukup makan juga dapat memengaruhi hormon pada wanita yang ingin hamil.
Gaya hidup yang tidak sehat karena mengonsumsi makanan tinggi lemak pun jadi salah satu faktornya.
Tak hanya itu, makanan tinggi gula juga bisa mempengaruhi tingkat kesuburan pada setiap perencanaan kehamilan.
9. Kondisi Medis Serius
Kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau masalah tiroid juga mengambil peran.
Kondisi ini dapat menyebabkan wanita mengalami siklus yang sangat tidak teratur dan menstruasi yang terlewat.
Kondisi medis ini juga menjadi penyebab wanita mengalami gejala hamil tapi hasil test pack negatif.
Wanita yang mengalami kondisi medis ini menyebabkan siklus menstruasi tidak teratur, sehingga menyulitkan untuk mendapatkan kehamilan.
Jika melewatkan menstruasi selama lebih dari 90 hari dan tidak hamil, segera bicarakan dengan dokter untuk mengetahui kondisi medis yang sebenarnya.
10. Efek Samping Alat Kontrasepsi
Alat kontrasepsi ternyata dapat menyebabkan ketidakteraturan dalam siklus wanita.
Ketika sedang mengalami gejala hamil tapi test pack negatif, bisa jadi ini adalah pengaruh dari alat kontrasepsi yang Moms pakai sebelumnya.
Jenis alat kontrasepsi lain juga dapat menyebabkan menstruasi terlewat.
Misalnya, obat tekanan darah atau obat alergi dapat mengganggu siklus menstruasi seseorang.
Baca Juga: 7 Buah yang Bagus untuk Ibu Hamil Muda, Ada yang Bisa Hilangkan Mual!
11. Kehamilan Kimiawi
Pernahkah Moms mendengar tentang kehamilan kimia? Hasil tespek positif namun tak akurat bisa menandakan kondisi ini.
Kehamilan kimia adalah proses kehamilan yang gagal ketika sel telur tidak dapat dibuahi di dalam rahim.
Meski sangat umum terjadi, penyebab kehamilan kimia sendiri tidak diketahui secara pasti hingga saat ini oleh para peneliti.
Para peneliti menyebut, faktor yang berperan dalam kehamilan kimia yakni gaya hidup dan riwayat penyakit sebelumnya.
Embrio mungkin pernah terbentuk dan bahkan mungkin tertanam di lapisan rahim (implantasi), tetapi kemudian berhenti berkembang.
Kehamilan kimiawi terjadi begitu dini sehingga banyak orang yang keguguran tidak menyadarinya.
12. Terlalu Lama Mendiamkan Alat Test Pack
Penyebab lain munculnya gejala hamil tapi test pack negatif adalah mendiamkan test pack terlalu lama hingga hasilnya keluar.
Ini dapat membuat hasilnya menjadi tidak akurat.
Sebaiknya Moms segera menyesuaikan waktu yang dibutuhkan untuk melihat hasil dari uji kehamilan.
Biasanya, terdapat petunjuk pada setiap kemasan uji kehamilan dalam rentang 2-5 menit.
Apabila dibiarkan dalam keadaan bercampur air, larutan urine bisa saja menguap dan mempengaruhi hasilnya.
13. Ada Potensi Gangguan Kesehatan
Jarang disadari, hasil test pack positif samar juga bisa menandakan bahwa adanya gangguan kesehatan.
Hormon hCG dipercaya sebagai salah satu ciri kehamilan dini, namun, ini juga bisa menandakan adanya tumor dalam tubuh.
Penyebab kemunculan tumor ini karena apabila ada sel-sel yang tidak dibuahi, akan menjadi bibit tumor.
Namun tak perlu khawatir. Kondisi seperti ini jarang terjadi dan biasanya dapat diobati dengan perawatan medis yang panjang.
Baca Juga: Apakah Ada Buah yang Dilarang untuk Program Hamil?
Apakah Perlu Berkonsultasi ke Dokter?
Ketika mengalami beberapa gejala hamil tapi test pack negatif, mungkin Moms bertanya-tanya apakah perlu berkonsultasi ke dokter? Tentu saja jawabannya sangat disarankan untuk berkonsultasi ke dokter.
Meskipun test pack merupakan alat yang cukup akurat, namun ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan hasil test pack tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Beberapa alasan mengapa Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter antara lain:
- Keakuratan test pack
Meskipun tinggi, namun test pack tidak 100% akurat. Ada kemungkinan terjadi kesalahan dalam penggunaan atau faktor lain yang mempengaruhi hasil.
- Waktu penggunaan test pack
Jika Moms melakukan test pack terlalu dini, kadar hormon hCG mungkin belum cukup tinggi untuk terdeteksi.
- Kondisi medis lainnya
Ada beberapa kondisi medis yang bisa menyebabkan gejala mirip kehamilan, seperti gangguan hormonal atau kista ovarium.
- Kehamilan ektopik
Kondisi ini terjadi ketika telur yang sudah dibuahi menempel di luar rahim. Gejalanya mirip dengan kehamilan normal, namun test pack mungkin tidak selalu menunjukkan hasil positif.
Dokter akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti:
- Tes darah: Tes darah dapat mendeteksi kadar hCG dengan lebih sensitif dibandingkan test pack.
- Ultrasonografi: Pemeriksaan ini dapat membantu melihat apakah ada kantung kehamilan di dalam rahim.
- Pemeriksaan fisik: Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda kehamilan lainnya.
Nah, sekarang Moms sudah lebih tahu tentang gejala hamil tapi test pack negatif, bukan?
Jika memang Moms merasa ragu dengan hasil test pack, sebaiknya lakukanlah pemeriksaan lebih lanjut ke dokter.
Dengan demikian, Moms bisa mendapatkan hasil deteksi kehamilan yang lebih akurat.
- https://www.babycentre.co.uk/x1014000/if-i-feel-pregnant-why-do-all-the-tests-say-negative
- https://www.verywellfamily.com/reasons-for-an-unexpected-negative-pregnancy-test-4111033
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/negative-pregnancy-test-but-feel-pregnant
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.