Wajib Tahu, Ini Dia 6 Pantangan Makan Ibu Menyusui
American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar ibu secara eksklusif menyusui bayinya selama enam bulan pertama.
Bagaimanapun, molekul dari makanan yang Moms makan dapat terserap ke ASI sekitar 15% dan masuk ke sistem bayi. Tetapi inilah kabar baiknya: Sebenarnya tidak ada pantangan makanan bagi ibu menyusui, kecuali bayi mengalami alergi atau sakit.
Sebagian besar ibu menyusui dapat terus makan seperti biasanya, demikian menurut Lindsey Shipley, RN, seorang pendidik persalinan, pelatih laktasi bersertifikat IBCLC dan pendiri Lactation Link, sumber online untuk pendidikan menyusui.
Namun tetap penting untuk membatasi makanan. Diet seimbang sangat penting untuk membantu Moms dan bayi merasakan yang terbaik.
Kebanyakan bayi bisa menerima segala sesuatu yang dimakan ibunya. Alergi makanan terhadap makanan ibu menyusui jarang terjadi. Namun jika Moms menduga si kecil sensitif terhadap sesuatu dalam makanan yang Moms makan karena dia tampak sangat rewel (gejala kolik), atau dia mengalami gejala alergi makanan―seperti ruam, muntah, atau diare―cara terbaik untuk menemukan penyebabnya adalah mencoba diet eliminasi.
Meskipun mungkin tidak ada daftar ketat pantangan makanan ibu menyusui yang harus dihindari sama sekali, ada beberapa hal yang mungkin ingin Moms batasi saat menyusui untuk menjaga tingkat produksi ASI dan memastikan bayi tetap sehat.
1. Susu
Foto: cookinglight.com
Makanan olahan susu dalam makanan ibu menyusui merupakan penyebab sebagian besar reaksi alergi terhadap ASI. Jika gejala alergi susu tidak mereda, segera hubungi dokter.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Makan yang Harus Dihindari Ibu Hamil
2. Kacang-Kacangan, Kedelai, Gandum, dan Telur
Foto: maileys.com
Alergen makanan biasa ini mungkin tidak seperti susu yang menyebabkan reaksi, namun beberapa bayi sensitif terhadapnya.
3. Makanan Mengandung Gas
Foto: thespruceeats.com
Sayuran seperti brokoli, kol, kembang kol, dan kubis, serta buncis dan dedak, adalah produsen gas terkenal. Karena bakteri memecah makanan ini dalam usus yang kemudian menghasilkan gas, menjadikan kembung dan rasa tidak nyaman.
Karena makanan ini juga kaya gizi, jangan menyingkirkannya kecuali jika Moms yakin itu penyebab gejala alergi pada bayi.
Baca Juga: 9 Sayuran Ini Punya Banyak Manfaat Bagi Ibu Hamil dan Optimalkan Kesehatan Janin
4. Alkohol
Foto: insiderguides.com.au
Segelas anggur atau bir tidak dilarang saat Moms sedang menyusui, tetapi karena alkohol menjangkau bayi melalui ASI (walaupun dalam konsentrasi rendah), membatasi adalah kuncinya. Alkohol juga bisa mengubah rasa ASI, sehingga kurang enak bagi bayi.
Jika bisa, minumlah setelah selesai menyusui atau tunggu setidaknya dua jam setelah minum sebelum menyusui bayi lagi sehingga tubuh punya waktu untuk membersihkan alkohol.
5. Kafein
Foto: medicalnewstoday.com
Tidak masalah kembali pada kebiasaan minum kopi di pagi hari, tetapi sekali lagi, membatasi itu penting. Miliki satu atau dua cangkir lalu berhenti. Terlalu banyak kafein bisa membuat bayi mudah marah dan bisa mengganggu tidurnya.
Selain itu, cokelat memiliki kandungan kafein yang sangat rendah, jadi Moms masih bisa menikmati cokelat, demikian menurut Tamara Hawkins, FNP, RN, IBCLC, ketua Asosiasi Konsultan Laktasi New York.
Baca Juga: Apakah Bayi Bisa Tertular 5 Penyakit Ini Melalui ASI?
6. Ikan bermerkuri tinggi
Foto: cookingwithdog.com
Environmental Protection Agency merekomendasikan untuk menghindari ikan yang mengandung merkuri tinggi, logam berat yang dapat merusak efek pada otak dan sistem saraf bayi. Pilihlah ikan dengan merkuri rendah, yang meliputi salmon, nila, ikan tuna, cod, dan udang, karena mengandung asam lemak omega-3 yang sehat.
Membatasi atau menghindari ikan selama kehamilan dan masa kanak-kanak berarti kehilangan nutrisi penting yang dapat memberi dampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan serta kesehatan anak, demikian menurut Stephen Ostroff, MD, sebagai kepala ilmuwan untuk Food and Drug Administration.
Bagaimana pantangan makanan Moms selama menyusui?
(ROS)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.