Ini Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir, Simak Yuk, Moms!
Salah satu scenario yang kerap terjadi ketika Moms hamil adalah diberitahu tentang Hari Perkiraan Lahir (HPL) yaitu tanggal tertentu, tetapi di kemudian hari melalui USG menjelang pertengahan kehamilan, Moms diberitahu tanggal yang berbeda untuk hari perkiraan lahir.
Dilansir dari webmd, jika Moms mengetahui hari pertama menstruasi terakhir, mungkin sudah memperkirakan tanggal lahir Si Kecil.
Pada pemeriksaan prenatal pertama, dokter kandungan atau bidan akan mengajukan pertanyaan untuk mencoba memprediksi hari perkiraan lahir seakurat mungkin.
Tentunya, mengetahui hari perkiraan lahir akan membantu dokter kandungan maupun bidan memantau pertumbuhan bayi dengan lebih akurat.
Baca Juga: Ini 5 Mitos Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Jangan Terjebak ya, Moms!
Hari Perkiraan Lahir Menurut USG
Hari perkiraan lahir menurut USG awal memiliki margin kesalahan sekitar 1,2 minggu.
American Journal of Obstetrics and Gynecology menjelaskan dokter biasanya akan menyimpan tanggal kelahiran asli yang dihasilkan oleh tanggal periode menstruasi terakhir jika hari perkiraan lahir menurut USG berada dalam batas kesalahan itu.
Jika Moms tidak dapat mengingat hari terakhir menstruasi, hari perkiraan lahir menurut USG dini dapat memberi tanggal yang cukup dapat diandalkan. Berhubungan dengan USG juga membantu jika siklus menstruasi tidak teratur.
Namun, tidak semua Moms sempat melakukan USG di awal kehamilan. Banyak pula yang tidak menyadari bahwa mereka sedang hamil muda. Sehingga, hari perkiraan lahir menurut USG lebih akurat dibanding cara menghitung hari perkiraan lahir pakai rumus.
Baca Juga: Segala Hal yang Perlu Moms Ketahui Tentang USG 4D
Akan tetapi, dokter kandungan biasanya menyarankan cari tahu hari perkiraan lahir menurut USG hanya jika siklus menstruasi normal.
Dokter umumnya pun meragukan USG sebagai cara menghitung hari perkiraan lahir apabila Moms sudah mencapai usia 35 tahun atau lebih.
Lalu, cara menghitung hari perkiraan lahir tidak dianjurkan apabila Moms memiliki riwayat keguguran atau komplikasi kehamilan yang dalam pemeriksaan fisik sebelumnya sudah dinyatakan bisa memengaruhi hari perkiraan lahir bayi.
American College of Obstetricians and Gynecologists, American Institute of Ultrasound in Medicine, dan Society for Maternal Fetal Medicine pun membuat rekomendasi berikut mengenai metode untuk memperkirakan usia kehamilan dan tanggal kelahiran dengan pengukuran ultrasonografi embrio atau janin pada trimester pertama (hingga dan termasuk usia kehamilan 13 6/7 minggu) adalah metode paling akurat untuk menetapkan atau memastikan usia kehamilan.
Jika kehamilan dihasilkan dari teknologi reproduksi berbantuan (ART), usia kehamilan yang diturunkan dari ART harus digunakan untuk menetapkan hari perkiraan lahir (EDD).
Misalnya, hari perkiraan lahir untuk kehamilan yang dihasilkan dari fertilisasi in vitro harus ditentukan dengan menggunakan usia embrio dan tanggal pemindahan.
Baca Juga: Ini Pentingnya Cek Rutin Ginekologi ke Dokter Kandungan, Bisa Cegah Kanker Serviks
Segera setelah data dari periode menstruasi terakhir (LMP), pemeriksaan USG akurat pertama, atau keduanya diperoleh, usia kehamilan dan hari perkiraan lahir.
Selain itu hari perkiraan lahir menurut USG, juga dapat mengetahui ukuran-ukuran yang mendasari usia kehamilan dan hari perkiraan lahir, yakni panjang kepala hingga bokong (crown rump length/CRL), panjang tulang paha, serta diameter kepala janin.
Pada trimester pertama kehamilan, USG memberikan prediksi yang paling akurat terhadap hari perkiraan lahir bayi dengan tingkat kesalahan kurang dari 10%.
Ini karena laju pertumbuhan janin pada minggu-minggu awal kehamilan kurang lebih sama dan belum banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti nutrisi, aktivitas, dan stres dari ibu hamil.
Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir
Kehamilan biasanya berlangsung rata-rata yaitu 280 hari atau 40 minggu dimulai dengan hari pertama dari periode menstruasi normal terakhir sebagai hari pertama.
Menurut Johnhopkins Medicine, Cara menghitung hari perkiraan lahir bisa diikuti lewat langkah berikut ini:
1. Gunakan Aturan Naegele
- Pertama, tentukan hari pertama haid terakhir .
- Selanjutnya, hitung mundur 3 bulan kalender sejak tanggal tersebut.
- Terakhir, tambahkan 1 tahun dan 7 hari ke tanggal tersebut
Contoh mudahnya yaitu menstruasi terakhir Moms dimulai pada 9 September 2010. Menghitung mundur 3 bulan kalender adalah 9 Juni 2010. Menambahkan 1 tahun 7 hari akan membawa Anda ke 16 Juni 2011, sebagai perkiraan tanggal jatuh tempo.
Metode 3 langkah ini disebut sebagai Aturan Naegele dan didasarkan pada siklus menstruasi normal 28 hari.
Oleh karena itu, tanggal mungkin harus disesuaikan untuk siklus menstruasi yang lebih lama atau lebih pendek.
2. Menggunakan Pregnancy Wheel
Cara menghitung hari perkiraan lahir selanjutnya yaitu menggunakan pregnancy wheel yaitu metode yang butuhkan alat bantu dan biasanya Moms dapat menjumpai di apotek di bidan, klinik kedokteran kandungan atau di rumah bersalin.
Langkah pertama tentukan tanggal HPHT. Bila tanggal tersebut disejajarkan dengan indikator kehamilan cukup bulan, roda tersebut akan menunjukkan hari perkiraan lahir bayi Moms.
Baca Juga: Catat, 5 Dokter Kandungan Tulungagung untuk Program dan Periksa Kehamilan
3. Cara Menghitung Hari Perkiraan Lahir jika Haid Tidak Teratur
Sebagian wanita memiliki siklus haid yang secara konsisten lebih panjang dari siklus haid rata-rata 28 hari.
Pada kasus ini, baik aturan Naegele maupun pregnancy wheel masih bisa digunakan, setelah melakukan perhitungan berikut.
Paruh kedua dari siklus haid seorang wanita selalu berlangsung selama 14 hari. Ini merupakan waktu dari saat ovulasi hingga hari haid berikutnya. Jadi, bila siklus haid Moms berlangsung selama 35 hari, kemungkinan akan berovulasi pada hari ke-21.
Jika hari ovulasi telah ditemukan, gunakan HPHT yang telah disesuaikan untuk mencari hari perkiraan lahir bayi.
Sebagai contoh, jika siklus haid berlangsung selama 35 hari dan HPHT 12 Mei 2018:
- Tambahkan 21 hari (2 Juni 2018).
- Kurangi 14 hari untuk mendapatkan HPHT yang telah disesuaikan (19 Mei 2018)
Jika menggunakan pregnancy wheel, Moms tinggal memutar roda ke tanggal ini dan lihat tanggal hari perkiraan lahir yang sesuai. Jika mengikuti aturan Naegele, maka hari perkiraan lahir adalah 26 Februari 2019.
4. Pemeriksaan Posisi Puncak Rahim
Cara menghitung hari perkiraan lainnya yaitu saat calon ibu mulai merasakan gerakan janin atau melalui pemeriksaan posisi puncak rahim. Namun, cara ini sifatnya sangat subjektif, sehingga akurasinya rendah.
Gerakan janin umumnya dapat dirasakan sejak usia kehamilan 16 minggu.
Namun, pada kehamilan pertama, calon ibu kerap tidak menyadari adanya gerakan janin ini hingga usia kehamilan telah mencapai 20-22 minggu.
Oleh karena patokan waktu munculnya gerakan janin ini tidak pasti, maka cara ini tidak akurat untuk menentukan hari perkiraan lahir bayi.
Ketika Moms melakukan kontrol rutin ke bidan atau dokter kandungan, biasanya perut akan diperiksa dan diraba untuk melihat posisi puncak rahim.
Umumnya, pada trimester pertama kehamilan, puncak rahim belum teraba. Barulah saat kehamilan mencapai usia 16 minggu, puncak rahim teraba di antara pusar dan tulang kemaluan.
Jika puncak rahim setinggi pusar, diperkirakan kehamilan sudah 20 minggu. Jika posisinya di antara pusar dan tulang dada terbawah, diperkirakan usia kehamilan sudah mencapai 28 minggu. Dan jika puncak rahim sudah setinggi tulang dada terbawah, artinya kehamilan telah mencapai usia 36 minggu.
Baca Juga: 15+ Makanan yang Mengandung Asam Folat, Menyehatkan Janin!
Dilansir dari webmd, Kehamilan cukup bulan berkisar dari 37 minggu hingga 40 minggu dan 6 hari, jadi hari perkiraan lahir yang sebenarnya dapat berbeda dari perkiraan tanggal persalinan Moms, yang terkadang disebut perkiraan tanggal persalinan, atau EDC.
Sejumlah kecil bayi sebenarnya lahir pada saat jatuh tempo. Biasanya, hanya 5% wanita yang melahirkan pada hari perkiraan lahir menurut USG.
- https://datadictionary.nhs.uk/attributes/estimated_date_of_delivery.html
- https://www.merckmanuals.com/medical-calculators/GestationDate.htm
- https://perinatology.com/calculators/Due-Date.htm
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK536986/
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/calculating-a-due-date
- https://reference.medscape.com/calculator/240/due-date-by-lmp
- https://www.healthline.com/health/pregnancy/your-due-date#irregular-periods
- https://www.webmd.com/women/estimate-due-date
- https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2017/05/methods-for-estimating-the-due-date
- https://www.whattoexpect.com/due-date-calculator/
- https://www.mother.ly/life/what-month-will-my-baby-be-born-due-date-graphic-calculator
- https://www.bbc.com/news/magazine-31046144
- https://www.healthlinkbc.ca/health-topics/aa87660
- https://www.verywellfamily.com/questions-to-ask-about-changing-your-due-date-2758648
- https://www.verywellfamily.com/questions-to-ask-about-changing-your-due-date-2758648
- https://www.medicinenet.com/due_date/definition.htm
- https://www.acog.org/clinical-information/physician-faqs/-/media/3a22e153b67446a6b31fb051e469187c.ashx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.