Urutan 4 Tingkatan Pramuka Indonesia, Ini Bedanya!
Tingkatan Pramuka dimulai dari siaga, penggalang, penegak, dan pandega.
Apakah Moms cukup familer dengan istilah tersebut?
Gerakan Pramuka di Indonesia telah menjadi wadah pembinaan karakter dan pengembangan diri bagi jutaan pemuda selama berdekade-dekade.
Di balik keseruan berkemah, mendirikan tenda, dan mengikuti berbagai kegiatan seru, terdapat sistem pembinaan yang terstruktur dan terarah dalam Gerakan Pramuka.
Salah satu pilar penting dalam sistem ini adalah pembagian tingkatan Pramuka.
Tingkatan Pramuka dibagi berdasarkan usia dan kematangan para anggotanya. Setiap tingkatan memiliki fokus pembinaan, kegiatan, dan pencapaian yang berbeda-beda.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap Pramuka mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Baca Juga: Ukuran Lapangan Sepak Bola Sesuai Standar FIFA dan PSSI
Sejarah Gerakan Pramuka di Indonesia
Melansir dari laman Museum Sumpah Pemuda, awal munculnya Pramuka di Indonesia bermula kemunculan cabang Belanda dengan nama Nederlandse Padvinders Organisatie (NPO) pada tahun 1912.
Kemudian berganti nama menjadi Nederlands Indische Padvinders Vereniging (NIVP) pada tahun 1916.
Pada tahun yang sama, Mangkunegara VII mendirikan Organisasi Kepanduan pertama di Indonesia dengan nama Javaansche Padvinder Organisatie (JPO).
Keberadaan JPO mendorong munculnya gerakan nasional lainnya untuk membentuk organisasi serupa, seperti Hizbul Wahton (HM) pada tahun 1918, JJP (Jong Java Padvinderij) pada tahun 1923, Nationale Padvinders (NP), dan lainnya.
Dengan semakin banyaknya organisasi Pramuka di Indonesia, Belanda melarang penggunaan istilah "Padvinder" untuk organisasi kepramukaan yang bukan berasal dari Belanda.
Karena itu, istilah "Pandu" atau "Kepanduan" diperkenalkan oleh K.H Agus Salim untuk organisasi kepramukaan Indonesia.
Pada tanggal 23 Mei 1928, Persaudaraan Antar Pandu Indonesia (PAPI) didirikan, yang anggotanya terdiri dari INPO, SIAP, NATIPIJ, dan PPS.
Setelah kemerdekaan, lahirlah kepanduan yang bersifat nasional, yaitu Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945.
Setelah kemerdekaan, terbentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada 1945.
Namun, untuk meningkatkan kesatuan dan efisiensi, pada 1961, Presiden Soekarno mengumpulkan tokoh-tokoh kepramukaan dan membentuk Gerakan Pramuka.
Hal ini dengan menggabungkan semua organisasi kepramukaan menjadi satu di bawah nama Pramuka.
Pada tanggal 14 Agustus 1961, dilakukanlah MAPINAS (Majelis Pimpinan Nasional) yang dipimpin oleh Presiden Soekarno, Sultan Hamengkubuwono XI, dan Brigjen TNI Dr. A. Azis Saleh.
Dengan penyerahan panji-panji Pramuka oleh Presiden Soekarno yang dihadiri oleh ribuan anggota Pramuka, gerakan Pramuka diperkenalkan kepada masyarakat.
Peristiwa ini dikenal sebagai Hari Kelahiran Pramuka, yang masih diperingati hingga saat ini.
Baca Juga: Serba-serbi Lambang Pramuka: Sejarah dan Maknanya!
Tingkatan Pramuka di Indonesia
Berdasarkan, Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, ada empat tingkatan pramuka berdasarkan usia anggotanya, yaitu Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega.
Setiap tingkatan Pramuka memiliki fokus pembinaan, kegiatan, dan pencapaian yang berbeda-beda.
Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap anggota Pramuka mendapatkan pengalaman dan pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembangan mereka.
Berikut penjelasan lebih rinci tentang tingkatan Pramuka di Indonesia.
1. Pramuka Siaga
Tingakatan Pramuka Siaga merupakan tahap awal bagi anak-anak usia dini (7-10 tahun).
Tujuannya untuk membentuk karakter, kedisiplinan, dan kepedulian sosial melalui permainan, kserta mengasah keterampilan dasar, dan pengenalan lingkungan.
2. Pramuka Penggalang
Dirancang untuk anak-anak usia 11-15 tahun, berfokus pada pengembangan keterampilan bertahan hidup, kemandirian, dan kepemimpinan.
Sepertiberkemah, pengenalan alam, dan pembelajaran keterampilan dasar seperti memasak, pertolongan pertama, dan navigasi.
3. Pramuka Penegak
Tingkatan Pramuka untuk remaja usia 16-20 tahun, akan dikenali tentang kepemimpinan, pengabdian masyarakat, dan peningkatan keterampilan melalui kegiatan yang lebih kompleks.
Kegiatannya meliputi eksplorasi alam, pengelolaan proyek, dan pembelajaran keterampilan khusus.
4. Pramuka Pandega
Ini adalah tingkatan untuk anggota Pramuka dewasa yang berusia 21 tahun ke atas, berperan sebagai pemimpin dan mentor.
Tingkatan pramuka ini juga terlibat dalam pengembangan program, pelatihan, dan pembinaan, serta berkontribusi menjadi teladan bagi masyarakat.
Baca Juga: 12 Dampak Media Sosial dari Sisi Positif dan Negatif
Manfaat Kegiatan Pramuka
Kegiatan Pramuka menawarkan beragam manfaat yang dapat membantu dalam pembentukan karakter serta menghadapi tantangan kehidupan.
Berikut beberapa manfaat utama dari kegiatan Pramuka:
1. Pembentukan Karakter
Melalui kegiatan Pramuka, anggota diajarkan untuk menghormati nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, kerjasama, dan kedisiplinan.
Mereka belajar untuk menjadi individu yang bertanggung jawab, mandiri, dan memiliki sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain.
2. Pengembangan Keterampilan
Pramuka memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk mengembangkan beragam keterampilan praktis.
Hal ini seperti keterampilan bertahan hidup, orientasi, pertolongan pertama, pengelolaan waktu, dan kepemimpinan.
Melalui kegiatan berkemah, hiking, dan berbagai aktivitas luar ruangan lainnya, anggota Pramuka belajar untuk menghadapi tantangan dan mengatasi hambatan dengan kreativitas dan keberanian.
3. Belajar Menghargai Alam dan Lingkungan
Kegiatan Pramuka seringkali melibatkan eksplorasi alam dan interaksi dengan lingkungan sekitar.
Ini membantu anggota Pramuka untuk mengembangkan rasa cinta dan penghargaan terhadap alam serta kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.
4. Pengalaman Sosial dan Kultural
Pramuka memungkinkan anggotanya untuk berinteraksi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang sosial, budaya, dan agama.
Ini membantu memperluas pemahaman tentang keanekaragaman serta mampu bekerja dalam tim dan beradaptasi dengan situasi yang berbeda.
5. Pengabdian Masyarakat
Melalui berbagai proyek sosial dan kegiatan pelayanan, anggota Pramuka diajarkan untuk menjadi agen perubahan positif dalam masyarakat.
Mereka belajar tentang kepedulian sosial, empati, dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: 25 Soal Cerita Bahasa Indonesia Kelas 1 SD dan Jawabannya
Itulah penjelasan seputar sejarah, tingkatan Pramuka, serta manfaat mengikuti kegiatannya.
Oleh karena itu, tak mengherankan jika kegiatan Pramuka banyak dilaksanakan di sekolah, ya, Moms.
- https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/sejarah-pramuka-di-indonesia/
- https://pramuka.or.id/uu-gerakan-pramuka/#:~:text=Undang%2DUndang%20Nomor%2012%20Tahun%202010%20tentang%20Gerakan%20Pramuka%20ini,serta%20aspek%20keuangan%20gerakan%20pramuka.
- https://kwardamaluku.or.id/tingkatan-pramuka-dari-siaga-penggalang-penegak-dan-pandega/#:~:text=Berdasarkan%2C%20Undang%2DUndang%20Nomor%2012,Penggalang%2C%20Penegak%2C%20dan%20Pandega.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.