7 Cara Mengendalikan Emosi pada Anak, Terapkan Yuk Moms!
Moms dan Dads perlu tahu bagaimana cara mengendalikan emosi pada anak agar hubungan orang tua dengan buah hati tetap harmonis.
Namun, proses mengendalikan emosi saat menghadapi anak merupakan bisa menjadi tantangan bagi orang tua.
Ketika anak berulah, rasa lelah, stres, atau kekhawatiran sering kali membuat Moms dan Dads sulit menahan emosi.
Meski begitu, bereaksi secara impulsif, seperti berteriak atau membentak, justru dapat memperburuk situasi dan membuat anak merasa tidak dipahami.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menemukan cara menahan emosi agar tetap bisa membimbing anak dengan penuh kesabaran dan kasih sayang.
Cara Mengendalikan Emosi pada Anak

Berikut beberapa cara mengendalikan emosi pada anak yang dapat Moms dan Dads coba terapkan di rumah.
1. Kenali Pemicu Emosi
Cara mengendalikan emosi pada anak yang dapat orang tua lakukan yakni dengan mengenali pemicu emosinya terlebih dahulu.
Hal ini karena banyak orang tua yang mungkin menyesali tindakan mereka setelah meluapkan kemarahan kepada anak.
Mereka mungkin sadar bahwa anak tidak sepenuhnya memahami kesalahannya atau hanya bereaksi sesuai usianya.
Nah, dengan mengenali pemicu emosi sejak awal, Moms bisa mencegah diri dari perilaku yang nantinya akan disesali dan menggantinya dengan pendekatan yang lebih bijak.
2. Tenangkan Diri Sebelum Merespons
Saat anak melakukan kesalahan atau berperilaku tidak sesuai harapan, Moms sering kali merasa kesal atau frustrasi.
Namun, merespons dengan emosi yang tidak terkendali dapat berdampak buruk pada hubungan orang tua dan anak.
Oleh karena itu, penting bagi Moms untuk menenangkan diri terlebih dahulu sebelum bereaksi terhadap perilaku anak.
Dengan menenangkan diri terlebih dahulu, orang tua dapat menghindari respons yang berlebihan dan mencari cara yang lebih efektif untuk menegur atau mendidik anak.
3. Lihat dari Sudut Pandang Anak
Cara mengendalikan emosi pada anak selanjutnya yang dapat orang tua lakukan yakni cobalah untuk melihat dari sudut pandang anak.
Jika orang tua bisa memosisikan diri dan situasi dari sudut pandang anak, Moms akan lebih memahami alasan di balik perilaku anak dan dapat merespons dengan lebih bijak.
Misalnya saat anak menumpahkan minumannya di meja makan.
Orang tua yang hanya melihat dari perspektif sendiri mungkin langsung marah karena merasa anak ceroboh.
Namun, jika melihat dari sudut pandang anak, mereka mungkin hanya sedang mencoba menuang sendiri untuk belajar mandiri.
Daripada marah, Moms bisa berkata, "Yuk, kita bersihkan sama-sama. Kalau mau menuang minuman, pelan-pelan, ya."
Dengan begitu, anak akan merasa lebih dihargai dan percaya bahwa orang tua benar-benar peduli dengan perasaan mereka, bukan sekadar mengontrol perilaku mereka.
4. Gunakan Bahasa yang Lembut

Ketika anak melakukan kesalahan, reaksi spontan orang tua sering kali berupa teguran keras, bentakan, atau kata-kata yang menyakitkan.
Sebaiknya, hal tersebut dihindari, ya, Moms.
Anak-anak memiliki perasaan yang sensitif dan masih dalam tahap perkembangan emosional.
Kata-kata kasar, bentakan, atau nada tinggi dapat membuat mereka merasa takut, cemas, atau bahkan tidak dihargai.
Jadi, Moms disarankan untuk menggunakan bahasa yang lembut agar anak merasa lebih aman dan lebih terbuka dalam berkomunikasi.
Dengan berbicara menggunakan nada yang lebih tenang, orang tua juga bisa merespons anak dengan lebih bijak tanpa harus melampiaskan emosi negatif.
Ingat, Moms, anak-anak belajar dari orang tua.
Dengan memberikan contoh yang baik dalam berbicara, kita membantu mereka tumbuh menjadi pribadi yang lebih sabar dan penuh empati.
5. Hindari Hukuman Fisik
Hukuman fisik sering kali dianggap sebagai cara cepat untuk mendisiplinkan anak.
Namun, studi dari The Lancet menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima hukuman fisik lebih rentan terhadap masalah perilaku di masa depan.
Bahkan, penelitian tersebut membuktikan bahwa semakin sering anak dihukum secara fisik, semakin besar dampak negatif yang ditimbulkan.
Alih-alih memperbaiki perilaku, hukuman fisik justru bisa memperburuknya serta merusak hubungan antara orang tua dan anak.
Oleh karenanya, orang tua sebaiknya menghindari hukuman fisik saat anak melakukan kesalahan.
Sebagai gantinya, Moms bisa menggunakan metode seperti memberikan konsekuensi logis, berbicara dengan bahasa yang lembut, dan memberikan contoh dalam mengelola emosi.
Dengan pendekatan yang lebih positif, hubungan orang tua dan anak bisa menjadi lebih erat, dan anak dapat belajar mengelola emosi serta bertanggungjawab atas tindakannya secara lebih baik.
6. Tetapkan Batasan yang Jelas dan Konsisten
Melansir laman Psychology Today, cara mengendalikan emosi pada anak yang dapat orang tua lakukan yakni dengan menetapkan batasan yang jelas dan konsisten.
Dengan menetapkan batasan yang jelas dan konsisten, orang tua dapat membantu anak memahami aturan dan konsekuensinya dengan lebih baik.
Hal ini tidak hanya mengurangi kebingungan anak, tetapi juga dapat membantu Moms untuk menghindari reaksi emosional yang berlebihan saat menghadapi perilaku anak.
7. Belajar Mengelola Emosi dengan Baik
Orang tua memiliki peran penting dalam membimbing anak, termasuk dalam hal mengelola emosi.
Saat anak melakukan kesalahan, reaksi spontan orang tua bisa berupa kemarahan, bentakan, atau bahkan hukuman fisik.
Jika tidak dikendalikan dengan baik, emosi yang meluap dapat berdampak negatif bagi perkembangan anak, hubungan dalam keluarga, dan pola asuh secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk belajar mengelola emosi agar bisa merespons anak dengan lebih bijaksana dan konstruktif.
Ingatlah bahwa anak-anak akan belajar dari Moms dan Dads.
Jika orang tua ingin anak tumbuh menjadi pribadi yang sabar dan bijaksana, kita harus menunjukkan contoh yang baik dalam mengelola emosi.
Baca Juga: 13 Cara Menenangkan Anak Rewel, Jangan Terbawa Emosi!
Itulah beberapa cara mengendalikan emosi pada anak yang perlu Moms dan Dads lakukan agar hubungan keluarga senantiasa harmonis.
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/peaceful-parents-happy-kids/201605/how-handle-your-anger-your-child
- https://nuhsplus.edu.sg/article/getting-a-handle-on-your-child-s-emotions
- https://www.pregnancybirthbaby.org.au/controlling-your-anger-as-a-parent
- https://www.thelancet.com/journals/lancet/article/PIIS0140-6736(21)00582-1/abstract
- https://www.psy-ed.com/wpblog/manage-your-emotions/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.