16 November 2023

Mengenal Ular Pelangi, Punya Corak Sisik yang Cantik!

Apakah ular pelangi berbahaya?

Ular pelangi (Xenopeltis unicolor) adalah sejenis ular yang termasuk anggota suku Xenopeltidae.

Ular ini memiliki sisik transparan yang menampilkan warna-warni pelangi dari cahaya matahari, oleh karena itu disebut dengan nama demikian.

Ular ini umum ditemukan di berbagai negara, termasuk di Indonesia, dan dapat ditemukan di pulau-pulau Sumatra, Simeulue, Nias, Kep. Mentawai, Kep. Riau, Jawa, Kalimantan hingga Sulawesi.

Ular pelangi memiliki tampilan yang eksotis dan sifat yang jinak, sehingga menjadi salah satu jenis ular yang cocok dipelihara.

Baca Juga: Mengenal Jenis Ular Welang, Apakah Berbahaya Bagi Manusia?

Taksonomi Ular Pelangi

Ular Pelangi
Foto: Ular Pelangi (Thainationalparks.com)

Ular pelangi adalah sejenis ular yang dikenal karena warna kulitnya yang mencolok dan berkilau seperti pelangi.

Ini adalah ular non-berbisa yang tergolong dalam keluarga Xenopeltidae. Berikut taksonomi ular pelangi:

  • Kingdom: Animalia
  • Filum: Chordata
  • Class: Reptilia  
  • Ordo: Squamata
  • Famili: Xenopeltidae
  • Genus: Xenopeltis
  • Spesies: Xenopeltis unicolor

Ular pelangi dapat ditemukan di berbagai negara di Asia Tenggara, terutama di Indonesia.

Meskipun informasi mengenai keadaan populasinya di alam masih belum ada, ular pelangi merupakan salah satu reptil yang menarik untuk dipelihara.

Ciri-Ciri Ular Pelangi

Ciri-ciri ular pelangi mencakup warna tubuh yang seragam pada bagian atas (dorsal) berupa cokelat atau abu-abu kehitaman yang berkilauan saat terkena cahaya.

Terdapat 15 baris sisik dorsal, dimana baris terbawah berwarna putih, sedangkan beberapa baris di atasnya memiliki warna yang mirip dengan punggung, tetapi dengan tepian berwarna putih.

Bagian bawah tubuh (ventral) berwarna putih.

Yang membedakan ular pelangi dengan ular lainnya adalah perisai pelipis (parietal) kanan dan kiri yang tidak bersinggungan, melainkan terpisah oleh perisai frontal di bagian dahi, di antara kedua mata, serta perisai oksipital tengah yang besar.

Keempat perisai ini hampir memiliki ukuran yang sama dan bersama-sama membentuk bangun belah ketupat yang lebih besar.

Ular ini memiliki panjang tubuh maksimum lebih dari satu meter, biasanya sekitar 80cm hingga 90cm, dengan ekor yang pendek.

Terdapat sekitar 173 hingga 196 sisik ventral, sepasang sisik anal, dan 24 hingga 32 pasang sisik subkaudal (di bawah ekor).

Baca Juga: Ular Weling dengan Sederet Mitos dan Faktanya

Habitat dan Persebaran

Ular Pelangi
Foto: Ular Pelangi (Pinterest.com)

Ular pelangi merupakan jenis ular yang memiliki persebaran terbatas dan habitat khusus.

Mereka biasanya ditemukan di hutan-hutan dataran rendah, hutan hujan, hutan bambu, dan daerah bersemak yang lembap.

Habitat utama ular pelangi adalah lingkungan dengan tanah yang lembap dan ditutupi oleh vegetasi, seperti semak belukar dan vegetasi rendah.

Persebaran ular ini terbatas pada wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Sumatera, Kalimantan, dan beberapa pulau lainnya), Malaysia, Thailand, dan Semenanjung Malaya.

Mereka cenderung berkonsentrasi di wilayah-wilayah tertentu dalam negara-negara tersebut.


Sayangnya, habitat alami mereka semakin terancam oleh deforestasi dan perubahan lingkungan akibat aktivitas manusia.

Oleh karena itu, upaya pelestarian habitat dan konservasi menjadi sangat penting untuk melindungi kelangsungan hidup ular ini dan menjaga keberadaan mereka di alam liar.

Baca Juga: Mengenal Ular Pucuk, Sering Ditemukan di Pemukiman!

Sumber Makanan

Ular pelangi adalah predator unik dalam memilih makanannya. Mereka biasanya memakan hewan-hewan hidup seperti tikus, katak, dan reptil-reptil kecil seperti kadal.

Selain itu, ular ini juga memangsa kodok, dan bahkan burung yang tinggal di atas tanah.

Mereka adalah pemangsa yang aktif dan gemar berburu di siang maupun malam hari, meskipun sifatnya yang pemalu.

Untuk ular pelangi yang hidup di daerah berair, makanan utamanya adalah ikan-ikan kecil, beberapa jenis amfibi, dan udang sungai.

Ular ini merupakan konsumen yang membantu menjaga populasi berbagai jenis hewan.

Ular ini juga memiliki peran penting dalam menjaga populasi tikus, yang menjadi hama bagi pertanian masyarakat.

Ular ini juga dapat menjadi sumber makanan bagi predator yang memangsa ular, seperti burung, dan ular yang lebih besar.

Baca Juga: Ular Titanoboa, Ular Raksasa yang Pernah Hidup di Bumi

Apakah Ular Pelangi Berbahaya?

Ular Pelangi
Foto: Ular Pelangi (Naturepl.com)

Ular ini secara umum tidak dianggap berbahaya bagi manusia.

Mereka adalah ular yang relatif tenang dan pemalu, lebih suka menghindari konfrontasi daripada menyerang.

Ular ini tidak memiliki gigi berbisa atau alat penggigit beracun, sehingga tidak mengancam keamanan manusia.

Namun, seperti hewan liar lainnya, ular pelangi tetap dapat menggigit sebagai bentuk pertahanan jika merasa terancam atau terganggu.

Gigitan ini biasanya tidak berbahaya dan tidak beracun bagi manusia.

Gigitan ular ini umumnya lebih seperti gigitan yang tidak menyakitkan dan tidak memiliki efek berbahaya, meskipun bisa menyebabkan iritasi atau infeksi jika tidak dirawat dengan baik.

Penting untuk diingat bahwa meskipun ular pelangi bukan spesies berbahaya, mereka tetap harus diperlakukan dengan hati-hati ketika berada di alam liar.

Selalu bijak untuk menghindari mengganggu atau mencoba menangkap ular ini tanpa pengetahuan dan pengalaman yang cukup.

Baca Juga: 50 Ayat Alkitab tentang Natal, Memaknai Kelahiran Yesus Kristus

Demikian informasi seputar ular pelangi. Semoa bermanfaat, ya!

  • https://biodiversitywarriors.kehati.or.id/artikel/ular-pelangi/
  • https://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Xenopeltis&species=unicolor
  • https://www.thainationalparks.com/species/xenopeltis-unicolor
  • https://animalia.bio/sunbeam-snake

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.