Mengenal Tari Bungong Jeumpa, Mulai dari Sejarah, Gerakan, dan Busananya!

Tari bungong jeumpa menjadi salah satu tari tradisional yang sangat populer di Indonesia.

Tarian ini kerap kali ditarikan pada acara-acara resmi sebagai tarian pembuka.

Kepopuleran tarian ini juga tak lepas dari gerakan tari yang unik dan menarik.

Umumnya, tari bungong jeumpa akan ditarikan dengan gerakan duduk dan berdiri.

Tidak hanya itu saja, tari bungong jeumpa memiliki ritme dan ketukan yang khas sehingga menjadikannya tarian yang berbeda di antara tarian tradisional lainnya.

Baca Juga: Mengenal Tari Merak Asal Jawa Barat, Jenis Tarian Kreasi Baru

Asal dan Makna Tari Bungong Jeumpa

Foto Tari Bungong Jeumpa (kumparan.com)

Tari bungong jeumpa berasal dari daerah Nanggroe Aceh Darussalam.

Daerah ini merupakan salah satu provinsi yang dikenal dengan keanekaragaman tariannya, salah satunya adalah tari bungong jeumpa.

Nama bungong jeumpa disematkan dalam nama tari tradisional Aceh ini adalah karena bunga ini adalah bunga yang banyak tumbuh di daerah Aceh.

Bunga ini memiliki warna-warni cerah dengan aroma yang sangat wangi dan khas.

Tak heran kalau bungong jeumpa sering dipakai sebagai simbol keindahan.

Bungong jeumpa banyak digunakan sebagai hiasan kepala pengantin dan bahan campuran wewangian pada sabun mandi atau kosmetik.

Konon dulunya tarian ini selalu digunakan sebagai tarian resmi untuk acara-acara kerajaan.

Raja Aceh percaya kalau tarian ini bisa membawa rezeki dan keberuntungan bagi kerajaannya.

Oleh karena itu, tari bungong jeumpa menjadi sering dipertunjukkan oleh masyarakat setempat sebagai tarian dalam ritual mencari rezeki.

Selain ditarikan untuk membawa rezeki, tari bungong jeumpa juga ditarikan dalam acara adat, pernikahan, serta acara resmi untuk menyambut tamu yang datang.

Baca Juga: 5 Unsur Utama Tari Tradisional Indonesia, Wajib Ada!

Lagu Daerah yang Biasa Ditarikan

Tari bungong jeumpa biasanya ditarikan bersama dengan lagu daerah yang berjudul sama yakni lagu bungong jeumpa yang bunyinya seperti ini:

Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina

(Bunga yang sangat indah rupanya)

Bungong jeumpa bungong jeumpa, meugah di Aceh

(Bunga cempaka yang terkenal di Aceh)

Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina

(Bunga yang sangat indah rupanya)

Puteh kuneng.. meujampu mirah

(Warna putih, kuning, bercampur dengan warna merah)

Bungong si ulah indah lagoina (Setangkai bunga yang indah sekali)

Puteh kuneng.. meujampu mirah

(Warna putih, kuning, bercampur dengan warna merah)

Bungong si ulah indah lagoina

(Bunga yang sangat indah rupanya)

Baca Juga: Sarana Edukasi Anak, Ini 10 Ragam Tarian Tradisional Indonesia

Busana Tari Bungong Jeumpa

Foto Tari Bungong Jeumpa (dafi.sch.id)

Umumnya, busana yang dikenakan oleh penari yang akan menarikan tari bungong jeumpa ini adalah baju tradisional khas Aceh.

Busana atasan yang dikenakan bisa berupa baju kurung yang nantinya akan dimasukkan ke dalam bawahan.

Warna baju atasan biasanya ada yang berwarna hijau dan merah dengan hiasan bordir emas pada bagian leher, dada, dan pergelangan tangannya.

Pada bagian bawahnya menggunakan celana panjang berwarna hitam dengan kain songket yang membelit bagian pinggang hingga ke paha.

Lalu, untuk bagian kepala biasanya menggunakan jilbab berwarna hitam dan diberikan hiasan kepala bermotif bunga.

Baca Juga: Tari Serimpi: Sejarah, Makna, dan Jenis Gerakannya

Gerakan Tari Bungong Jeumpa

Foto Tari Bungong Jeumpa (daihatsu.co.id)

Untuk gerakan dari tari bungong jeumpa ada beberapa pola yang masing-masing memiliki arti khusus.

Gerakan Pancat

Gerakan pancat merupakan gerakan awal tari bungong jeumpa.

Jadi untuk memulai gerakan ini, Moms harus berdiri tegak untuk mempersiapkan tubuh,

Lalu kedua telapak tangan diletakkan di depan dada dengan pola seperti orang sedang bertapa namun posisinya berdiri.

Gerakan Mandhak

Gerakan mandhak adalah gerakan di mana tangan kanan memegang siku sebelah kiri dengan bergantian.

Jadi setelah tangan kanan memegang siku sebelah kiri, maka selanjutnya tangan kiri akan memegang siku sebelah kanan, begitu pula seterusnya.

Setelah itu, gerakkan jari tangan seperti sedang memetik gitar dengan posisi tubuh bergerser ke sebelah kiri dua langkah dan ke sebelah kanan dua langkah.

Baca Juga: Ayo Lestarikan Budaya Indonesia, Ini 15 Tarian Tradisional Jawa Timur

Gerakan Ngrayung

Ada gerakan ngrayung yang merupakan gerakan di mana ibu jari akan mengacung sementara keempat jari lainnya dirapatkan.

Lalu, Moms akan menghadapkan kedua telapak tangan ke arah atas dan bawah.

Gerakan ini dilakukan dua kali ke arah kanan dan dua kali ke arah kiri secara terus menerus.

Gerakan Lutut

Berikutnya, ada gerakan lutut pada tari bungong jeumpa.

Gerakan ini mengharuskan kedua tangan untuk membentuk lingkaran.

Nantinya Moms harus berjalan kaki di tempat dan menjaga kestabilan lutut.

Gerakan Wirasa

Untuk gerakan wirasa, diharuskan untuk meletakkan tangannya di bahu sambil berjalan lurus dengan gerakan turun secara perlahan.

Penamaan gerakan ini dengan nama gerakan wirasa dikarenakan harus memberikan rasa di antara gerakan dan iringan lagu bungong jeumpa yang mengiringinya.

Gerakan Pandeleng

Foto Tari Bungong Jeumpa (goodnewsfromindonesia.id)

Gerakan pandeleng merupakan gerakan yang mengharuskan untuk memegang bahu kanan dengan tangan kiri.

Sedangkan tangan kanan akan memegang bagian pinggang sebelah kiri.

Gerakan ini harus dilakukan secara bergantian.

Saat melakukan gerakan ini, Moms harus mengatur sorot mata dan gerakan kepala dengan sinkron.

Gerakan Solah

Gerakan solah merupakan gerakan di mana harus menepukkan kedua tangan di depan lalu ke arah atas kepala dan juga dada.

Untuk dapat melakukan gerakan tari bungong jeumpa ini, Moms harus memiliki kepekaan tinggi terhadap iringan lagu sehingga gerakannya bisa tepat.

Gerakan Penutup

Untuk gerakan penutup adalah gerakan terakhir dari tari bungong jeumpa.

Gerakan penutup mirip dengan gerakan pancat.

Gerakan penutup dilakukan untuk mengucapkan terima kasih kepada orang yang sudah mau menonton pertunjukan tari tersebut.

Setelah mempelajari tentang tari bungong jeumpa ini, apakah tertarik ingin belajar menarikannya?