Waspada Ular Tanah, Ular Berbisa yang Rentan Masuk Rumah
Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) adalah spesies ular berbisa yang tersebar luas di Asia Tenggara.
Ular ini dikenal dengan berbagai nama lokal, termasuk ular tanah, ular lumpur, atau ular siam.
Ular tanah memiliki ciri khas berupa warna tubuh yang bervariasi, mulai dari coklat muda hingga cokelat tua dengan corak hitam.
Spesies ini dikenal karena bisa yang sangat kuat dan dapat menyebabkan kerusakan parah pada jaringan tubuh manusia.
Meskipun ular tanah memiliki reputasi sebagai spesies ular yang berbahaya, mereka sebenarnya cenderung menghindari interaksi dengan manusia.
Namun, jika terganggu atau merasa terancam, ular ini dapat menggigit dan menyuntikkan bisa yang mematikan.
Apa Itu Ular Tanah?
Ular tanah merupakan satu-satunya spesies anggota genus Calloselasma.
Jenis ular ini memiliki panjang maksimum sekitar 1 meter dan merupakan predator efisien yang memangsa berbagai jenis mamalia kecil, burung, dan reptil lainnya.
Ular tanah termasuk dalam klasifikasi ilmiah sebagai berikut:
- Kerajaan: Animalia
- Filum: Chordata
- Kelas: Reptilia
- Ordo: Squamata
- Famili: Viperidae
- Subfamili: Crotalinae
- Genus: Calloselasma
- Spesies: Calloselasma rhodostoma
Ular ini juga dikenal sebagai Malayan pit viper, yang merupakan spesies ular berbisa yang tersebar luas di Asia Tenggara, termasuk di Jawa, Thailand, dan Malaysia bagian selatan.
Ciri-Ciri Ular Tanah
Berikut beberapa ciri fisik ular tanah yang bisa kita amati.
1. Ukuran Tubuh
Ular ini adalah spesies yang memiliki ukuran yang tidak terlalu besar, cenderung gemuk, pipih, dan agak pendek, dengan ekor yang sangat pendek dan ramping dibandingkan dengan tubuhnya.
Panjang rata-rata ular ini sekitar 76 cm. Perlu dicatat bahwa ular betina cenderung lebih panjang daripada yang jantan.
Ular tanah memiliki kemampuan untuk tumbuh hingga maksimal sekitar 1,10 meter.
Ketika merasa terancam atau dalam situasi yang mengintimidasi, ular ini memiliki kecenderungan untuk memipihkan badannya dan membentuk badannya seperti huruf "S".
2. Warna dan Corak
Ular ini memiliki punggung yang berwarna cokelat kemerahan.
Pada bagian tengah punggungnya, terdapat 25–30 pasang corak segitiga besar berwarna cokelat gelap yang berselang-seling dengan warna terang kekuningan atau putih.
Segitiga-segitiga ini bertemu atau berseling sepanjang garis vertebral.
Sisi tubuhnya memiliki warna yang lebih pucat atau buram, dengan bercak-bercak cokelat gelap yang besar dan terletak dengan rapi hingga dekat anus.
Keseluruhan kombinasi warna ini memberikan kesan penyamaran yang efektif saat ular berada di semak-semak atau lingkungan kering.
3. Bentuk Kepala
Kepala ular tanah memiliki ukuran besar, lebar, dan pipih, berbentuk segitiga dengan moncong yang runcing.
Kepalanya berwarna cokelat gelap, dengan sepasang pita berwarna keputihan di atas mata dan pola berwarna putih yang menyerupai anak panah di tengkuknya.
Sisi kepala ular ini berwarna cokelat gelap, sementara bibirnya berwarna putih abu-abu yang memiliki sedikit warna merah muda.
Kulit di bagian dalam mulutnya berwarna putih kebiruan. Mata ular tanah berukuran sedang dengan pupil yang berbentuk elips vertikal.
4. Sisik
Sisik-sisik di bagian punggung ular ini memiliki tekstur yang halus dan terdapat lubang apikal.
Berbeda dengan kebanyakan spesies ular bandotan, ular tanah memiliki sisi atas kepala yang tertutupi oleh perisai-perisai yang simetris.
Persebaran dan Habitat Ular Tanah
Ular tanah tersebar luas di Asia Tenggara, meliputi negara-negara seperti Thailand, Kamboja, Laos, Vietnam, Semenanjung Malaya bagian utara, serta beberapa wilayah di Indonesia, termasuk Jawa, terutama Jawa Barat, Jawa Tengah bagian barat, serta Kepulauan Karimunjawa.
Habitat ular tanah sangat beragam dan mencakup berbagai tipe lingkungan.
Mereka dapat ditemukan di hutan belukar, semak-semak, lahan pertanian yang lembap, hutan dataran rendah, hutan pantai, semak bambu, dan lahan terbengkalai yang ditumbuhi semak.
Selain itu, ular ini juga dapat beradaptasi dengan berbagai macam habitat, termasuk hutan tropis, hutan bakau, lahan pertanian, persawahan, dan lingkungan pemukiman hingga ketinggian mencapai 2000 meter di atas permukaan laut.
Mereka sering kali ditemukan di ladang rumput terbuka, semak belukar, hutan sekunder, hutan perkebunan, dan daerah sekitar peternakan di mana populasi tikus berlimpah.
Ular tanah merupakan predator yang aktif pada malam hari (nokturnal) dan memangsa hewan pengerat kecil, burung, kadal, dan kodok.
Pola warna dan perilaku ular tanah memberikan kamuflase yang baik, sehingga mereka tidak mudah terlihat dan sering kali lewat dari perhatian manusia.
Apakah Ular Tanah Mematikan?
Ular tanah dapat dianggap mematikan. Ular ini termasuk dalam kategori ular berbisa yang memiliki bisa yang sangat kuat dan mematikan.
Bisa yang dihasilkan oleh ular ini mengandung neurotoksin dan hemoragin yang dapat memengaruhi sistem saraf dan pembekuan darah manusia.
Akibat gigitannya yang beracun, bisa menyebabkan gejala serius jika tidak segera diobati.
Gejala yang dapat muncul setelah digigit oleh ular ini meliputi pembengkakan, rasa sakit yang hebat, gangguan pernapasan, gangguan perdarahan, dan bahkan bisa berujung pada kematian jika tidak mendapatkan perawatan medis yang cepat dan tepat.
Oleh karena itu, jika seseorang digigit oleh ular ini atau diduga telah digigit olehnya, penting untuk segera mencari pertolongan medis.
Cara Mencegah Ular Tanah Masuk ke Rumah
Berikut adalah tips yang bisa Moms lakukan untuk mencegah ular tanah masuk ke rumah atau ke daerah pemukimam.
- Menjaga Kebersihan Lingkungan: Ular sering tertarik pada tempat yang lembap dan banyak tumpukan barang seperti kayu atau sampah. Pastikan halaman rumah bersih dari tumpukan material, rumput yang tinggi, dan sampah yang menumpuk.
- Menutup Celah di Pintu dan Jendela: Ular dapat masuk melalui celah kecil. Pastikan pintu, jendela, dan ventilasi tertutup rapat, atau tambahkan penghalang seperti kawat kasa pada ventilasi dan lubang-lubang kecil lainnya.
- Mengurangi Sumber Makanan Ular: Ular tanah sering memangsa tikus dan hewan kecil lainnya. Mengendalikan populasi tikus di sekitar rumah dapat mengurangi kemungkinan ular tertarik masuk ke dalam rumah.
- Penggunaan Penghalang Fisik: Pasang kawat jaring atau penghalang serupa di sekitar area ventilasi, saluran air, atau lubang-lubang yang memungkinkan ular untuk masuk.
- Penerangan yang Baik: Ular cenderung menghindari area yang terang. Pastikan area sekitar rumah memiliki penerangan yang cukup, terutama pada malam hari.
Baca Juga: Mengenal Jenis dan Habitat Ular Sanca di Indonesia
Demikian informasi seputar ular tanah dan spesiesnya.
Sebagai ular berbisa yang sering masuk rumah ini perlu kita waspadai, Moms!
- https://reptile-database.reptarium.cz/species?genus=Calloselasma&species=rhodostoma
- https://www.thainationalparks.com/species/calloselasma-rhodostoma
- http://perhimpunanherpetologi.com/ular-viper-tanah-calloselasma-rhodostoma-boie-1827-malayan-pit-viper/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.