Kisah Uwais Al Qarni, Penghuni Langit yang Cinta pada Ibunya

Nama Uwais Al Qarni mungkin tak sepopuler sahabat nabi lainnya. Namun, Ia begitu istimewa karena keta'atannya pada Allah SWT.

Ia dikenal sebagai pemuda yang begitu istimewa karena sikapnya yang begitu cinta dan berbakti kepada sang ibu.

Keteladannya menjadi kisah yang inspiratif dan bisa diajarkan kepada Si Kecil dan diri kita sendiri sebagai anak.

Ingin tahu seperti apa kisahnya? Simak artikel ini sampai akhir, ya!

Uwais Al Qarni, Pemuda Hebat yang Berbakti pada Sang Ibu

Dilansir dari NU Online, Uwais Al Qarni adalah pemuda sholeh dari Yaman yang menderita penyakit kulit, sangat berbakti kepada ibunya yang lumpuh.

Meski hidup miskin, Uwais Al Qarni bertekad memenuhi keinginan ibunya untuk berhaji.

Ia berlatih menggendong anak lembu setiap hari agar kuat menggendong ibunya ke Mekkah.

Setelah 8 bulan latihan, Uwais berhasil membawa ibunya ke Mekkah.

Di sana, Uwais Al Qarni berdoa penuh haru untuk kebahagiaan sang ibu.

Allah mengabulkan doanya, menyembuhkan penyakit kulitnya, dan meninggalkan satu bulatan putih sebagai tanda pengenal untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib.

Baca Juga: Kisah Nabi Ilyas, Utusan Allah untuk Kaum Fenisia

Mencari Rasulullah ke Madinah

Uwais Al Qarni tiba di Madinah dan ingin bertemu Nabi Muhammad SAW, namun Nabi sedang di medan pertempuran.

Meski kecewa, Uwais Al Qarni memilih pulang ke Yaman untuk merawat ibunya yang sakit, meninggalkan pesan untuk Nabi.

Setelah perang, Nabi menyebut Uwais Al Qarni sebagai "penghuni langit" dengan ciri tanda putih di telapak tangannya.

Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib akhirnya bertemu Uwais dan memintanya mendoakan mereka, tetapi Uwais Al Qarni justru meminta doa untuk dirinya.

Uwais Al Qarni menolak segala bantuan, menunjukkan kesalehan, kerendahan hati, dan pengabdiannya kepada ibunya tanpa mengharap pengakuan.

Wafatnya Uwais Al Qarni

Uwais Al Qarni seorang fakir sederhana dari Yaman yang bekerja sebagai penggembala, meninggal dunia dan kematiannya menggemparkan masyarakat.

Meskipun tak dikenal banyak orang semasa hidupnya, jenazahnya diurus oleh banyak orang yang tiba-tiba muncul, diduga sebagai malaikat.

Hal ini menimbulkan keheranan di kalangan penduduk, karena Uwais Al Qarni selalu meminta agar dirinya dirahasiakan.

Barulah saat wafat, mereka mengetahui bahwa Uwais Al Qarni adalah sosok istimewa, seperti yang disabdakan Nabi Muhammad, bahwa Uwais adalah "penghuni langit."

Keajaiban yang menyertai wafatnya meninggalkan kesan mendalam bagi umat Islam.

Sifat Uwais Al Qarni yang Bisa Diteladani Umat Muslim

Berikut adalah beberapa amalan Uwais Al Qarni yang dapat dicontoh oleh umat Islam:

1. Berbakti kepada Ibu

Uwais Al Qarni dikenal sangat berbakti kepada ibunya. Ia merawatnya dengan penuh cinta dan kesabaran.

Berbakti kepada orang tua, terutama ibu, adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam.

2. Kehidupan Sederhana

Uwais Al Qarni hidup dalam kesederhanaan dan jauh dari kemewahan.

Kesederhanaan dalam hidup mengajarkan kita untuk tidak terikat pada dunia dan lebih fokus pada amalan akhirat.

3. Ikhlas dalam Beribadah

Uwais Al Qarni beribadah dengan penuh keikhlasan, tanpa mengharapkan pujian atau pengakuan dari manusia.

Ia menyembunyikan kebaikannya dan hanya mengharapkan ridha Allah.

4. Tawadhu' (Rendah Hati)

Uwais Al Qarni dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, meskipun memiliki keutamaan luar biasa.

Ia tidak pernah mencari popularitas atau pengakuan dari orang lain.

5. Kepatuhan pada Allah

Uwais Al Qarni selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Ketaatan dan ketekunan dalam beribadah kepada Allah merupakan amalan utama yang dapat kita teladani.

6. Sabar dan Tegar

Meskipun hidup dalam kemiskinan dan kesulitan, Uwais Al Qarni tetap sabar dan tegar.

Kesabaran dalam menghadapi ujian hidup adalah salah satu kunci untuk mendapatkan pahala besar dari Allah.

Baca Juga: Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Kaya Nilai Kehidupan!

Itulah kisan Uwais Al Qarni yang sangat berbakti kepada ibunya. Ia pun begitu dikenal dan dicintai bahkan hingga Ia berpulang.