5 Hadis tentang Dosa Berbohong, Jangan Suka Berdusta Ya!
Ada beragam hadis tentang dosa berbohong yang perlu dipahami, agar hidup terasa lebih tenang.
Moms pastinya pernah berbohong, setidaknya sekali dalam hidup. Hal tersebut wajar saja dilakukan, asalkan tidak berlebihan.
Sebab, jika terus-menerus berbohong, akan menjadi kebiasaan buruk.
Pada gilirannya, kebiasaan tersebut akan memberikan efek buruk dan merugikan diri sendiri serta orang lain.
Akibat berbohong tidak hanya memberikan dampak sosial, tetapi juga kesehatan mental, lho, Moms.
Simak terus artikel ini untuk mengetahui tentang akibat berbohong yang mungkin terjadi apabila melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut.
Baca juga: Anak Suka Berbohong, Jangan Marah dan Terbawa Emosi Dulu Moms!
Hadis tentang Dosa Berbohong
Europe’s Journal of Psychology menjelaskan, berbohong dapat menyebabkan kebingungan mengenai kebenaran.
Hingga pada akhirnya membuat kepercayaan orang lain meningkat dengan sesuatu yang belum tentu terjadi.
Kebohongan memang tidak dapat terhindarkan dalam kehidupan.
Namun, Moms tetap harus menerima konsekuensi setelah mengatakan sesuai yang bukan sebenarnya.
Ada beberapa hadis tentang dosa berbohong menurut beberapa sahabat Rasulullah SAW.
1. Berbohong Dapat Menjerumuskan Diri ke dalam Api Neraka
Berbohong adalah akhlak yang tercela dan salah satu sifat orang yang munafik.
Ada sebuah hadis dosa berbohong yang pernah diriwayatkan HR Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda,
"Jauhilah kebohongan, sebab kebohongan menggiring kepada keburukan, dan keburukan akan menggiring kepada neraka.
Dan sungguh, jika seseorang berbohong dan terbiasa dalam kebohongan, hingga di sisi Allah ia akan ditulis sebagai seorang pembohong."
2. Kebohongan Menggiring ke Berbagai Keburukan
Menjadi orang yang jujur, akan membawa seseorang pada pahala dan kebaikan.
Sedangkan berbohong terus-terusan akan membawa seseorang untuk melakukan berbagai keburukan.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis dosa berbohong, Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah bersabda,
”Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada al-Birr dan al-Birr akan mengantarkan ke surga. Dan sesungguhnya, seseorang benar-benar bersikap jujur hingga dia menjadi orang yang shiddiq.
Kebohongan akan mengantarkan kepada semua kefajiran (al-Fujur). Dan kefajiran akan mengantarkan ke neraka.
Sungguh, seseorang benar-benar berbohong hingga ditetapkan di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (Hadis sahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 6094)
Baca Juga: 11 Hadis dan Ayat Alquran tentang Zina sebagai Pengingat Dosa
3. Bohong dengan Tidak Menepati Janji
Tak hanya orang dewasa, anak-anak pun perlu mengetahui dosa berbohong karena termasuk perilaku yang perlu dihindari.
Dalam sebuah hadis dari Abdullah bin ‘Amir bin Rabi’ah, dia berkata,
دعتْني أُمي يومًا ورسولُ اللهِ صلى اللهُ عليه وسلم قاعدٌ في بيتِنا فقالتْ: ها تعالَ أُعطيكَ فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وما أردتِ أنْ تعطيهِ ؟ قالتْ : أُعطيهِ تمرًا، فقال لها رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ : أما إنك لو لمْ تُعطيهِ شيئًا كُتبتْ عليكِ كَذِبةٌ
Artinya:
”Suatu hari ibuku memanggilku, sedangkan Rasulullah saat itu sedang duduk-duduk di rumah kami.
Ibuku bilang, ”Sini nak! Aku beri kamu.” Rasulullah berkata kepada ibuku, ”Kamu akan memberinya apa?”
Ibuku menjawab, ”Aku akan memberinya Tamr (kurma yang dikeringkan).”
Lalu Rasulullah bersabda ,”Apabila kamu tidak memberinya sesuatu, maka akan ditulis kamu telah berdusta.”
(Hadis riwayat Abu Dawud dan dinyatakan sebagai hadis hasan oleh Al-Albani di dalam Shahih Abu Dawud no. 4991)
Dalam hadis tersebut dijelaskan bahwa, hukum berbohong adalah dosa dalam segala keadaan apa pun.
4. Kebohongan Tanda Orang Munafik
Hadis dosa berbohong juga dikaitkan dengan orang-orang yang munafik.
Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berikut ini, Rasulullah menjelaskan tentang nifaq amali dengan sabdanya,
آيَةُ المُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وإذَا وعَدَ أخْلَفَ، وإذَا اؤْتُمِنَ خَان
Artinya:
"Tanda orang munafik ada tiga, pertama apabila berbicara berbohong, lalu apabila berjanji mengingkari atau menyelisihi janji, dan apabila diberi amanah berhianat.”
(Hadis shahih riwayat Al-Bukhari di dalam Shahih Al-Bukhari no. 33)
Baca Juga: Hukum dan Bahaya Ujub dalam Islam, Waspada!
5. Berdusta dalam Rumah Tangga
Hadis dosa berbohong terkait rumah tangga turut dijelaskan menurut Ummu Kultsum binti ‘Uqbah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah SAW bersabda,
ليس الكذَّابُ الذي يُصْلِحُ بينَ النَّاسِ فيقولُ خَيرًا، أو يَنْمِي خَيرًا
Artinya:
”Orang yang memperbaiki hubungan di antara manusia lalu mengatakan kebaikan dan menyampaikan suatu pembicaraan, bukanlah seorang pendusta.”
Ummu Kultsum kemudian berkata,
ولم أسمَعْهُ يُرَخِّصُ في شيءٍ ممَّا يقولُ النَّاسُ مِنَ الكَذِبِ إلَّا في ثلاثٍ: الإصلاحِ بينَ النَّاسِ، وحديثِ الرَّجُلِ امرأتَهُ، وحديثِ المرأةِ زَوْجَها.
Artinya:
”Dan aku belum pernah mendengar Nabi SAW memberikan keringanan dalam suatu kebohongan yang diucapkan seseorang kecuali dalam tiga keadaan,
Pertama yakni memperbaiki hubungan di antara manusia, lalu pembicaraan suami kepada istrinya, dan pembicaraan istri kepada suaminya.” [Hadis riwayat Al- Bukhari (2692) dalam Al-Adab Al-Mufrad (385), ini adalah lafazhnya, dan Muslim (2605)].
Akibat Berbohong dalam Hubungan Sosial
Konsekuensi dari dosa berbohong tidak sesederhana kelihatannya.
Jurnal Society for Personality and Social Psychology menjelaskan, kebohongan mungkin akan menyebabkan penghinaan dan rasa bersalah.
Selain itu, kebiasaan berbohong juga dapat menghancurkan sebuah hubungan, kepercayaan, dan jaringan sosial.
Tak hanya itu, akibat dosa berbohong juga bisa menyebabkan beberapa hal berikut ini:
1. Sulit Dipercaya
Sulit dipercaya merupakan salah satu akibat berbohong yang mungkin dialami Moms.
Sekali saja Moms melakukan kebohongan dan diketahui oleh lingkungan dapat merusak kepercayaan orang lain.
Perlu diingat Moms, tidak ada orang suka dibohongi.
Jadi sekali saja Moms melakukan kebohongan “label” pembohong mungkin akan menempel pada Moms.
Nah, bukan tidak mungkin bahwa ke depannya, banyak orang yang mungkin menjaga jarak dengan Moms.
2. Merasa Tidak Tenang
Setelah melakukan kebohongan, Moms mungkin akan merasa tidak tenang.
Moms mungkin akan merasa seperti dihantui karena takut kebohongan tersebut terungkap dan diketahui orang lain.
Selain itu, Moms juga mungkin sulit untuk memejamkan mata di malam hari karena gelisah.
Akibat berbohong seperti ini juga bisa merusak kesehatan fisik dan mental Moms lho.
Jadi, sebaiknya pikir dua kali saat ingin melakukan kebohongan, ya, Moms.
Baca Juga: Sehat dan Kreatif, Ketahui Manfaat Permainan Outbound!
3. Menimbulkan Masalah Baru
Ketika Moms mengungkapkan sebuah kebohongan, hal itu mungkin akan memberikan dampak yang tidak baik.
Akibat berbohong bisa menimbulkan masalah baru.
Perlu diingat ya Moms, setiap perbuatan, baik itu buruk atau tidak pasti akan berimbas pada hidup sehari-hari, termasuk berbohong.
Satu kali saja Moms berbohong akan menimbulkan masalah baru dalam hidup seperti sulit dipercaya, kehilangan teman, dijauhi saudara, karier yang buruk, dan lainnya.
4. Kehilangan Jati Diri
Terlalu sering melakukan kebohongan, dapat mengakibatkan Moms kehilangan jati diri.
Sadar atau tidak, terkadang Moms melakukan kebohongan untuk mendapat pengakuan dari orang lain.
Biasanya, hal ini terjadi ketika Moms bergabung dalam kelompok pergaulan yang baru.
Penting untuk diingat, Moms tidak perlu melakukan kebohongan untuk mendapat pengakuan orang lain.
Jika mereka memang ingin berteman dengan Moms pasti akan menerima Moms apa adanya tanpa perlu mengubah jati ini menjadi orang lain.
Baca juga: 4 Tips Mengajarkan Balita Berkata Jujur
5. Susah Memiliki Teman yang Tulus
Kebiasaan berbohong juga bisa membuat Moms mengalami kesulitan dalam bergaul.
Mungkin Moms akan memiliki teman, tetapi biasanya mereka tidak akan tulus.
Karena tidak ada orang yang suka untuk dibohongi apalagi dengan teman sendiri, ya, Moms.
6. Memicu Kebohongan Baru
Jika terlalu sering berbohong, Moms mungkin menjadikan hal ini sebagai suatu kebiasaan.
Akibatnya, Moms akan terus-menerus mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataannya.
Biasanya, Moms akan terus mengatakan suatu kebohongan agar tetap dipercaya orang lain.
Namun, perlu diingat, tidak semua orang dapat terus percaya dengan kebohongan yang dilakukan Moms.
Baca juga: Ketahui 4 Alasan Mengapa Suami Berbohong
7. Menjadi Agresif
Terlalu sering berbohong dapat menimbulkan penyakit dalam diri sendiri.
Biasanya, Moms yang sering berbohong akan menaruh curiga pada orang lain, bahkan mereka berhalusinasi.
Hal ini wajar terjadi, karena Moms menganggap orang lain juga memiliki kebiasaan yang sama dengan Moms.
Perasaan curiga ini dapat memunculkan sikap agresif kepada orang lain.
Akibat Berbohong pada Kesehatan Mental
Kebiasaan berbohong tidak hanya berimbas pada lingkungan, tetapi juga kesehatan.
Mengutip dari laman Everyday Health, berbohong menyebabkan rasa lelah fisik dan emosional.
Lalu, apa saja sih masalah kesehatan yang disebabkan oleh kebiasaan berbohong?
Berikut ini penjelasannya.
1. Depresi dan Kecemasan
Ketika Moms berbohong untuk menghindari berurusan dengan emosi atau masalah, masalah yang sama terus terjadi dan menjadi lebih buruk.
Kondisi ini akan membuat Moms merasa semakin emosional dan merasa cemas.
Kebiasaan ini juga bisa membuat Moms mengalami depresi.
2. Menyakiti Diri Sendiri
Percaya atau tidak, kebiasaan berbohong dapat membuat Moms menyakiti diri sendiri lho.
Kecemasan kebohongan terungkap dapat membuat Moms merasa tidak tenang, bahkan mengalami insomnia di malam hari.
Mungkin pada awalnya Moms berpikir kalau berbohong adalah jalan keluar semua masalah.
Namun, lama kelamaan hal ini akan membuat Moms menyakiti diri sendiri.
Baca juga: Berbohong Jadi Kebiasaan? Cari Tahu Soal Mythomania!
Cara Hidup Tanpa Kebohongan
Berbohong mungkin suatu hal yang biasa, tetapi hidup tanpa kebohongan akan lebih baik lagi.
Yuk, ikuti cara berikut ini agar hidup bebas dari kebohongan, yaitu:
1. Jangan Takut Mengatakan Kebenaran
Moms mungkin akan kesulitan dalam mengungkapkan kebenaran, tetapi hal ini perlu dilakukan lho.
Moms juga bisa mengajarkan anak-anak sejak dini untuk selalu cara hidup tanpa kebohongan.
Berlatihlah secara aktif dan bicarakan tentang membuat pilihan yang baik dalam hal mengatakan yang sebenarnya.
Sama seperti kebohongan, mengatakan yang sebenarnya menjadi kebiasaan.
2. Tunjukan Kepercayaan dan Mengenali Kebenaran
Terlibat secara aktif dalam hubungan dengan anak-anak dan orang dewasa lainnya sehingga dapat menunjukkan kepercayaan dan mengenali kebenaran.
Pikirkan jangka panjang, bukan jangka pendek.
Kebohongan mungkin efektif dalam jangka pendek.
Namun, bantulah anak-anak dan orang lain melihat bahwa mereka memiliki banyak konsekuensi negatif jangka panjang.
Baca Juga: 3 Cerita tentang Kejujuran yang Singkat untuk Anak, Bacakan Yuk!
Demikian penjelasan mengenai dosa berbohong dan dampaknya terhadap kesehatan fisik maupun mental.
Semoga artikelnya bermanfaat untuk Moms dan keluarga, ya!
- https://pabrikjammasjid.com/hadits/hadits-tentang-berbohong/
- https://www.spsp.org/news-center/blog/the-consequences-of-dishonesty
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5763454/
- https://www.everydayhealth.com/longevity/truth-about-lies-and-longevity.aspx
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.