01 Juli 2024

Kisah Nabi Yunus yang Bertahan Hidup di Perut Paus

Mengajarkan tentang kesabaran dalam menghadapi kehidupan

Kisah Nabi Yunus dalam mengajak kaum Asyiria untuk menyembah pada Allah SWT memiliki banyak hikmah yang dapat dipetik.

Kaum Asyiria merupakan penduduk dari Negeri Ninawa di daerah Mosuk, Irak yang pada masa itu menyembah berhala dan tidak percaya pada Allah SWT.

Kemudian, Allah mengutus Nabi Yunus ke daerah tersebut untuk mengajak mereka menyembah Allah, tetapi ditolak.

Karena kesal dan penuh amarah, Nabi Yunus pergi meninggalkan mereka.

Setelah Nabi Yunus pergi, Allah SWT benar-benar menurunkan azab, hingga membuat mereka semua bertobat dan tidak lagi menyembah berhala.

Untuk mengetahui lebih lengkap tentang kisah Nabi Yunus, simak artikel ini hingga selesai ya!

Baca juga: Bacakan Kisah Nabi Isa dan Mukjizatnya untuk Si Kecil, Moms!

Kisah Nabi Yunus

Kisah Nabi Yunus yang Bertahan Hidup di Perut Ikan Paus
Foto: Kisah Nabi Yunus yang Bertahan Hidup di Perut Ikan Paus (Pinterest)

Dalam Al-Qur'an, kisah Nabi Yunus telah disebutkan dalam beberapa surat Yunus, Al Anbiya’, As-Saffat dan Al-Qalam.

Berikut kisah Nabi Yunus saat diutus ke Negara Ninawa

1. Diolok-olok Saat Berdakwah

Kisah Nabi Yunus dimulai, ketika diutus Allah untuk berdakwah di Ninawa, salah satu kota yang ada di Irak yang penduduknya menyembah berhala.

Dengan penuh semangat, Nabi Yunus pergi dan berdakwah terhadap kaum tersebut.

Beliau menunjukkan jalan kebaikan, menjelaskan tentang surga, panasnya api neraka untuk orang-orang durhaka dan mengajak mereka semua menyembah Allah SWT.

Namun, kaum tersebut tidak percaya dengan ucapan Nabi Yunus mengenai semua hal tersebut.

Para kaum disana justru, mengolok-olok semua ucapan yang telah disampaikan Nabi Yunus.

2. Azab dari Allah

Nabi Yunus yang kesal dan kecewa, memilih untuk pergi meninggalkan kaum tersebut.

Usai kepergiannya, Allah SWT menurunkan azab dan membuat kaum tersebut, bertaubat dan menyesali semua perbuatan terhadap Nabi Yunus.

Para kaum Asyiria memohon ampun dan merendahkan diri di hadapan Allah SWT.

Namun, hal itu tak lantas membuat Nabi Yunus kembali. Beliau memilih untuk pergi naik kapal ke tempat lain.

Padahal, kala itu, Allah tidak meminta Nabi Yunus untuk meninggalkan kaumnya.

3. Terkena Bencana Alam

Dalam kisah Nabi Yunus dijelaskan, kapal yang membawanya pergi diterpa badai.

Air laut yang awalnya tenang menjadi bergelombang, hingga membuat semua penumpang khawatir.

Karena badainya sangat dahsyat, kapal tersebut oleng dan sewak-waktu dapat tenggelam.

Kapten kapal pun, akhirnya menyuruh semua awak kapal untuk melemparkan muatan ke laut.

Sayangnya usaha tersebut belum cukup membuat kapal kembali stabil.

Akhirnya, diambil kesepakatan bahwa penumpang harus dilemparkan ke laut untuk menyelamatkan penumpang lainnya.

Pengundian nama pun, dilakukan untuk menentukan siapa orang yang harus dilempar ke laut dan Nabi Yahya salah satunya.

Baca juga: Kisah Nabi Yahya dan Perjalanan Hidup serta Mukjizatnya

4. Ditelan Ikan Paus

Karena namanya keluar hingga berkali-kali, Nabi Yunus akhirnya melompat ke laut.

Saat itu, Nabi Yunus sadar, jika beliau melakukan kesalahan karena meninggalkan kaumnnya di Ninawa.

Padahal, ia seharusnya menunggu perintah Allah sebelum memilih untuk pergi dari tempat tersebut.

Ketika melompat ke laut, seekor ikan paus besar menghampiri dan menelannya bulat-bulat.

Allah mewahyukan kepada ikan paus tersebut:

Janganlah kamu memakan dagingnya, dan jangan pula kamu patahkan tulangnya, karena ia bukanlah rezeki kamu untuk dimakan”.

5. Hidup di Dalam Tubuh Ikan Paus

Kisah Nabi Yunus hidup di dalam ikan paus, menjadi salah satu yang menjadi perhatian.

Karena di dalam tubuh ikan paus yang pegap dan gelap, Nabi Yunus tidak dapat berbuat apa-apa.

Rasa sedih yang dirasakan, tidak lantas membuatnya merasa berputus asa dan terus mengingat Allah.

Nabi Yunus tidak pernah berhenti dzikir dan memohon ampun kepada Allah SWT, selama 40 hari di dalam perut ikan paus.

Dalam Al-Quran Surat Anbiya’ ayat 87 Allah berfirman:

وَذَا النُّوْنِ اِذْ ذَّهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ اَنْ لَّنْ نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادٰى فِى الظُّلُمٰتِ اَنْ لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ ۚ

Artinya:Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya,

maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, "Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim."

6. Dimuntahkan ke Daratan

Allah SWT menerima taubat dan penyesalan Nabi Yunus yang terus dilakukan dari dalam tubuh ikan paus.

Kemudian, Allah SWT memerintahkan ikan paus untuk mendekati daratan dan memuntahkan Nabi Yunus di sebuah pulau yang ditentukan.

Di tenpat tersebut, Allah tumbuhkan sebuah pohon sejenis labu dengan daun yang lebat, sehingga dapat menaungi Nabu Yunus dan menjaganya dari panas terik matahari.

Hal ini dijelaskan dalam Surat As-Saffat ayat 145-146 yang berbunyi:

وَأَنۢبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِّن يَقْطِينٍ۞فَنَبَذْنَٰهُ بِٱلْعَرَآءِ وَهُوَ سَقِيمٌ

Artinya: “Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.”

Baca juga: Kisah Nabi Nuh dan Bahteranya, Tetap Berdakwah Meski Dihina


7. Seperti Anak Burung

Dalam beberapa kisah Nabi Yunus dijelaskan, jika saat dimuntahkan dari perut Ikan, Nabi Yunus keadaanya seperti anak burung yang telanjang dan tidak berambut.

Kemudian, Allah menumbuhkan pohon sejenis labu, dimana ia dapat berteduh dan makan darinya.

Pohon itu pun tidak bertahan lama dan kering, hingga membuat Nabi Yunus menangis karena keringnya pohon tersbut.

Saat itu, Allah berfirman kepada Nabi Yunus:

“Apakah kamu menangis karena pohon itu kering. Namun kamu tidak menangis karena seratus ribu orang atau lebih yang ingin engkau binasakan.”

Selanjutnya Allah SWT memerintah Nabi Yunus untuk kembali ke kaumnya untuk memberitahukan, bahwa Allah telah menerima taubat dan ridha kepada mereka.

Nabi Yunus menerima perintah itu dan pergi mendatangi kaumnya. Ia memberitahu, Allah SWT telah menerima taubat mereka.

Kisah Nabi Yunus kembali ke kaumnya, dijelaskan dalam surat As-saffat ayat 147-148

فَـَٔامَنُوا۟ فَمَتَّعْنَٰهُمْ إِلَىٰ حِينٍ وَأَرْسَلْنَٰهُ إِلَىٰ مِا۟ئَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ

Artinya: Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.”

Baca juga: Kisah Nabi Ismail, Sejarah Air Zamzam Hingga Iduladha

Pelajaran dan Nilai Kehidupan dari Kisah Nabi Yunus

Ilustrasi Keluarga Muslim
Foto: Ilustrasi Keluarga Muslim (Islamicity.org)

Kisah Nabi Yunus kaya akan pelajaran dan nilai kehidupan yang dapat kita petik dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut beberapa poin pentingnya:

1. Kesabaran dan Keikhlasan dalam Berdakwah

Ketika Nabi Yunus diutus untuk berdakwah di Ninawa, ia diolok-olok dan ditolak oleh kaumnya.

Dari sini Moms bisa belajar bahwa dalam menyampaikan kebaikan, kita harus sabar dan ikhlas, meskipun orang-orang tidak langsung menerima pesan kita.

2. Kekuatan Iman dan Tawakal

Selama berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus tidak berhenti berdoa dan memohon ampun kepada Allah. Allah mendengar doanya dan menerima taubatnya.

Meskipun berada dalam situasi yang sangat sulit dan berbahaya, Nabi Yunus tidak pernah kehilangan imannya kepada Allah.

Dia terus berzikir dan berdoa kepada Allah, bahkan ketika dia berada di dalam perut ikan paus. Iman dan tawakalnya yang kuat inilah yang menyelamatkannya.

Hal ini mengajarkan kita bahwa dalam situasi tersulit sekalipun, jangan pernah berhenti berdoa dan bertaubat kepada Allah.

3. Pentingnya Tidak Menyerah

Meskipun Nabi Yunus merasa putus asa pada awalnya, ia tidak menyerah dalam beribadah dan memohon ampun kepada Allah.

Dari kisah Nabi Yunus, Moms bisa belajar untuk tidak menyerah dalam berusaha dan berdoa, meskipun situasi tampak sulit.

4. Pengampunan Allah untuk Semua

Kaum Ninawa akhirnya bertaubat dan Allah menerima taubat mereka.

Ini menunjukkan bahwa Allah selalu memberi kesempatan kedua kepada siapa saja yang benar-benar bertaubat dan kembali kepada-Nya.

5. Kesadaran akan Kesalahan dan Perbaikan Diri

Nabi Yunus menyadari kesalahannya meninggalkan kaumnya dan Allah memberinya kesempatan untuk memperbaiki diri.

Sehingga, sebagai manusia, kita juga harus selalu introspeksi diri dan berusaha memperbaiki kesalahan kita.

Itulah kisah Nabi Yunus yang memiliki banyak pelajaran untuk selalu bersabar. Semoga bisa menjadi penuntun dalam hidup ya, Moms!

  • https://ibnothman.com/quran/surat-as-saffat-dengan-terjemahan/15
  • https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28537/1/NUR%20LAELI-FU.pdf
  • https://bekalislam.firanda.com/3675-faidah-kisah-nabi-yunus-alaihissalam.html
  • https://kisahmuslim.com/2662-kisah-nabi-yunus-alaihissalam.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.