Obat Mual Vesperum, Ketahui Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya di sini
Vesperum dalam dunia medis sering kali digunakan sebagai obat untuk mengatasi mual dan muntah yang disebabkan oleh berbagai hal seperti naiknya asam lambung, kemoterapi, radioterapi, efek konsumsi obat levodopa dan digitalis, serta berbagai penyebab lainnya.
Obat ini mengandung zat aktif yaitu domperidone maleate, kandungan yang menghasilkan manfaat untuk mengurangi mual dan muntah.
Obat ini bekerja dengan menghalangi aktivitas zat kimia di otak yang menyebabkan mual dan muntah.
Moms perlu tahu bahwa zat domperidone ini termasuk ke dalam golongan obat keras yang harus memerlukan resep dokter untuk mengkonsumsinya.
Obat ini diproduksi oleh Ifars dan tersedia dalam bentuk tablet dan sirup.
Dosis Vesperum
Foto: ifars.co.id
Penggunaan obat vesperum harus dikonsumsi sebelum makan. Berikan jarak waktu 15 hingga 30 menit sebelum makan.
Mengonsumsi obat ini sebelum makan dapat memaksimalkan keefektifan penyerapan obat pada tubuh. Jika diperlukan, obat ini harus diminum sebelum tidur.
Dosis penggunaan untuk obat ini pada orang dewasa yaitu sebesar 10 mg dan diminum sebanyak 3 kali sehari dengan batasan maksimum sebesar 30mg/hari.
Sedangkan untuk anak-anak, dosis yang disarankan adalah 0,25 mg/kg dan dikonsumsi sebanyak 3 kali dalam sehari dengan batasan maksimal sebesar 0,75mg.
Umumnya obat ini dikonsumsi dalam jangka waktu 3–4 hari saat terjadi gejala mual atau muntah, obat ini tidak menyebabkan kecanduan ataupun ketergantungan.
Baca Juga: Susu Kurma: Ragam Manfaat Kesehatan dan Tips Menarik untuk Ide Jualan
Efek Samping Vesperum
Foto: Orami Photo Stock
Karena vesperum termasuk ke dalam obat keras, penggunaan obat ini perlu sesuai anjuran dokter dan petunjuk penggunaan.
Obat ini dapat menimbulkan beragam efek samping pada beberapa orang.
Berikut efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan vesperum.
- Mulut kering
- Kecemasan
- Nyeri payudara
- Diare
- Gatal
- Ruam
- Sakit kepala
- Alergi
- Agitasi
- Gangguan ekstrapiramidal
- Detak jantung tidak teratur
- Kejang
- Kematian jantung mendadak
Baca Juga: Diet Defisit Kalori saat Puasa, Cara Mudah Turunkan Berat Badan!
Kontraindikasi
Foto: Orami Photo Stock
Penggunaan obat vesperum ini tidak boleh digunakan kepada beberapa pasien dengan keadaan tertentu.
Obat ini tidak boleh diberikan untuk pasien yang mempunyai alergi terhadap vesperum.
Orang-orang yang alergi dengan obat ini, akan mengalami gejala-gejala baru yang dapat memperparah kondisinya jika mengonsumsi obat ini.
Penggunaan vesperum juga sangat tidak dianjurkan pada pasien penderita prolaktinoma atau tumor kelenjar pituitari, pasien dengan kelainan fungsi hati, pasien yang menderita pendarahan lambung dan usus, obstruksi mekanis pada usus dan terjadinya pecah saluran pencernaan.
Penggunaan kepada pasien dengan penyakit jantung juga jelas tidak diperbolehkan karena sangat memungkinkan untuk memiliki peningkatan risiko detak jantung yang tidak teratur.
Interaksi Vesperum dengan Obat Lain
Foto: Orami Photo Stock
Dalam dunia medis, ketika dua atau lebih obat diminum secara bersamaan dapat mengubah cara kerja obat dan meningkatkan resiko efek samping.
Obat ini dapat menimbulkan interaksi jika digunakan dengan obat lainnya.
Beberapa obat yang tidak dianjurkan untuk diminum secara bersamaan dengan obat ini akan menimbulkan efek samping detak jantung yang tidak normal.
Berikut ini beberapa daftar obat yang tidak boleh digunakan secara bersamaan dengan vesperum.
- Antibiotik
- Anti jamur
- Anti malaria
- Anti-aritmia
- Obat lambung (cisapride, dolasetron, prucalopride)
- Antihistamin
Baca Juga: Mengenal Kista Ovarium yang Tidak Boleh Dianggap Remeh Wanita
Peringatan Vesperum
Foto: Orami Photo Stock
Penggunaan obat ini wajib berdasarkan saran dari dokter.
Jika terjadi gejala efek samping seperti pembengkakan pada tangan, kaki, wajah, bibir, muncul rasa gatal, gerakan mata yang tidak normal, kekakuan otot, kejang dan detak jantung yang tidak normal maka segera hubungi dokter.
Untuk orang-orang yang menderita penyakit ginjal, penggunaan obat ini juga harus dikurangi jumlah dosis pemakaiannya sebanyak 1 atau 2 kali dalam sehari dan tetap melalui konsultasi dengan dokter.
Karena penggunaan vesperum pada pasien dengan fungsi ginjal yang tidak normal dapat menurunkan tingkat vesperum dalam darah dan meningkatan ekskresi obat pada pasien dengan fungsi hati yang tidak normal.
Pemberian vesperum tablet kepada anak juga harus berdasarkan hasil konsultasi dan saran dokter ya Moms.
Jika moms menggunakan obat cair, untuk mengukur dosisnya moms bisa gunakan galas ukur atau pipet yang telah disediakan.
Moms tidak boleh menggunakan satuan ukur seperti satu sendok makan atau sendok teh untuk menghitung dosis pada pemakaian vesperum cair.
Untuk ibu hamil dan menyusui penggunaan obat ini hanya boleh ketika diperlukan.
Karena akan menimbulkan risiko pada kehidupan janin bagi ibu hamil dan obat ini dapat masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil.
Hal tersebut dapat menyebabkan detak jantung bayi yang sedang masa mengonsumsi ASI menjadi tidak normal.
Itulah informasi mengenai vesperum, informasi ini tidak dapat dijadikan acuan untuk menangani rasa sakit yang dialami ya Moms.
Harap periksa dan konsultasikan ke dokter agar segera dapat tertangani dengan baik.
- https://www.tabletwise.net/indonesia/vesperum-tablet
- https://www.mims.com/indonesia/drug/info/vesperum
- https://pillintrip.com/medicine/vesperum
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.