22 Mei 2019

Viral Foto Polisi Video Call dengan Anak Kecil saat Amankan Demo, Ini Cara Menjelaskan Jam Kerja Orang Tua yang Tidak Biasa pada Anak

Sesekali, ajak Si Kecil ke tempat kerja
Viral Foto Polisi Video Call dengan Anak Kecil saat Amankan Demo, Ini Cara Menjelaskan Jam Kerja Orang Tua yang Tidak Biasa pada Anak

Foto: Instagram.com/masagungwilis

Polisi telah mengamankan sejumlah orang yang diduga merupakan provokator kejadian unjuk rasa di depan Kantor Bawaslu RI pada Selasa (21/5) malam.

Mengutip dari Kompas.com, kericuhan bermula saat massa mencoba merusak pagar besi di depan Kantor Bawaslu pukul 22.15. Mereka berteriak-teriak ke arah polisi yang telah menarik diri ke dalam Gedung Bawaslu.

Hingga hari Rabu (22/5), massa melakukan aksi sambil menyanyikan yel-yel di depan Gedung Djakarta Theatre, Jakarta dan tak sedikit dari mereka memukul tameng polisi yang berada di hadapan mereka.

Teriakan massa itu membuat polisi bertameng mempertebal lapisan. Petugas yang tadinya duduk-duduk langsung bersiaga berdiri di belakang barisan terdepan.

Terjadi sejak kemarin malam, kejadian unjuk rasa ini mengundang komentar masyarakat, banyak dari mereka yang memberikan pendapatnya melalui media sosial.

Salah satu hal yang menarik perhatian para warganet adalah sebuah potret seorang polisi yang sedang berjaga hingga dini hari kemarin.

Seorang fotografer bernama Mas Agung Wilis Yudha Baskoro, pada akun Instagram-nya @masagungwilis mengunggah foto dua orang polisi sedang menyender di punggung satu sama lain.

Tampak salah satu polisi sedang memejamkan matanya, dan seorang polisi lainnya sedang melakukan video call dengan seorang anak kecil.

demo kerusuhan pemilu-2.jpg
Foto: demo kerusuhan pemilu-2.jpg (instagram.com/masagungwilis)

"Bawaslu sedang ramai. Sementara itu rasa lelah dan rindu rumah memang benar adanya," tulis Mas Agung pada caption fotonya. Unggahan ini memiliki lebih dari 65 ribu likes.

Beberapa orang tua harus bekerja dengan jam kerja yang tak menentu. Hal ini membuat mereka cukup sulit untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya, karena pekerjaan yang mengharuskan mereka untuk hadir di saat tak terduga.

Baca Juga: Tinggalkan 7 Kebiasaan Buruk Dalam Mengasuh Anak Ini

Menjelaskan Jam Kerja Tak Normal kepada Anak

dampak tumbuh kembang anak dari orang tua yang bekerja di jam tak normal
Foto: dampak tumbuh kembang anak dari orang tua yang bekerja di jam tak normal

Bekerja pada jam-jam tidak biasa, seperti polisi, memang tidak mudah. Terlebih jika urusannya dengan keluarga, terutama anak. Moms dan Dads mungkin akan kesulitan menjelaskan pekerjaan yang tidak biasa kepada Si Kecil.

Dikutip dari Parents.com, ketika Si Kecil meminta Moms atau Dads untuk tidak pergi bekerja dan menemaninya tidur, belum tentu mereka bisa menerima penjelasan. Sekalipun Moms dan Dads sudah menjelaskan bahwa kalian bekerja demi keluarga, tapi apakah Si Kecil bisa mengerti?

Kemungkinan besar, Si Kecil tidak akan mengerti dan malah memiliki pemikiran sendiri tentang apa yang Moms dan Dads lakukan di jam-jam kerja.

"Balita hanya tahu Anda absen, dan anak-anak usia prasekolah dan awal sekolah biasanya menyamakan pekerjaan dengan sekolah mereka," kata Deborah Gilboa, M.D., pendiri AskDoctorG.com dan penulis Teach Responsibility: Empower Kids with a Great Work Ethic.

Menjelaskan apa yang sebenarnya Moms dan Dads lakukan dan alasannya akan menjernihkan kesalahpahaman dan membantu Si Kecil memahami bahwa setiap pekerjaan berbeda-beda, termasuk tugas dan jam kerjanya.

Seperti apa cara menjelaskannya kepada Si Kecil? Yuk simak tips berikut ini!

1. Jelaskan Secara Sederhana

Moms dan Dads perlu menjelaskan pekerjaan dengan sangat singkat. Jika Moms atau Dads bekerja sebagai analis di sebagai perawat di rumah sakit dengan jadwal kerja shift, akan percuma jika Moms dan Dads menjelaskan bahwa pekerjaan kalian adalah menyembuhkan orang sakit.

“Jelaskan saja tugasnya. Seperti mengecek kesehatan, memberikan obat, dan yang lainnya yang bisa dibayangkan oleh anak,’ ungkap Gilboa.

2. Hindari Penjelasan Negatif

Ketika menjelaskan mengapa bekerja sebagai profesi tertentu, hati-hati dalam menjelaskannya. Hindari mengatakan bahwa Moms atau Dads bekerja untuk membelikan Si Kecil makanan, pakaian, dan rumah. Ini hanya akan membuat Si Kecil merasa bersalah.

Moms dan Dads sebaiknya menjelaskan bahwa pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang mulia. “Ayah bekerja untuk memastikan seluruh kebutuhan keluarga terpenuhi dan menciptakan dunia yang lebih baik,” ungkap Gilboa.

3. Ajak ke Tempat Kerja

Jika memungkinkan, ajak Si Kecil ke tempat kerja. Di tempat kerja, Moms dan Dads akan lebih mudan menjelaskan mengenai pekerjaan kepada anak. Moms juga bisa mengenalkan Si Kecil ke rekan-rekan sejawat.

Jelaskan setiap spot yang ada di tempat kerja kepada Si Kecil. Dengan begitu, dia akan memahami apa saja yang Moms dan Dads lakukan ketika bekerja.

Baca Juga: Mengenal Pola Asuh Hyper Parenting Dan Dampaknya Bagi Anak

Tips Menitipkan Anak Saat Bekerja di Luar Jam Normal

Moms dengan jadwal jam kerja yang tidak standar dapat memengaruhi pola asuh termasuk interaksi keseharian dengan Si Kecil. Biasanya, mungkin Moms meminta bantuan orang tua, atau saudara yang dapat diandalkan.

Di bawah ini ada hal yang dapat dilakukan untuk mendapatkan layanan penitipan anak terutama bagi Moms yang bekerja dengan jam kerja tidak normal, dikutip dari Very Well Family.

1. Temukan Ruang Kerja Bersama

tips asuh anak di jam kerja tak normal-1.jpg
Foto: tips asuh anak di jam kerja tak normal-1.jpg (theglobeandmail.com)

Untuk orang tua yang tidak bekerja jam 9 pagi sampai jam 5 sore, ruang kerja bersama (co-working space) yang menawarkan pengasuhan anak dan memberikan manfaat dari lingkungan kerja.

Moms dapat berbagi ruang kerja dengan orang tua lainnya yang berpikiran dan berada di kondisi yang sama, namun juga mendapatkan manfaat dari penitipan anak yang berkualitas.

2. Cari Penitipan Anak "Drop-In"

tips asuh anak di jam kerja tak normal-2.jpg
Foto: tips asuh anak di jam kerja tak normal-2.jpg (verywellfamily.com)

Penitipan anak "drop-in" sebagian besar tidak berbeda jauh dengan penitipan anak biasa. Namun ada beberapa pengecualian pada jam buka dan ketersediannya.

Penitipan anak "drop-in" biasanya buka dari pagi hingga jam 9-10 malam di hari kerja, dan jam 11 malam atau tengah malam di akhir pekan.

Ada beberapa yang buka pada hari Minggu, atau buka pada acara-acara khusus, seperti Malam Tahun Baru. Bagi orang tua yang ingin menitipkan anak di tempat ini perlu menelepon dan membuat reservasi.

Jenis penitipan anak ini memang tarifnya cenderung lebih tinggi. Jadi, Moms perlu merogoh kocek sedikit lebih dalam.

Baca Juga: Ingin Menitipkan Anak di Daycare, Perhatikan 7 Hal Penting Ini!

3. Panggil Anggota Keluarga

tips asuh anak di jam kerja tak normal-3.jpg
Foto: tips asuh anak di jam kerja tak normal-3.jpg (maggiedent.com)

Bila Moms memiliki anggota keluarga yang dekat dan bisa diandalkan, minta bantuan dari orang tua atau saudara untuk membantu mengasuh anak saat sedang bekerja.

Bicarakan baik-baik dan jangan sampai pada akhirnya bisa membebani, atau menjadi terlalu kritis terhadap bantuan mereka.

Paling penting, pastikan Si Kecil tetap mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari Moms dan Dads, terlepas jam kerja yang normal maupun tidak, demi tumbuh kembang dan perilakunya.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.