13 Maret 2018

Virus Zika Ternyata Bisa Sebabkan Microcephalus Pada Bayi Lho

Microcephalus merupakan cacat lahir dimana kondisi kepala bayi lebih kecil

Virus Zika memang telah menyebar di berbagai wilayah di seluruh Indonesia, bahkan Indonesia juga merupakan salah satunya. Namun, benarkah virus yang disebarkan oleh nyamuk ini juga merupakan penyebab dari microcephalus pada bayi?

Para peneliti dari John Hopkins University menemukan bahwa penelitian yang mereka lakukan terhadap tikus yang mengalami masa awal kehamilan dengan sistem kekebalan tubuh lengkap, menunjukkan bahwa virus Zika mampu menembus plasenta – pelindung janin yang sedang berkembang di dalam rahim – yang diduga menyebabkan tingginya presentase keguguran dan bayi lahir dengan kondisi jaringan pelindung otak tipis serta peradangan pada sel otak. Hasil penemuan tersebut kemudian dipublikasikan pada 21 Februari di Nature Communication.

Baca Juga : Waspada Virus Zika Pada Ibu Hamil

Virus Zika dan Kaitannya Dengan Microcephalus

Microcephalus merupakan cacat lahir dimana kondisi kepala bayi lebih kecil dibanding dengan bayi dari usia dan jenis kelamin yang sama. Bayi dengan microcephalus cenderung memiliki otak yang lebih kecil, diduga karena belum berkembang dengan baik. Lantas benarkah kondisi ini bisa disebabkan infeksi virus Zika pada bayi?

Sejumlah bayi dengan microcephalus dilaporkan dilahirkan oleh ibu yang terinfeksi virus Zika selama kehamilan. Para ilmuwan CDC telah mengumumkan bahwa ada cukup banyak bukti yang terkumpul untuk menyimpulkan bahwa infeksi virus Zika selama kehamilan merupakan salah satu penyebab microcephalus dan gangguan atau cacat otak pada janin lainnya.

Dr. Sonja A. Rasmussen, direktur divisi diseminasi dan informasi kesehatan masyarakat dari CDC, mengatakan bahwa virus Zika berada dalam aliran darah seorang wanita dan memang bisa mempengaruhi janin dalam kandungannya. Namun, setelah seorang wanita dinyatakan bebas dari virus Zika, maka sudah aman (dari infeksi Zika) untuk hamil.

WHO Menyatakan virus Zika Penyebab Microcephalus dan Guillain-Barré

Selain CDC, organisasi kesehatan dunia WHO juga telah menyimpulkan bahwa infeksi virus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes Aegypti ini menyebabkan microcephalus serta sindrom Guillain-Barré.

WHO mencatatkan adanya kenaikan penyebaran virus Zika di Brasil disertai juga dengan kenaikan jumlah bayi yang lahir dengan microcephalus, dimana jumlah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya.

Beberapa negara juga tercatat melaporkan adanya peningkatan tajam pada sindrom Guillain-Barré – kelainan nurologis yang menyebabkan kelumpuhan hingga kematian.

Dengan demikian, berdasarkan pada tinjauan literatur sistematis hingga 30 Mei 2016, World Health Organization (WHO) menyimpulkan bahwa infeksi virus Zika selama kehamilan menjadi penyebab kelainan otak bawaan, termasuk microcephalus. Termasuk sebagai pemicu Guillain-Barré.

Bagaimanapun, kondisi microcephalus pada bayi baru lahir tidak sepenuhnya selalu disebabkan oleh Zika. Moms sebaiknya juga berkonsultasi dengan dokter saat akan atau setelah pulang dari wilayah-wilayah yang dinyatakan sebagai endemik virus Zika untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan pada calon buah hati.

(RGW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.