12 Maret 2020

5 Fakta Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak?

Cari tahu langkah pencegahan yang aman

Vitiligo adalah masalah jangka panjang di mana bercak kulit yang tumbuh kehilangan warna.

Sebagian besar penderitanya kehilangan pigmen kulit secara perlahan-lahan pada permukaan kulit.

Bercak muncul ketika melanosit di dalam kulit mati. Melanosit adalah sel yang bertanggung jawab untuk memproduksi pigmen kulit, melanin, yang memberi warna kulit dan melindunginya dari sinar UV matahari.

Vitiligo dapat mempengaruhi orang-orang dari segala usia, jenis kelamin, atau kelompok etnis.

Termasuk, wanita yang sedang hamil. Lalu apa dampaknya vitiligo pada ibu hamil?

Fakta Vitiligo pada Ibu Hamil

Berikut ini Orami sudah merangkum hal-hal yang perlu Moms ketahui mengenai vitiligo, dilansir dari penjelasan Elaine K. Luo, seorang dokter dari Amerika Serikat, dari situs Medical News Today.

Terutama bagi ibu hamil. Simak sama-sama, yuk!

Baca Juga: Aneka Masalah Kulit Pada Ibu Hamil dan Cara Mencegahnya

1. Tidak Menular

Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 01 TIDAK MENULAR - medicalnewstoday.jpg
Foto: Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 01 TIDAK MENULAR - medicalnewstoday.jpg

Foto: medicalnewstoday.com

Meski kelihatannya kurang bagus, vitiligo tidak menular. Penyakit ini juga tidak selalu sama pada tiap penderitanya.

Total area kulit yang dapat dipengaruhi oleh vitiligo bervariasi antar individu. Ini juga dapat mempengaruhi mata, bagian dalam mulut, dan rambut.

Dalam kebanyakan kasus, area yang terkena dampak vitiligo, tetap berubah warna selama sisa hidup orang tersebut. Secara global, vitiligo tampaknya mempengaruhi antara 0,5 hingga 2 persen orang.

Masih belum diketahui apakah penyakit ini dapat ditularkan secara genetik. Namun, beberapa kasus telah menggambarkan transmisi vitiligo dari orang tua ke anak.

Jadi, vitiligo memang berpotensi diturunkan secara genetik ke janin yang Moms kandung. Namun penyakit ini tidak menular layaknya flu atau batuk.

2. Kondisi Seumur Hidup

Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 02 KONDISI SEUMUR HIDUP - sumber healthworks collective.jpg
Foto: Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 02 KONDISI SEUMUR HIDUP - sumber healthworks collective.jpg

Foto: healthworkscollective.com

Orang dengan vitiligo akan lebih peka terhadap cahaya. Ini berarti bahwa area yang terpengaruh akan lebih sensitif terhadap sinar matahari daripada yang tidak.

Sulit untuk memprediksi apakah tambalan akan menyebar dan bertambah banyak.

Namun, penyebaran bercak mungkin memakan waktu berminggu-minggu, dan bisa jadi tetap stabil selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun.

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengatasi Kulit Gatal Selama Hamil?

3. Berhubungan dengan Imun

Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 03 BERHUBUNGAN DENGAN IMUN - sumber spectrum.jpg
Foto: Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 03 BERHUBUNGAN DENGAN IMUN - sumber spectrum.jpg

Foto: spectrum.com

Belum ada yang bisa memastikan penyebab vitiligo. Namun, vitiligo sering dikaitkan dengan penyakit autoimun, yaitu suatu kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel tubuh yang sehat. Termasuk sel pigmen tubuh.

Stres, kulit terbakar akibat sinar matahari, atau paparan bahan kimia yang juga diduga dapat memicu terjadinya vitiligo.

4. Berisiko terhadap Janin

Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 04 BERISIKO TERHADAP JANIN - sumber ask drshah.jpg
Foto: Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 04 BERISIKO TERHADAP JANIN - sumber ask drshah.jpg

Foto: askdrshah.com

Dikutip dari The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, vitiligo bisa menjadi penyebab keguguran atau kelahiran prematur, pre-eklampsia, bahkan anomali perkembangan janin.

Sayangnya, mengonsumsi obat-obatan untuk vitiligo tidak dianjurkan selama kehamilan.

Jika gejalanya memburuk dan tidak ada cara untuk menghindari penggunaan obat, pilihan terbaik adalah obat yang tidak memiliki sifat teratogenik dan tidak dapat mempengaruhi jalannya kehamilan.

Rekomendasi ini dapat diterapkan pada vitiligo.

Perawatan hanya dapat diresepkan oleh dokter, yang akan mempertimbangkan semua faktor dan kondisi kesehatan ibu hamil.

Jika vitiligo dimulai dengan sendirinya dan tidak mengancam kesehatan wanita dan anak, para ahli merekomendasikan perawatan setelah melahirkan.

Menurut beberapa penelitian, asam folat membantu mengurangi gejala kulit vitiligo. Ini juga mencegah perkembangan patologi janin, termasuk demensia, dan mengurangi risiko keguguran dan kelahiran prematur.

5. Bisa Dicegah

Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 05 BISA DICEGAH - sumber metrocouk.jpg
Foto: Vitiligo pada Ibu Hamil, Berbahaya atau Tidak - 05 BISA DICEGAH - sumber metrocouk.jpg

Foto: metro.co.uk

American Academy of Dermatology (AAD) menggambarkan vitiligo sebagai "lebih dari masalah kosmetik." Ini adalah masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian medis.

Pilihan pengobatan mungkin termasuk paparan sinar UVA atau UVB dan depigmentasi kulit pada kasus yang parah.

Nah, hingga kini, vitiligo belum dapat disembuhkan. Namun, penanganan yang tepat dapat membantu memperlambat perkembangan vitiligo dan memperbaiki penampilan kulit.

Moms bisa gunakan tabir surya dengan SPF di atas 30 dan PA+++, karena bercak kulit yang lebih tipis sangat sensitif terhadap sinar matahari dan mereka dapat terbakar dengan mudah.

Kenakan pakaian tertutup berwarna cerah saat beraktivitas di luar rumah. Ini akan membantu melindungi kulit dari efek sinar matahari. Terutama area bercak putih yang terkena vitiligo.

Itulah yang perlu Moms ketahui mengenai vitiligo. Jika bercaknya semakin banyak dan menyebar ke area rambut dan warna bola mata, jangan ragu untuk segera hubungi dokter, ya!

Baca Juga: Kenali 4 Masalah Kulit Saat Hamil yang Bersifat Fisiologis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.