15 Makna Warna Pup Bayi, Bisa Menandakan Masalah Kesehatan
Moms mungkin akan bertanya-tanya seperti apa tampilan kotoran bayi yang sehat? Apakah arti dari setiap warna pup bayi?
Sebab, warna pup bayi adalah indikator penting yang seringkali diabaikan oleh banyak orang tua, namun sebenarnya memiliki makna yang besar dalam kesehatan bayi.
Tentu informasi seputar ini menjadi sering dipertanyakan, khususnya bagi kelahiran anak pertama.
Mengetahui makna dari warna pup bayi dapat membantu Moms lebih memahami kesehatan dan kebutuhan bayi, serta mengambil tindakan yang tepat jika diperlukan.
Yuk, ketahui hal-hal penting dari arti setiap warna kotoran pada bayi, Moms.
Baca Juga: 7+ Rekomendasi Deterjen Bayi, Aman untuk Kulit Sensitif!
Warna Pup Bayi Normal
Warna pup bayi tentu bisa menjadi indikasi sekaligus menjadi tanda apakah bayi dalam kondisi sehat atau tidak.
Hal ini juga senada dengan ungkapan Dr. dr. Muzal Kadim, Sp.A (K), Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Anak RS Pondok Indah – Pondok Indah.
"Sangat bisa, kenalilah bentuk dan warna feses yang normal dan tidak normal pada bayi," jelas dr. Muzal Kadim.
Melansir dari Medical News Today, selain warna pup bayi, bayi baru lahir yang sering buang air besar merupakan hal yang wajar terlebih ketika setelah menyusui.
Lalu untuk bayi yang berusia lebih dari 3 minggu, biasanya buang air besar antara 2 atau 3 kali sehari.
Jadi, selain warna pup bayi yang harus diperhatikan, Moms juga harus memerhatikan intensitas pup Si Kecil.
Kotoran yang sehat bisa berwarna kuning, oranye, cokelat atau hijau. Dari segi tekstur, bisa dapat berbentuk cair hingga cukup keras.
Namun jika terlalu kelas atau terlalu berair, Moms juga perlu waspada. Jika Si Kecil sering sedikit mengejan dan membuat suara atau mengerutkan wajah, ini juga merupakan hal yang normal.
Tapi tentunya terlalu banyak mengejan tidak baik, ya Moms, sebab bisa menjadi tanda bayi tidak bisa buang air besar atau lebih dikenal sembelit.
Baca Juga: Bayi Tidak Buang Air Besar: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Arti Warna Pup Bayi
Warna dan konsistensi kotoran bayi berubah seiring waktu tergantung pada berbagai hal. Ini juga berkaitan pada apa yang menjadi asupan sehari-harinya.
Berikut beberapa warna dari BAB bayi dan penjelasan setiap kondisinya:
1. Hijau Tua
American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan, kotoran bayi pertama yang mungkin akan Moms lihat akan bertekstur lengket dan berwarna hijau tua.
Warna yang pekat seperti ini normalnya tanpa bau. Tinja bayi seperti ini disebut juga sebagai meconium.
Kotoran pertama bayi ini terbuat dari beberapa zat sejak di dalam kandungan seperti:
- Sel-sel kulit
- Lendir
- Rambut halus
- Partikel lain
Dibutuhkan beberapa hari bagi Si Kecil untuk mengeluarkan semua mekonium dari sistem pencernaannya.
“Meskipun tidak berbau, jauh lebih sulit untuk membersihkannya daripada kotoran biasa,” kata Adam Hart, Ph.D., profesor komunikasi sains di University of Gloucestershire, di Inggris, dan penulis The Life of Poo, dilansir dari parents.com.
Jadi, warna pup bayi hijau juga bisa masuk ke dalam kondisi normal asalkan tidak setiap hari, ya Moms.
"Warna hijau juga masih masuk dalam kategori normal. Namun dengan catatan, warna feses bayi juga tidak boleh terus menerus berwarna hijau.
Jika warna hijau yang selalu muncul pada feses, tandanya cara ibu dalam memberikan ASI belum benar," jelas dr. Muzal.
2. Kuning Keemasan
Warna pup bayi kuning dan kecokelatan adalah tanda normal dan tak perlu dikhawatirkan, Moms! Ini biasanya didapati karena asupan ASI ekslusif pada bayi baru lahir.
Warna kuning keemasan ini akan sering didapat ketika Si Kecil telah buang air besar secara teratur. Untuk teksturnya sendiri, biasanya agak sedikit berair dan terdapat partikel lemak putih seperti biji-bijian.
"Warna kuning cerah atau didominasi oleh kuning diindikasikan sebagai feses yang normal. Feses dengan warna ini, yang sering disebut sebagai golden feses, biasa ditemukan pada bayi yang mengonsumsi ASI eksklusif," jelas dr. Muzal Kadim.
3. Kuning Kecokelatan Gelap
Setelah meconium keluar dari pencernaan bayi, kotorannya dapat sangat bervariasi. Tergantung pada bagaimana bayi disusui.
Salah satu warna tinja bayi yang normal adalah cokelat gelap. Bayi yang diberi susu formula, biasanya akan mengalami kondisi ini.
Biasanya kotorannya akan memiliki konsistensi sedikit kental seperti pasta.
"Warna cokelat juga dianggap sebagai feses yang normal, sama seperti feses dengan warna kuning atau cerah.
Hanya, bayi dengan feses coklat ini hanya terjadi pada bayi yang mengonsumsi ASI yang sudah dicampur dengan susu formula atau susu formula sepenuhnya," ungkap dr. Muzal Kadim.
4. Oranye
Selain kuning, warna oranye pada tinja bayi juga sering dialami, lho!
Kotoran oranye terjadi dari pigmen yang diambil di saluran pencernaan bayi.
Ini dapat terjadi pada bayi yang diberi ASI dan susu formula secara rutin setiap hari. Tentu, ini normal terjadi dan tak perlu dikhawatirkan, Moms.
5. Cokelat Gelap Berbau
Nah, ketika Si Kecil memulai fase MPASI, kotoran bayi akan berubah warna.
Saat mulai memperkenalkan makanan padat, Moms akan mulai melihat dan mencium bau.
Hal ini karena sejumlah bakteri sehat akan mengisi ususnya, dan menghasilkan kotoran yang lebih coklat dan berbau.
Jika bayi mengonsumsi finger food, Moms mungkin melihat sedikit makanan yang tidak tercerna seperti kulit kacang polong atau tomat.
Ini karena sistem pencernaan Si Kecil masih berkembang.
6. Hijau Terang
Lantas, bagaimana dengan tinja bayi yang berwarna hijau terang?
Umumnya, perubahan warna pup bayi berkisar dari warna kuning keemasan, cokelat, hingga hijau.
Kotoran berwarna hijau dapat membuat Moms khawatir pada awalnya. Namun, biasanya ini tidak berbahaya.
Melansir Cleveland Clinic, warna BAB hijau terang ini juga disebabkan dari berbagai hal meliputi:
- Sering berganti payudara saat menyusui
- Mengonsumsi lebih banyak susu rendah lemak daripada susu tinggi lemak
- Infeksi virus
- Obat-obatan saat menyusui
Cobalah menyusui sampai Si Kecil mengosongkan payudara sebelum beralih ke sebelahnya, ya.
7. Hijau dan Berbau Gas
Warna kotoran bayi tertentu dapat menjadi tanda kemungkinan adanya masalah kesehatan.
“Jika kotoran bayi memiliki bau gas dan berwarna kehijauan, itu bisa jadi akibat minum terlalu cepat. Moms disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter tentang kemungkinan intoleransi makanan,” kata Bradley Howard Kessler, M.D., direktur gastroenterologi pediatrik di Good Samaritan Hospital Medical Center, di West Islip, New York.
Hal ini juga senada dengan penjelasan dari dr. Muzal Kadim, bahwa feses berwarna hijau dan berbau gas kerap membuat bayi menjadi sering kentut dan membuat tubuhnya tidak nyaman.
"Selain feses berwarna hijau, bayi biasanya akan memproduksi gas yang terlalu banyak, sehingga ia menjadi sering kentut.
Hal ini sering kali membuat bayi merasa tidak nyaman. Feses yang benar adalah berwarna hijau dan kuning secara bergantian," kata dr. Muzal Kadim.
Periksakan kondisi bayi ke dokter saat melihat kotoran yang berwarna hijau dan berbau asing.
Baca Juga: 7 Cara Mengatasi Bayi Susah BAB, Coba Pijat Bayi dan Ganti Menu Makannya
8. Merah Terang
Kotoran berwarna merah bisa disebabkan oleh adanya darah. Namun tidak melulu karena adanya darah, Moms. Ada banyak pemicu warna pup bayi berwarna merah yang tidak berbahaya.
Berikut beberapa pemicu warna tinja berwarna merah layaknya darah tapi tidak berbahaya:
- Jika menyusui, mungkin puting sedang luka dan darah bercampur dengan ASI
- Menu MPASI seperti buah bit atau buah naga
- Asupan makanan atau minuman berwarna merah.
Nah, jika warna pupu bayi terus menerus berwarna merah bahkan tidak dalam mengonsumsi makanan yang berwarna merah, bisa dikatakan Si Kecil mengalami BAB berdarah. Inilah yang harus Moms waspadai.
"Warna merah pada feses bayi, adalah gejala yang perlu diwaspadai. Bisa jadi warna merah disebabkan oleh adanya tetesan darah yang menyertai feses. Bawa segera ke dokter spesialis anak," kata dr. Muzal Kadim.
Jadi, penting bagi Moms untuk mendapatkan informasi dokter tentang apa yang mungkin menjadi penyebabnya.
9. Hitam Gelap
Dalam beberapa kasus, perubahan kotoran menjadi warna hitam, disebabkan oleh warna darah yang berubah di dalam usus seiring waktu.
Namun, adapula kotoran hijau yang sangat gelap kadang-kadang bisa tampak hitam.
Ini juga bisa didapati pada kotoran bayi baru lahir dan ini tak perlu dikhawatirkan, Moms.
10. Putih Keabu-abuan
Kotoran berwarna putih keabu-abuan ini sangat jarang terjadi.
Tetapi jika Moms melihat kotoran berwarna ini, segera hubungi dokter, ya. Hal ini karena bisa menjadi tanda gangguan hati yang membutuhkan perawatan lanjutan.
Salah satu penyebab utamanya karena penyakit kuning pada bayi baru lahir. Children's Liver Disease Foundation memaparkan bahwa sebanyak 80% kasus penyakit kuning ditemukan pada bayi baru lahir.
"Jika feses bayi sudah terlihat berwarna putih, keabu-abuan, atau pucat, orang tua harus sangat waspada! Warna seperti ini menunjukkan adanya gangguan pada hati atau penyumbatan saluran empedu," jelas dr. Muzal Kadim.
Baca Juga: 5+ Cara Membersihkan Telinga Bayi, Jangan Pakai Cotton Bud!
Tekstur BAB Bayi
Selain warna, Moms juga perlu tahu tekstur BAB pada bayi. Pasalnya, ini juga bisa menunjukkan kondisi kesehatan Si Kecil.
11. Kotoran Keras
Dengan semua variasi warna pup bayi, tekstur juga menjadi hal yang penting untuk diketahui.
Salah satunya yakni tinja bayi yang keras dan berwarna gelap. Sembelit atau konstipasi salah satu penyebab yang sering terjadi.
Biasanya, ini setelah pemberian makanan padat, tetapi juga bisa terjadi pada bayi yang lebih muda.
Berikut adalah beberapa tanda sembelit pada bayi:
- Pada bayi yang baru lahir, kotorannya akan terlihat dan muncul kurang dari 1 kali sehari
- Pada bayi yang lebih tua atau balita, kotoran yang keras dan padat hanya datang setiap 3 atau 4 hari sekali
Pada bayi atau anak dari segala usia, kotoran besar, keras, dan kering yang menyakitkan akan terasa saat sembelit.
12. Gumpalan di Kotoran
Bagi yang sedang memasuki fase pengenalan MPASI, tekstur kotoran gumpalan akan sering ditemui.
Pencernaan bayi akan mengalami proses yang baru. Karenanya, olahan makanan tak terproses akan ditemukan gumpalan di tinja bayi.
Tak jarang saat buang air besar juga memunculkan warna kotoran yang mengejutkan, seperti hijau, oranye, ataupun kuning.
13. Berair dan Lendir
Warna pup bayi tidak beraturan dan berteksur lendir? Sepertinya itu tanda Si Kecil mengalami diare.
Jangan abaikan gejala ini dan segera bawa anak untuk berkonsultasi dengan dokter.
Penyebab dari kotoran bayi berlendir adalah karena:
- Alergi makanan
- Pemberian jus terlalu banyak
- Efek samping antibiotik
- Radang usus atau pencernaan
- Penyakit celiac
Sebagian besar kasus seperti ini akan sembuh dalam 2 hingga 3 hari.
Baca Juga: Penyebab Bayi Menangis saat BAB dan Cara Mengatasinya
14. Tinja Kering
Kotoran kering atau keras dapat berarti bayi tidak minum cukup cairan, atau mungkin sedang sakit.
Jika Moms berpikir bayi mengalami konstipasi, jangan memberi obat apa pun, termasuk obat pencahar, ya.
Selain itu, perhatikan jika Si Kecil memiliki gejala lain seperti:
- Muntah
- Demam dan lesu
- Kehilangan nafsu makan
- Darah dalam kotoran
Segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
15. Kotoran Berbusa
Tekstur tinja seperti lendir atau berbusa terkadang dapat terjadi ketika bayi mengeluarkan air liur karena tumbuh gigi.
Ini karena air liur yang cukup banyak di dalam pencernaan Si Kecil.
Namun, apabila ini tak disebabkan karena air liur, kemungkinan ada suatu infeksi dan perlu pengobatan.
Pentingnya Memperhatikan Warna Pup Bayi
Memperhatikan warna pup bayi adalah penting karena dapat memberikan petunjuk tentang kesehatan pencernaan bayi dan mungkin menunjukkan adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani dengan cepat.
Berikut adalah beberapa alasan mengapa penting untuk memperhatikan warna pup bayi:
- Indikator Kesehatan Pencernaan
Warna pup bayi dapat mencerminkan bagaimana sistem pencernaan mereka berfungsi.
Pup yang sehat biasanya berwarna kuning pucat hingga coklat, menunjukkan pencernaan yang normal dan penyerapan nutrisi yang baik.
- Deteksi Masalah Kesehatan
Perubahan warna pup, seperti pup berwarna hijau, hitam, merah, atau berdarah, dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Misalnya, pup berwarna hijau bisa menandakan masalah pencernaan atau reaksi terhadap makanan tertentu, sedangkan pup berwarna hitam atau berdarah bisa menjadi tanda perdarahan di saluran pencernaan.
- Penilaian Pola Makan
Warna pup juga bisa memberikan petunjuk tentang pola makan bayi.
Perubahan warna atau konsistensi pup dapat terjadi sebagai respons terhadap makanan baru atau perubahan dalam diet bayi.
- Pemantauan Kesehatan Umum
Selain mencerminkan kesehatan pencernaan, warna pup juga bisa memberikan petunjuk tentang kesehatan bayi secara umum.
Misalnya, pup yang terlalu berbau atau berwarna tidak normal bisa menunjukkan adanya infeksi atau gangguan lain yang memengaruhi kesehatan bayi.
- Menghindari Komplikasi
Dengan memperhatikan warna pup bayi secara teratur, orang tua dapat mendeteksi masalah kesehatan lebih awal dan menghindari komplikasi yang mungkin timbul jika masalah tidak ditangani dengan cepat.
Semoga penjelasan panduan warna pup pada bayi dan teksturnya ini membantu meningkatkan kewaspadaan Moms, ya.
Waktu yang tepat untuk memeriksakan warna pup bayi ke dokter tergantung pada warna dan kondisi spesifiknya.
Namun, jika warna pup bayi menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa disertai dengan gejala seperti diare berlebihan dan kehilangan nafsu makan, maka sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter, ya Moms!
- https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Babys-First-Days-Bowel-Movements-and-Urination.aspx
- https://www.parents.com/baby/diapers/dirty/how-and-why-babys-poop-changes/
- https://health.clevelandclinic.org/the-color-of-baby-poop-and-what-it-means-infographic/
- https://childliverdisease.org/liver-information/baby-jaundice/
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/327218#healthy-poop-in-babies
- https://www.healthline.com/health/parenting/baby-poop-color#poop-texture
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.