Waspadai 5 Pemicu Alergi Paling Umum Berikut Ini
Dilansir dari medlineplus.gov, alergi adalah reaksi sistem kekebalan tubuh manusia terhadap benda tertentu, yang seharusnya tidak mengganggu kebanyakan orang. Orang yang memiliki alergi seringkali sensitif terhadap lebih dari satu hal.
Setiap orang memiliki alergen sendiri-sendiri. Pada orang normal, alergen tidak menimbulkan reaksi apapun pada tubuh. Tapi orang yang memiliki alergi, sistem imun akan mengeluarkan reaksi karena dianggap berbahaya untuk tubuh.
Pemicu Alergi Paling Umum
Alergi dapat menyebabkan berbagai gejala seperti pilek, bersin, gatal, ruam, bengkak, atau asma, mulai dari ringan hingga berat. Jadi, apa saja sebenernya pemicu alergi?
Pemicu alergi yang paling umum meliputi :
1. Alergi Makanan
Foto : medicalnewstoday.com
Alergi makanan adalah salah satu alergi yang paling banyak ditemukan pada anak-anak. Tapi tidak menutup kemungkinan pada umur dewasa sekalipun, alergi bisa saja muncul.
Pada orang dewasa, makanan yang umum menjadi pemicu alergi adalah alergi biasanya ikan, kerang, kacang tanah, dan kacang-kacangan pohon, seperti kacang kenari. Makanan pemicu alergi untuk anak-anak biasanya adalah telur, susu, kacang tanah, kedelai, dan gandum.
"Ada begitu banyak orang dewasa di luar sana yang memiliki reaksi negatif terhadap makanan, tapi bukan berarti mereka memiliki alergi. Sangat penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat sehingga mereka benar-benar tahu apa mereka memiliki alergi makanan yang bisa mengancam jiwa mereka,” ungkap Ruchi Gupta, seorang profesor pediatri di Universitas Northwestern seperti dikutip pada theguardian.com.
Reaksi alergi makanan biasanya terhitung cepat, hanya beberapa menit setelah kita mengonsumsi makanan yang bermasalah.
Baca Juga: 10 Makanan Sumber Alergi yang perlu Diwaspadai
2. Alergi Binatang
Foto : medicalnewstoday.com
Alergi binatang adalah reaksi alergi terhadap protein yang ditemukan dalam sel-sel kulit binatang, air liur atau urin. Tanda-tanda alergi hewan peliharaan menyerupai influenza, seperti bersin dan pilek. Beberapa orang mungkin juga mengalami tanda-tanda asma, seperti mengi dan kesulitan bernapas.
Paling sering, alergi hewan peliharaan dipicu oleh paparan bulu hewan peliharaan. Hewan apa pun yang berbulu bisa menjadi sumber alergi hewan peliharaan, tetapi alergi hewan peliharaan paling sering dikaitkan dengan kucing dan anjing.
Jika Moms memiliki alergi hewan peliharaan, cara terbaik adalah menghindari atau mengurangi paparan dengan hewan (terutama yang berbulu) sebanyak mungkin. Pengobatan atau perawatan lain mungkin diperlukan untuk meredakan gejala dan mengatasi asma.
3. Alergi Obat-Obatan
Foto : allergicliving.com
Alergi obat adalah reaksi abnormal terhadap suatu obat. Biasanya terjadi pada obat-obatan tertentu seperti antibiotik berbasis penisilin.
Tanda dan gejala alergi obat yang paling umum adalah gatal-gatal, ruam atau demam. Alergi obat dapat menyebabkan reaksi serius, termasuk kondisi yang mengancam jiwa yang mempengaruhi banyak sistem tubuh (anafilaksis).
Baca Juga: Pilihan Obat untuk Mengatasi Gatal-gatal Akibat Alergi
4. Alergi Lateks
Foto : medicalnewstoday.com
Alergi lateks adalah reaksi terhadap protein tertentu yang ditemukan dalam lateks karet alam, produk yang dibuat dari pohon karet. Jika Moms memiliki alergi terhadap lateks, tubuh Moms akan menganggap lateks sebagai zat berbahaya.
Alergi lateks dapat menyebabkan kulit gatal atau bahkan anafilaksis, kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang dapat menyebabkan pembengkakan tenggorokan dan kesulitan bernafas.
5. Alergi Debu
Foto : webmd.com
Alergi debu biasa juga disebut dengan alergi udara. Karena bukan hanya debu saja yang menjadi pemicu alergi, tapi beberapa hal lainnya seperti serbuk sari, bulu binatang, tungau atau jamur.
Hampir semua alergi tersebut memiliki gejala yang sama, seperti bersin, mata gatal dan berair, pilek, dan batuk.
Cukup sulit membedakan alergi yang satu dengan yang lain, tapi di Indonesia orang hanya menyebutnya sebagai alergi debu. Pencegahannya hanya bersihkan rumah dari debu, dan tutup hidung dengan masker apabila berada di tempat yang sekiranya memiliki banyak debu.
Jika Moms sudah mengetahui pemicu alergi, Moms perlu menghindarinya. Jika alergi dialami oleh bayi atau anak-anak, masih ada kemungkinan untuk sembuh. Namun, jika lewat dari umur 5 tahun mereka masih tidak dapat menerima hal yang menjadi pemicu alergi, berarti alergi akan dibawa hingga dewasa.
Baca Juga: Ini 5 Cara Mengatasi Alergi Debu Pada Anak
(DH/DIN)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.