Bolehkah Penderita Diabetes Makan Bakso? Ini Faktanya!
Bakso adalah salah satu makanan khas Indonesia yang terbuat dari campuran daging sapi dan tepung tapioka. Hampir seluruh orang Indonesia sangat menyukai makanan ini. Namun, sayangnya tidak semua orang boleh makan bakso. Apalagi bakso juga biasanya disajikan dengan bihun atau mi, yang menjadikannya tidak boleh dikonsumsi terlalu banyak oleh para penderita diabetes. Jadi, bolehkah penderita diabetes makan bakso?
Dengan mengetahui makanan yang harus dihindari oleh pengidap diabetes, maka Moms bisa mengatur apa saja yang boleh dan tidak boleh disajikan. Meskipun terkadang terasa sulit, namun, mengikuti beberapa pedoman dapat membuatnya lebih mudah.
Tujuan utama dari menjaga pola makan pada penderita diabetes sendiri antara lain menjauhi lemak tidak sehat, gula cair, biji-bijian olahan, dan makanan lain yang mengandung karbohidrat olahan seperti bakso.
Dengan menghindari makanan yang meningkatkan kadar gula darah dan mendorong resistensi insulin seperti bakso, maka Moms dapat membantu diri sendiri atau anggota keluarga lain yang mengidap diabetes tetap sehat dan terhindar dari risiko komplikasi diabetes di masa mendatang.
Baca Juga: 12 Makanan Penurun Gula Darah dan Paling Ampuh Cegah Diabetes
Bolehkah Penderita Diabetes Makan Bakso?
Foto: freepik.com
Moms, tidak disarankan bagi penderita diabetes makan bakso. Untuk pengidap diabetes, daging tanpa lemak dan daging alternatif adalah pilihan terbaik.
Mereka juga harus menghindari lemak jenuh dan trans, terutama seperti tetelan yang biasa disajikan dalam semangkuk bakso. Lemak tidak sehat ini dapat meningkatkan kolesterol dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Studi EPIC-InterAct menemukan hubungan antara konsumsi daging dan diabetes tipe 2. Para peneliti memantau lebih dari 340.000 orang dewasa di delapan negara Eropa selama lebih dari 11 tahun.
Mereka mengkonfirmasi risiko yang lebih tinggi di antara individu dengan konsumsi daging lebih tinggi, khususnya daging merah dan olahan.
Dalam studi besar lainnya yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology terhadap lebih dari 63.000 orang dewasa China, para peneliti juga menemukan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi pada orang yang makan daging merah dan mereka yang makan unggas dengan kandungan zat besi heme yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, penelitian ini menunjukkan pentingnya pola makan yang sehat dalam mengelola diabetes.
Baca Juga: 5 Tips Camilan Sehat untuk Penderita Diabetes
Pilihan Daging untuk Penderita Diabetes
Foto: freepik.com
Penderita diabetes juga harus memilih daging tanpa lemak untuk membatasi asupan lemak tidak sehat.
American Diabetes Association dan American Dietetic Association, membagi pilihan daging berdasarkan kandungan protein, lemak, dan kalori.
Dengan begini, pengidap diabetes bisa memilih daging yang lebih sehat untuk mereka. Beberapa pilihan daging untuk pengidap diabetes yang diyakini masih aman untuk dikonsumsi antara lain:
1. Daging Rendah Lemak
Daging yang sangat rendah lemak memiliki 1 g lemak dan 35 kalori per porsi.
U.S. National Institutes of Health (NIH) hanya mencantumkan kalkun atau dada ayam tanpa kulit yang termasuk dalam kategori ini.
2. Daging Tanpa Lemak
Jenis daging ini meliputi:
- Beberapa potongan daging sapi, seperti sirloin, flank steak, tenderloin, dan chipped beef
- Daging sapi muda, kecuali irisan daging sapi muda
- Ayam dan bebek
- Hewan liar, seperti daging rusa dan kelinci, dan termasuk burung
Sementara itu, penderita diabetes harus menghindari daging tinggi lemak dan olahan. Daging berlemak tinggi mengandung 8 gram lemak dan 100 kalori per porsi 1 ons. Daging yang harus dihindari pengidap diabetes tersebut antara lain:
- Potongan daging sapi utama, seperti iga.
- Daging domba giling.
- Daging olahan, seperti sosis, hot dog, kornet, dan daging lain seperti bakso.
Baca Juga: Jangan Lengah, Yuk Kenali 4 Tanda Prediabetes
Alternatif Sumber Protein untuk Penderita Diabetes
Foto: freepik.com
Penderita diabetes dapat mengganti beberapa daging dalam makanannya dengan alternatif berikut ini:
1. Ikan
American Diabetes Association merekomendasikan agar orang dengan diabetes memasukkan ikan ke dalam makanan mereka setidaknya dua kali seminggu. Jenis ikan yang bisa dikonsumsi, antara lain:
- Ikan tinggi asam lemak omega-3, seperti salmon, tuna albacore, mackerel, herring, rainbow trout, dan sarden
- Ikan lainnya, seperti cod, halibut, haddock, dan flounder
- Makanan laut lain seperti kepiting, lobster, udang, kerang, dan tiram
2. Makanan Nabati
Daging tiruan dari sumber nabati juga bisa menjadi pilihan. Lagipula kini juga sudah banyak orang yang menjual makanan berbahan nabati yang biasanya ditujukan untuk para vegan dan vegetarian.
Jika Moms mengidap diabetes, maka alternatif nabati ini juga bisa menjadi pilihan yang menyehatkan.
Tinjauan tahun 2018 di British Medical Journal menunjukkan bahwa pengidap diabetes dengan pola makan nabati mengalami peningkatan kesehatan seperti:
- Penurunan kadar HbA1c
- Lebih banyak penurunan berat badan
- Tingkat kolesterol yang lebih baik
- Depresi berkurang
- Nyeri dan gejala neuropati yang kurang dirasakan
Beberapa alternatif protein nabati ini meliputi:
- Kacang-kacangan, polong-polongan, dan lentil
- Tahu, tempe, dan produk kedelai
- Seitan yang terbuat dari gandum
Biji-bijian utuh, seperti gandum, beras, dan oat, juga berkontribusi pada kebutuhan protein pada pola makan nabati dengan menyediakan berbagai asam amino.
Pola makan nabati yang ketat harus mencakup biji-bijian, sumber protein, dan lemak sehat, seperti alpukat dan minyak zaitun.
Program Diet untuk Penderita Diabetes
Foto: freepik.com
Jika Moms atau anggota keluarga ada yang mengidap diabetes, maka sebaiknya kenalkan mereka dengan program diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension).
Mengutip U.S. National Hearth, Lung, and Blood Institute, meskipun awalnya diet ini ditujukan untuk pengidap hipertensi, namun ternyata diet in juga cocok dan lebih bermanfaat bagi pengidap diabetes.
Diet DASH tidak hanya menurunkan risiko terkena diabetes tipe 2, tetapi juga dapat menurunkan resistensi insulin pada penderita diabetes.
Diet ini biasanya meminta Moms untuk konsumsi makanan seperti buah dan sayuran, biji-bijian, dan menekankan pilihan protein tanpa lemak, seperti ikan dan unggas, produk susu rendah lemak, dan kacang-kacangan. Sementara untuk makanan yang lebih tinggi lemak jenuh dan gula tambahan dibatasi.
Diet DASH mendorong pengikutnya untuk mengurangi natrium dalam makanan dan mengonsumsi berbagai makanan kaya nutrisi yang membantu menurunkan tekanan darah, seperti kalium, kalsium, dan magnesium.
Dengan mengikuti diet DASH, Moms mungkin dapat menurunkan tekanan darah beberapa poin hanya dalam dua minggu.
Karena diet DASH adalah cara makan yang sehat, ia menawarkan manfaat kesehatan selain hanya menurunkan tekanan darah.
Diet DASH juga sejalan dengan anjuran diet untuk mencegah osteoporosis, kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes.
Secara umum, diet DASH menekankan pada sayuran, buah-buahan dan makanan olahan susu rendah lemak dan biji-bijian, ikan, unggas, dan kacang-kacangan dalam jumlah sedang.
Baca Juga: Ternyata Ini 3 Alasan Mengapa Penderita Diabetes Tidak Boleh Terkena Dehidrasi
Dalam diet ini, makanan nabati sangat penting untuk pencegahan dan pengelolaan diabetes. Sehingga beberapa pola diet lain seperti diet Mediterania juga dinilai efektif dalam mencegah diabetes dan mengelola diabetes tipe 2.
Jadi, kini Moms sudah paham bahwa bakso bukanlah makanan yang disarankan untuk pengidap diabetes.
Oleh karena itu, beralihlah ke ikan atau sumber nabati lain untuk mencegah komplikasi diabetes yang tidak diinginkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.