Makanan Penyebab Meningitis yang Mesti Moms Waspadai
Tahukah Moms bahwa terdapat beberapa makanan penyebab meningitis?
Meningitis adalah peradangan pada selaput yang melapisi otak dan sumsum tulang belakang.
Penyakit ini bisa disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau dan jamur.
Nah, mikroorganisme yang menyebabkan penyakit tersebut mungkin saja menempel dan tumbuh di dalam makanan yang Moms konsumsi.
Tentu saja, Moms harus berhati-hati dengan berbagai makanan penyebab meningitis.
Karena, perlu diingat bahwa meningitis virus adalah bentuk yang paling umum terjadi.
Sementara itu, meningitis bakterial adalah bentuk yang paling serius.
Tanpa pengobatan, meningitis bakterial dapat menyebabkan kelumpuhan, stroke, kejang, sepsis, bahkan kematian.
Gejala khas meningitis bakteri, yaitu demam tinggi, leher kaku, sakit kepala parah.
Dalam kondisi yang lebih serius, seseorang yang mengidap meningitis juga bisa merasa mual atau ingin muntah, peka terhadap cahaya terang, kebingungan, serta timbulnya ruam keunguan.
Gejala meningitis karena mengonsumsi makanan yang salah dapat terjadi dengan cepat.
Gejala dapat berkembang hanya dalam beberapa jam maupun selama satu atau dua hari.
Mencari pertolongan medis segera adalah jalan terbaik ketika seseorang menunjukkan gejala meningitis bakteri.
Dokter akan mengobati kondisi ini sesegera mungkin, salah satunya dengan memberikan obat golongan antibiotik.
Nah, agar Moms tidak berakhir mengalami kondisi tersebut, akan lebih untuk waspada dengan makanan penyebab meningitis mulai dari sekarang.
Yuk, ketahui selengkapnya!
Baca Juga: Mengenal Vaksin IPD untuk Melindungi Si Kecil dari Meningitis dan Infeksi Paru-Paru
Makanan Penyebab Meningitis
Dikutip dari Healthline, meningitis bakterial disebabkan oleh beberapa jenis bakteri.
Beberapa bakteri yang termasuk, misalnya pneumokokus, meningococcus, Hib, Listeria monocytogenes, strep grup B, dan E. coli.
Hal yang perlu diketahui, tidak semua bakteri yang menyebabkan penyakit ini menyebar melalui kontak erat atau dari orang ke orang.
Perlu Moms ingat, seseorang juga dapat menderita meningitis bakteri setelah mengonsumsi makanan penyebab meningitis.
Seseorang juga bisa mengalami penyakit tersebut apabila mengonsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri penyebab meningitis.
Dua bakteri yang bisa membuat makanan di rumah Moms menjadi penyebab meningitis adalah Listeria monocytogenes dan E. coli.
Baca Juga: Mengenal Infeksi Amoeba Pemakan Otak yang Gejalanya Mirip Meningitis, Waspada!
Makanan Penyebab Meningitis dari Bakteri Listeria Monocytogenes
Listeria monocytogenes (L. monocytogenes) adalah spesies bakteri patogen (penyebab penyakit) yang dapat ditemukan di lingkungan lembap, tanah, air, vegetasi dan hewan yang membusuk.
Bakteri ini dapat bertahan hidup dan bahkan tumbuh di bawah pendinginan serta tindakan pengawetan makanan lainnya.
Ketika sudah terkontaminasi L. monocytogenes, maka makanan tersebut dapat menjadi bagian makanan penyebab meningitis.
Oleh karena itu, makanan penyebab meningitis ini wajib dihindari alias tidak dikonsumsi lagi.
L. monocytogenes umumnya ditularkan ketika makanan dipanen, diproses, disiapkan, dikemas, diangkut atau disimpan di lingkungan yang tidak higienis.
Hewan peliharaan juga dapat menyebarkan bakteri di lingkungan rumah jika mereka mengonsumsi makanan yang terkontaminasi L. monocytogenes.
Beberapa makanan penyebab meningitis yang terkait dengan bakteri L. monocytogenes, antara lain:
- Keju lunak
- Hot dog
- Daging sandwich
Dikutip dari Food and Drug Admission AS, wabah listeriosis akibat bakteri L. monocytogenes pernah terjadi di negara Amerika Serikat.
Wabah ini dikaitkan dengan susu dan keju yang tidak dipasteurisasi, es krim, sayuran mentah atau olahan, buah-buahan mentah atau olahan, unggas mentah atau olahan, dan sejenisnya.
Waspada, jangan sampai wabah ini ikut terjadi di lingkungan tempat tinggal Moms.
Baca Juga: Mengenal Necrotizing Fasciitis, Bakteri Pemakanan Daging yang Berbahaya!
Makanan Penyebab Meningitis dari Bakteri E. coli
Bukan hal aneh jika makanan penyebab meningitis salah satunya adalah makanan yang terkontaminasi bakteri E. coli.
E. coli adalah jenis bakteri yang biasanya hidup di usus manusia dan hewan.
Namun, beberapa jenis E. coli, terutama E. coli O157:H7, dapat menyebabkan infeksi usus.
E. coli O157:H7 dan galur lain yang menyebabkan penyakit usus disebut E. coli penghasil toksin Shiga (STEC) setelah toksin yang mereka hasilkan.
Dikutip dari Healthline, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, wanita hamil, anak kecil, dan lansia berada pada peningkatan risiko untuk mengembangkan komplikasi akibat infeksi usus karena E. coli.
Sebagian besar infeksi usus disebabkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi.
Begitu juga bagaimana berbagai olahan makanan minuman tersebut menjadi bagian dari makanan penyebab meningitis.
Jika khawatir dengan makanan penyebab meningitis, maka Moms harus memikirkan apakah makanan tersebut disiapkan di rumah, di restoran, atau di warung kecil.
Begitu pula cara mengolah dan mempersiapkan makanan yang tidak higienis, yang dapat menyebabkan kontaminasi atau membuat sajian menjadi makanan penyebab meningitis.
Beberapa makanan penyebab meningitis terkait dengan bakteri E. coli, yaitu:
- Produk susu atau makanan yang mengandung mayones yang sudah terlalu lama ditinggalkan
- Susu mentah atau susu yang tidak dipasteurisasi
- Daging, unggas dan seafood yang tidak dimasak pada suhu atau durasi waktu yang tepat
- Produk makanan mentah seperti sayuran hijau dan buah yang belum dicuci dengan benar.
Baca Juga: 8 Gejala Moms Terinfeksi Bakteri E. Coli Saat Hamil, Perhatikan!
Antisipasi Makanan Penyebab Meningitis
Mengantisipasi makanan penyebab meningitis adalah upaya dalam mencegah penyakit bawaan masuk ke rumah dari makanan. Berikut ini adalah antisipasi agar makanan tidak terinfeksi bakteri L. monocytogenes dan juga bakteri E. coli yang berhasil dirangkum oleh Orami.
Berikut ini langkah-langkah agar makanan tidak terkontaminasi L. monocytogenes.
1. Jangan Biarkan Makanan Tersimpan Lama di Kulkas
Tidak membiarkan makanan dingin siap saji yang terkontaminasi L. monocytogenes tersimpan lama di lemari es.
Semakin lama makanan penyebab meningitis ini tersimpan di lemari es, semakin besar peluang patogen ini untuk tumbuh.
Untuk memperlambat atau mencegah pertumbuhan L. monocytogenes, atur lemari es ke 40 derajat Fahrenheit (4 derajat Celcius), dan freezer ke 0 derajat Fahrenheit (-18 derajat Celcius).
2. Cuci Dinding dan Rak Dalam Kulkas
Mencuci dinding dan rak bagian dalam lemari es, talenan dan meja, serta peralatan yang mungkin terkena makanan yang terkontaminasi.
Setelah itu, Moms dapat membersihkan peralatan tersebut dengan satu sendok makan pemutih klorin yang dilarutkan dengan satu galon air panas.
Keringkan dengan kain bersih atau handuk kertas yang belum pernah digunakan sebelumnya
3. Bersihkan Kulkas secara Teratur
Segera bersihkan tumpahan di lemari es dan bersihkan lemari es secara teratur
4. Cuci Tangan dengan Benar
Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setidaknya selama 20 detik sebelum dan sesudah menangani makanan dan setelah proses pembersihan dan sanitasi
5. Ibu Hamil Hindari Makanan Tertentu
Wanita hamil, orang tua, dan mereka dengan sistem kekebalan yang lemah harus menghindari makanan tertentu.
Beberapa makanan yang dimaksud, misalnya susu yang tidak dipasteurisasi atau mentah, keju yang dibuat dari susu mentah, kecambah mentah, ikan mentah, sejenisnya.
Sama dengan mencegah pertumbuhan bakteri L. monocytogenes, mencegah pertumbuhan bakteri E. coli agar tidak ada makanan penyebab meningitis di sekitar kita, tetap harus dilakukan.
Terlebih, Selama proses penyembelihan, unggas dan produk daging dapat memperoleh bakteri dari usus hewan.
Belum lagi, Sanitasi yang buruk dapat menyebabkan air mengandung bakteri dari kotoran manusia atau hewan di mana seseorang bisa mendapatkan infeksi dari minum air yang terkontaminasi.
Mempraktikkan perilaku makanan yang aman dapat mengurangi kemungkinan seseorang berinteraksi dengan makanan penyebab meningitis dikarenakan bakteri E. coli.
Beberapa caranya, yaitu:
- Mencuci buah dan sayuran secara menyeluruh
- Menghindari kontaminasi silang dengan menggunakan peralatan bersih, panci, dan piring saji
-barang bersih lainnya- Tidak mencairkan daging di konter atau selalu mencairkan daging di lemari es atau microwave
- Mendinginkan sisa makanan segera
- Hanya minum produk susu pasteurisasi (menghindari susu mentah)
- Tidak menyiapkan makanan jika sedang diare
- Memastikan daging dan unggas dimasak dengan suhu dan waktu yang tepat.
Departemen Pertanian A.S.memberikan pedoman untuk memasak daging dan unggas pada suhu yang tepat untuk memastikan semua bakteri terbunuh.
Moms dapat menggunakan termometer daging untuk memeriksa apakah daging dimasak dengan suhu yang tepat, yaitu:
- Unggas: 165 derajat Fahrenheit (74 derajat Celsius)
- Daging giling, telur: 160 derajat Fahrenheit (71 derajat Celsius)
- Steak, daging babi, daging panggang, ikan, kerang: 145 derajat Fahrenheit (63 derajat Celsius)
Makanan penyebab meningitis bisa dihindari dengan mencegah makanan terkontaminasi bakteri tersebut.
Nah, satu cara termudah yang dapat Moms lakukan untuk mencegah infeksi E. coli dan bakteri L. monocytogenes adalah mencuci tangan secara teratur.
Baca Juga: Moms, Ini 5 Makanan Penyebab Amandel Bengkak dan Meradang
Moms dan keluarga harus mencuci tangan sebelum memegang, menyajikan, atau memakan makanan, dan terutama setelah menyentuh hewan (jika bekerja di lingkungan hewan) dan juga setelah menggunakan kamar mandi.
Mempraktikkan kebersihan yang baik dan mengikuti pedoman keamanan makanan dapat membantu mengurangi risiko meningitis.
Selalu waspada dan pastikan hanya mengonsumsi makanan yang higienis, ya, Moms!
- https://www.healthline.com/health/bacterial-meningitis-causes-and-how-they-re-spread
- https://www.healthline.com/health/e-coli-infection#prevention
- https://www.fda.gov/food/foodborne-pathogens/listeria-listeriosis
- https://www.fsis.usda.gov/food-safety/safe-food-handling-and-preparation/food-safety-basics/safe-temperature-chart
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.