25 Agustus 2023

Cari Tahu Kelebihan dan Kekurangan Sunat Klamp untuk Anak

Katanya termasuk metode terbaik untuk bayi dan anak-anak, apakah benar?

Sebelum mencoba, penting untuk memahami keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak, Moms!

Saat ini metode sunat atau khitan sudah semakin berkembang. Alat yang digunakan pun sudah semkin maju dan beragam selain dengan cara bedah konvensional.

Salah satu yang paling banyak digunakan adalah metode sunat klamp.

Berbagai jenis metode sunat klamp telah berkembang di seluruh dunia, termasuk gomco clamp, mogen clamp, dan smart clamp.

Di Indonesia, sunat smart clamp populer karena menggunakan tabung sekali pakai yang dipasang pada kepala penis.

Kelebihan dari metode sunat klamp, khususnya untuk anak-anak, antara lain adalah minimnya perdarahan dan kecepatan dalam penyembuhan.

Namun, sebelum Moms dan Dads memutuskan menggunakan metode klamp untuk mengkhitan Si Kecil, cari tahu dulu tentang keunggulan dan risikonya berikut ini!

Baca juga: Mata Anak Belekan: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Apa Itu Sunat Klamp?

Alat Sunat Klamp
Foto: Alat Sunat Klamp

Sebelum membahas keunggulan dan risikonya, penting bagi Moms untuk memahami bagaimana metode sunat klamp ini bekerja.

Prosedur sunat klamp dilakukan dengan menghilangkan sebagian kulit yang menutupi kepala penis.

Sebelum prosedur sunat klamp dilakukan, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik terlebih dahulu pada Si Kecil.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa Si Kecil dalam kondisi kesehatan yang baik dan memenuhi syarat untuk menjalani prosedur sunat klamp.

Di tahap ini, dokter akan menjelaskan prosedur yang akan dilakukan dengan detail, serta memberikan informasi mengenai potensi manfaat dan risiko yang bisa terjadi.

Selain itu juga memberikan informasi mengenai risiko dan manfaat yang mungkin terjadi.

Berikut ini langkah-langkah dalam prosedur sunat klamp:

1. Pemberian Bius Lokal atau Krim Anestesi

Langkah penting sebelum prosedur dimulai adalah pemberian bius lokal atau penggunaan krim anestesi.

Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk memastikan Si Kecil tidak merasakan nyeri atau ketidaknyamanan selama proses sunat klamp berlangsung.

Bius lokal akan diberikan pada area yang akan dioperasi, sehingga Si Kecil akan tetap sadar, tapi tidak akan merasakan nyeri.

2. Menjepit Kulup Menggunakan Alat Khusus

Dalam tahapan ini, dokter akan menggunakan alat penjepit khusus yang terbuat dari logam.

Alat ini digunakan untuk menjepit kulup penis sehingga darah tidak mengalir ke area yang akan dioperasi.

Metode smart clamp, sebuah inovasi terbaru, juga dapat digunakan di mana dokter akan memasukkan penis ke dalam tabung plastik khusus sebelum menjepit kulup.

3. Pemotongan Kulup Penis

Langkah selanjutnya adalah memotong kulup penis menggunakan pisau bedah yang steril.

Proses pemotongan dilakukan dengan hati-hati dan cermat oleh dokter yang berpengalaman.

Meskipun ini mungkin terdengar menakutkan, dengan teknik dan penanganan yang tepat, nyeri dapat diminimalkan.

4. Melepas Alat Penjepit

Setelah pemotongan selesai, alat penjepit logam akan dilepas.

Jika menggunakan metode smart clamp, tabung plastik akan tetap dibiarkan selama beberapa hari untuk meminimalkan rasa nyeri dan perdarahan.

Baca juga: Rotavirus, Virus Penyebab Diare dan Muntah pada Anak

5. Menutup Luka dan Perawatan Pasca Sunat

Tahapan terakhir adalah menutup luka bekas pemotongan menggunakan kain perban yang steril.

Kain perban ini membantu melindungi luka dari infeksi dan membantu proses penyembuhan.

Moms juga akan diberikan panduan mengenai perawatan luka dan tindakan pencegahan selama masa pemulihan.

Jenis-jenis Sunat Klamp

Konsultasi dengan Dokter Anak
Foto: Konsultasi dengan Dokter Anak (freepik.com)

Sebelum membahas lebih jauh keunggulan dan risikonya, Moms perlu memahami jenis-jenis metode sunat klamp yang ada.

Sunat klamp memiliki beberapa jenis, yang bisa Moms pilih sesuai kebutuhan dan preferensi.

Berikut ini beberapa jenis sunat klamp yang bisa jadi pertimbangan:

1. Mogen Clamp

Mogen clamp adalah alat yang berfungsi sebagai penjepit, terbuat dari logam, yang membantu melindungi dan mempermudah proses sunat.

Namun, perlu diingat bahwa mogen clamp berfungsi lebih sebagai penahan daripada pemotong kulit penis.

Alat ini memastikan kulit di ujung penis tetap berada pada posisi yang tepat selama proses sunat.

Ditemukan pada tahun 1954, mogen clamp dulunya hanya digunakan dalam upacara keagamaan.

Namun, kini jenis sunat klamp ini juga digunakan dalam tujuan medis pada bayi baru lahir.

2. Gomco Clamp

Gomco clamp merupakan jenis sunat klamp yang sering digunakan di dunia medis, khususnya untuk sunat bayi dan anak-anak.

Sama seperti Mogen clamp, gomco clamp juga berupa alat penjepit dari logam.

Kelebihan utama gomco clamp adalah kemampuannya melindungi kelenjar penis dengan lebih baik saat kulup penis ditarik untuk dipotong.

Dilengkapi dengan bola logam, gomco clamp mampu menahan kulit ujung penis dengan kuat, mengurangi risiko cedera.

3. Tara Klamp

Tara klamp adalah metode sunat klamp yang menggunakan alat berbentuk tabung plastik dengan alat capit di kedua sisinya.

Keunikan dari tara klamp terletak pada kemampuannya untuk disesuaikan dengan ukuran penis, sehingga bisa dilakukan pada bayi maupun orang dewasa.

Alat capitnya membantu menahan kulup penis, mempermudah proses pemotongan, dan menghentikan aliran darah ke bagian ujung penis.

Cara ini efektif dalam mengurangi risiko perdarahan setelah proses sunat.

Baca juga: 5 Rekomendasi Obat Maag pada Anak, Jangan Sembarangan, Moms!

4. Smart Clamp

Smart clamp merupakan inovasi terbaru dalam metode sunat klamp yang memiliki konsep serupa dengan tara klamp.

Terbuat dari plastik dengan berbagai ukuran, smart klamp juga dilengkapi dengan dua lengan penjepit di sisinya.

Tujuan dari alat ini adalah untuk menahan kulup dan menghentikan aliran darah ke bagian ujung penis, sehingga proses pemotongan berjalan lebih aman.

Tabung plastik pada smart clamp berfungsi untuk melindungi kelenjar penis, sehingga meminimalisir risiko cedera.


Kelebihan Sunat Klamp

Bayi Disunat
Foto: Bayi Disunat

Sebelum memutuskan untuk memilih, Moms perlu tahu keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak.

Ada beberapa kelebihan metode sunat klamp dibandingkan metode sunat konvensional. Di antaranya:

1. Durasi Tindakan Lebih Cepat

Salah satu keunggulan sunat klamp adalah proses pemasangannya yang relatif cepat, biasanya memakan waktu sekitar 7-10 menit.

Namun, durasi ini juga bisa bervariasi tergantung pada keahlian dan pengalaman dokter yang melakukan tindakan.

Hal ini tentu membuat waktu menjadi lebih efisien dibandingkan metode sirkumsisi atau bedah minor pada proses khitan yang dapat berlangsung selama 30-50 menit.

2. Minim Pendarahan

Sunat klamp diklaim dapat meminimalisir pendarahan yang terjadi pada bekas sayatan.

Hal ini karena kulit penis yang dipotong sudah terkunci dalam cincin tabung klamp sehingga risiko pendarahan lebih kecil.

3. Perawatan Luka yang Lebih Mudah

Karena metode sunat klamp tak mengalami proses penjahitan, perawatannya pun setelah khitan menjadi lebih mudah.

Bekas luka sunat terlindungi oleh tabung klamp sehingga aman jika terkena air. Sunat klamp juga tak memerlukan perban yang harus rutin diganti.

Berbeda dengan sirkumsisi yang dalam proses penyembuhannya bekas luka jahitan tidak boleh terkena air.

Selain itu, perban yang menutup luka jahitan juga harus diganti secara rutin hingga minimal tujuh hari pasca sunat.

4. Bisa Langsung Beraktivitas

Bayi yang sudah berusia di atas empat bulan umumnya sudah mulai aktif bergerak, terutama berguling dan beberapa lainnya sudah berlajar merangkak.

Moms dan Dads pasti memiliki kekhawatiran jika Si Kecil yang belum dapat mengontrol gerakannya tersebut akan memengaruhi bekas luka khitan.

Namun, justru itulah salah satu keunggulan sunat klamp. Smart klamp yang terpasang pada penis bayi melindungi luka dari gesekan.

Jadi, anak dapat langsung beraktivitas seperti biasanya sesaat setelah klamp terpasang.

Namun, masih ada kondisi tertentu pasca-sunat yang mungkin memerlukan perhatian khusus, ya.

5. Minim Rasa Sakit

Sunat klamp diklaim akan meminimalisir rasa sakit yang dirasakan Si Kecil setelah dikhitan.

Dengan begitu, orang tua tak lagi perlu khawatir menghadapi anak yang rewel akibat kesakitan pasca sunat.

Baca juga: 10 Solusi Obat Kembung Anak, Pertolongan Pertama di Rumah!

Kekurangan Sunat Klamp

Prosedur Sunat
Foto: Prosedur Sunat

Seperti disebutkan tadi, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan sunat klamp untuk anak.

Walau memiliki banyak keunggulan, melakukan khitan dengan metode sunat klamp bukan tanpa risiko.

Beberapa komplikasi yang berisiko terjadi akibat sunat klamp meliputi berikut ini:

1. Rasa Tidak Nyaman dan Bengkak pada Penis

Salah satu kekurangan yang cukup sering ditemui pasien setelah menjalani prosedur sunat klamp adalah rasa tidak nyaman dan bengkak pada area penis.

Meskipun bengkak dan ketidaknyamanan ini biasanya bersifat sementara, perlu diingat bahwa ini bisa menjadi suatu kondisi yang mengganggu, terutama dalam beberapa hari pertama pasca-khitan.

2. Infeksi

Melansir Journal of Surgical Technique and Case Report, infeksi tetap dapat terjadi pada area luka, terutama jika peralatan yang digunakan saat melakukan proses klamp kurang steril.

Infeksi biasanya ditandai dengan area kulup penis yang bengkak, merah, bernanah, hingga muncul demam.

3. Biaya Lebih Mahal

Jika dibandingkan dengan metode sunat konvensional, biaya untuk melakukan sunat klamp cenderung lebih mahal.

Ini disebabkan oleh penggunaan alat-alat khusus yang diperlukan dalam prosedur ini.

Oleh karena itu, jika Moms memiliki anggaran yang terbatas, mungkin metode ini kurang sesuai.

4. Pendarahan

Meski diklaim minim pendarahan, namun risiko ini tetap bisa terjadi apabila sayatan mengenai pembuluh darah pada penis.

Namun hal ini dapat langsung diatasi dengan jahitan.

5. Pemotongan yang Tak Tuntas

Risiko pemotongan kulup penis yang tidak sempurna bisa terjadi, terutama jika tindakan dilakukan oleh tenaga medis atau mantri yang kurang berpengalaman atau berkompeten.

Jika pemotongan kulup penis tidak sempurna dan masih menyisakan banyak kulit kulup penis, maka ada kemungkinan anak harus kembali dikhitan di kemudian hari.

6. Fimosis

Fimosis ialah keadaan di mana kulup melekat erat pada ujung kepala penis.

Keadaan ini bisa terjadi jika potongan kulup tidak cukup, sehingga sebagian dari kepala penis masih tertutup oleh kulup yang tersisa.

Ini dapat memerlukan tindakan medis lebih lanjut.

7. Penis Tersembunyi (Buried Penis)

Penis tersembunyi merupakan situasi di mana penis tertutup oleh kulit yang berlebihan atau terlalu banyak.

Kondisi ini dapat terjadi karena sunat dilakukan dengan jumlah kulup yang dipotong terlalu minim atau terlalu banyak.

Baca juga: 11+ Cara Mengatasi BAB Keras pada Anak 2 Tahun, Ampuh!

8. Keahlian Dokter

Keberhasilan prosedur sunat klamp sangat bergantung pada keahlian dokter yang melakukannya.

Oleh karena itu, pastikan untuk memilih dokter yang sudah berpengalaman dalam melakukan prosedur ini untuk mengurangi risiko komplikasi, Moms.


Perawatan Pasca Sunat Klamp

Bayi Menangis
Foto: Bayi Menangis (Freepik.com/jcomp)

Karena ada keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak, perawatan pasca sunat tetap perlu dilakukan untuk memastikan tabung bersih dan bebas infeksi.

Seperti dilansir dari laman Rumah Sunatan Mahdian, berikut adalah cara perawatan setelah sunat klamp:

1. Mengonsumsi Obat Pereda Rasa Nyeri

Umumnya dokter akan meresepkan pemberian obat anti nyeri terutama pada ank-anak.

Meski diklaim minim nyeri, namun rasa nyeri setelah khitan tidak dapat hilang sama sekali, terlebih setelah efek anastesinya hilang.

2. Istirahat Cukup

Setelah proses sunat klamp selesai, pasien memang bisa langsung beraktivitas.

Walaupun anak bisa beraktivitas setelah prosedur, disarankan untuk memberikan istirahat selama kurang lebih tiga jam pasca-khitan guna meminimalisir risiko bengkak dan ketidaknyamanan.

Bengkak normal terjadi pasca khitan, selama tabung klamp masih terpasang maka peredaran darah di sekitar penis belum lancar.

Namun Moms dan Dads perlu memerhatikan apakah ada kondisi lain yang mengikuti, seperti:

Jika hal-hal tersebut terjadi, baiknya segera bawa Si Kecil ke rumah sakit atau tenaga medis yang menangani.

3. Bersihkan Area Klamp Setiap Buang Air Kecil

Penting untuk selalu menjaga kebersihan area klamp, terutama setelah buang air kecil.

Ini bertujuan untuk menghindari kontaminasi bakteri yang bisa mengakibatkan infeksi.

Moms dan Dads bisa membersihkan bagian dalam dan luar tabung smart clamp dengan kain kasa atau cotton bud yang telah dibasahi rivanol atau air.

Selain itu, Moms juga bisa menggunakan cairan saline untuk membilasnya.

4. Mandi Secara Teratur

Mandi teratur dua kali sehari sangat dianjurkan selama klamp masih terpasang, dengan tujuan untuk menjaga area tersebut tetap bersih dan minim risiko infeksi.

Jangan lupa membasuh bagian dalam tabung klamp dengan air dan mengeringkannya dengan handuk.

Untuk mengeringkan bagian dalam tabung, Moms bisa menggunakan cotton bud.

Jika anak sudah berusia pra sekolah, disarankan mandi menggunakan air dengan campuran antiseptik.

Baca juga: 11 Rekomendasi Obat Sembelit Anak di Apotek dan Alami, Lancarkan BAB

Berapa Lama Penyembuhan Sunat Klamp?

Ilustrasi Sunat
Foto: Ilustrasi Sunat (Orami Photo Stock)

Selain memahami kelebihan dan kekurangan sunat klamp pada anak, penting juga untuk Moms mengetahui durasi penyembuhan yang dibutuhkan.

Waktu penyembuhan setelah sunat klamp mungkin bervariasi antara individu satu dengan yang lainnya.

Namun pada umumnya proses ini memakan waktu sekitar 10–14 hari setelah prosedur sunat.

Beberapa faktor seperti usia anak, kondisi kesehatan, dan kepatuhan pada instruksi perawatan pasca-sunat dapat mempengaruhi durasi penyembuhannya.

Pada minggu pertama, area yang disunat akan terasa sensitif dan membengkak.

Penting untuk menjaga kebersihan dengan membersihkan area tersebut secara lembut menggunakan air hangat dan sabun berbahan alami.

Keringkan dengan lembut menggunakan handuk bersih atau tisu lembut.

Pada minggu kedua, kebanyakan bengkak biasanya akan mulai berkurang. Meskipun demikian, area yang baru disunat mungkin masih akan tampak merah dan sensitif.

Hindari mengenakan pakaian yang terlalu ketat untuk mengurangi gesekan dan iritasi.

Kemudian, pada hari ke-10 hingga 14, Si Kecil biasanya akan merasa lebih nyaman.

Kulit yang disunat akan semakin membaik, dan sebagian besar tanda-tanda pemulihan akan sudah terlihat.

Meskipun demikian, tetap hindari aktivitas fisik yang berat ya, Moms.

Biaya Sunat Klamp

Mengatur Keuangan
Foto: Mengatur Keuangan (Orami Photo Stocks)

Jika sudah memahami keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak dan mantap memilih metode ini, Moms perlu tahu kisaran biayanya.

Biaya yang diperlukan untuk melakukan sunat klamp cukup beragam, yakni mulai dari Rp700.000 hingga Rp3.000.000 tergantung di mana tempat Moms melakukan sunat.

Jika prosedur klamp dilakukan oleh dokter bedah di rumah sakit, tarifnya kemungkinan akan berbeda dibanding jika dilakukan oleh dokter umum di klinik sunat.

Selain itu, kualitas alat klamp yang digunakan juga bisa jadi memengaruhi biaya yang perlu dikeluarkan.

Selain mempertimbangkan biaya, pastikan juga tenaga medis yang menangani berkompeten dan tempat praktIknya memiliki izin jelas agar risiko dapat diminimalisir.

Catatan Penting

Konsultasi Dokter
Foto: Konsultasi Dokter (Istockphoto.com)

Tak hanya memahami keunggulan dan risiko sunat klamp untuk anak, Moms juga perlu memerhatikan hal-hal lain.

Walaupun metode klamp umumnya dianggap aman untuk anak, ada beberapa kondisi khusus yang perlu Moms perhatikan sebelum memutuskan untuk membawa Si Kecil menjalani khitan dengan cara ini.

Salah satunya adalah jika anak memiliki kondisi fimosis.

Fimosis merupakan kondisi ketika kulup penis melekat erat ke kepala penis dan menyebabkan penyempitan.

Hal ini disampaikan dr. Azwin Kamar, BMedSci, Sp.B, dalam siaran langsung di Instagram bersama dokter spesialis anak dr. Miza Dito Afrizal, BMedSci, Sp.A.

"Kalau ada fimosis, baiknya dokter bedah," ujar dr. Azwin.

"Karena tekniknya ada sedikit perbedaan, ada yang kita harus benar-benar bersihkan dan keluarkan pada saat kita operasi. Jadi harus dibersihin banget gitu."

Selain fimosis, sunat klamp tak dapat dilakukan pada anak yang terkena hipospadia atau kelainan letak lubang kencing serta pada anak yang memiliki ibu dengan infeksi HIV.

Baca juga: Apa Penyebab Balita Pendiam? Cari Tahu Penjelasannya, Yuk!

Nah, itu dia informasi seputar sunat klamp yang bisa Moms ketahui.

Baik buruknya prosedur ini, tergantung kondisi Si Kecil ya, Moms. Jadi, lebih baik lakukan pemeriksaan dulu ke dokter, agar bisa mendapatkan saran yang tepat dan aman.

  • https://wa.kaiserpermanente.org/kbase/topic.jhtml?docId=hw142336
  • https://www.stanfordchildrens.org/content-public/pdf/bayside-medical-group/BMG_PCHA_Circumcision_Gomco-6-18-13.pdf
  • https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/B9780323681278000053

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.