Bleaching Gigi: Manfaat, Efek Samping dan Kisaran Harganya
Bleaching gigi menjadi pilihan bagi sebagian orang untuk menunjang penampilan serta meningkatkan rasa percaya diri.
Tak bisa dimungkiri, banyak yang ingin memiliki gigi yang putih karena terlihat bersih dan sehat.
Sebenarnya, amankah tindakan ini dan berapa biaya yang dibutuhkan untuk prosedur yang satu ini?
Baca Juga: Tambal Gigi: Proses, Biaya, hingga Prosedur Pelayanan Kesehatan Gigi Menggunakan BPJS
Penyebab Gigi Kuning
Sebelum membahas lebih dalam mengenai bleaching gigi, Moms perlu mengetahui hal apa saja yang bisa membuat gigi menjadi kuning.
Mempunyai gigi yang terlihat putih dan bersih menjadi idaman setiap Moms.
Namun sayangnya, ada kebiasaan yang mungkin sering Moms lakukan sehingga membuat hilangnya warna cerah gigi.
Menurut dr. Henny Kartika Putri selaku Dokter Umum RSU Siloam Lippo Village, selain tidak rutin menggosok gigi, ada hal lain yang menyebabkan gigi menjadi kuning.
Beberapa faktor penyebabnya meliputi:
- Mengonsumsi makanan dan minuman tertentu.
- Faktor genetika.
- Kebiasaan merokok.
- Menggunakan obat-obatan tertentu.
Lalu, bagaimana kalau gigi anak menguning?
Melansir penelitian di The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, perubahan warna gigi adalah hal yang biasa.
Tetrasiklin sendiri dikenal sebagai penyebab perubahan warna gigi pada anak-anak.
Jika sudah begini, tidak heran kalau banyak dari Moms yang ingin mengetahui bagaimana cara memutihkan gigi kuning.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Dokter Gigi Bandung untuk Atasi Masalah Gigi
Mengenal Prosedur Bleaching Gigi
Salah satu cara memutihkan gigi kuning secara profesional adalah dengan bleaching gigi.
“Bleaching gigi atau dental whitening adalah suatu prosedur dalam memutihkan gigi dengan bahan kimiawi, tujuannya untuk mengembalikan estetika gigi dan mendapatkan warna cerah pada gigi”, ujar Reiny Agustina, dokter gigi RS Siloam TB Simatupang.
Biasanya dokter akan membuat gigi berwarna putih atau cerah ini dengan menggunakan bahan kima berupa hidrogen peroksida serta karbamid peroksida.
Nah, untuk melakukan prosedur ini, Moms bisa melakukannya di rumah, rumah sakit, ataupun klinik.
Jika Moms memutuskan untuk melakukan prosedur ini di rumah sakit, tindakan yang dilakukan adalah menggunakan sinar laser serta bahan pemutih dengan kandungan peroksida dengan takaran 15 hingga 43%.
Melansir dari Oral Health Foundation, efek bleaching gigi diperkirakan dapat bertahan kurang lebih hingga tiga tahun. Namun, hal ini dapat bervariasi pada setiap orang.
Efeknya cenderung tidak bertahan lama jika Moms merokok, atau makan dan minum produk yang dapat menodai gigi.
Biaya bleaching gigi sendiri pun bervariasi, lho!
Biaya dari bleaching gigi bisa dimulai dari Rp300.000 hingga Rp4.000.000 termasuk perawatannya.
Baca Juga: Implan Gigi, Prosedur Pemasangan Gigi Tiruan dengan Mengganti Akar Gigi
Perawatan yang Dilakukan Setelah Bleaching Gigi
Setelah melakukan bleaching gigi, Moms perlu memperhatikan beberapa hal seperti, mengurangi konsumsi jumlah makanan dan minuman yang dapat menodai gigi.
Jangan lupa, berhenti merokok juga dapat membantu mencegah perubahan warna dan membuat tampilan gigi yang putih mejadi lebih tahan lama.
Sikatlah gigi dua kali sehari saat malam hari dan saat pagi atau siang hari dengan menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride.
Sebagai tambahan, kunjungi dokter gigi secara teratur.
Manfaat Bleaching Gigi
Nah, di bawah ini beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari melakukan bleaching gigi, di antaranya:
1. Meningkatkan Kepercayaan Diri
Gigi yang berubah warna cenderung membuat malu untuk senyum atau menampakkan gigi, bukan?
Nah, manfaat dari bleaching gigi ini yakni dapat meningkatkan kepercayaan diri kita, lho!
Secara tak sadar, ini juga membuat kita dapat sesuka hati untuk menebar senyum gigi pada sekitar.
2. Memperkuat Kekuatan Gigi
Ketika seorang dokter gigi menghilangkan noda pada gigi, ini juga memperkuat kesehatan dan kekuatan gigi kita.
Artinya, ini mengurangi kemungkinan gigi berlubang dan penyakit gusi yang disebabkan oleh akumulasi plak.
Jika plak pada gigi ini dibiarkan, dapat menjadi tempat berkembang biak bagi bakteri berbahaya.
3. Lebih Tahan Lama
Diketahui, apabila kita rutin menjaga kebersihan gigi, bleaching akan lebih tahan lama hasilnya.
Hal ini karena didukung dari bahan pemutih yang digunakan dari bleaching gigi serta cara pemakaian yang benar.
Meskipun tahan lama, hasilnya bukan secara permanen ya, Moms.
Oleh karena itu, hindari untuk melakukan pemutihan gigi tanpa bantuan dokter gigi atau ahlinya, ya.
Baca Juga: Agar Tak Mudah Rusak, Ini Posisi Tidur setelah Smoothing yang Benar
4. Warna Lebih Natural
Mungkin Moms bertanya apa perbedaan hasil dari bleaching dan veneer sebagai perawatan gigi?
Perbedaan yang paling mencolok adalah warna putih yang dihasilkan.
Manfaat dari melakukan bleaching gigi yakni warna akan terlihat lebih natural.
Sementara warna putih dari hasil veneer gigi bisa dibuat lebih putih dari cat tembok karena pengaturannya bisa sesuai oleh keinginan kita sendiri.
5. Proses Cepat dan Praktis
Manfaat lainnya yang bisa dirasakan yakni bleaching gigi termasuk prosedur yang praktis dan mudah, Moms.
Prosesnya terbilang cepat dan tidak memakan waktu.
Bahkan, hanya dalam satu kali pertemuan dokter memutihkan gigi kuning bisa diatasi, lho!
Efek Samping Bleaching Gigi
Melakukan bleaching gigi sebaiknya tidak di sembarang tempat.
Moms bisa mencari tahu terlebih dahulu mana dokter gigi terpercaya atau bisa datang ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan rekomendasi.
Terlepas dari manfaatnya, tentu ada efek samping yang dirasakan dari memutihkan gigi kuning dengan bleaching.
Berikut beberapa efek samping yang dirasakan, seperti:
1. Rasa Nyeri
Biasanya akan timbul efek samping seperti rasa nyeri pada gigi yang akan terasa selama kurang lebih 2x24 jam setelah bleaching dilakukan.
Selain itu, tingkat sensitivitas gigi juga akan naik setelah prosedur dilakukan.
Hal ini karena disebabkan oleh zat kimia peroksida yang digunakan saat proses bleaching.
Selain itu, hindari untuk mengonsumsi makanan dan minuman berwarna setelahnya.
Apalagi metode bleaching bukan cara permanen untuk membuat gigi lebih putih.
Baca Juga: Simak Manfaat Tidur Siang untuk Tubuh, Lebih dari Menghilangkan Lelah!
2. Hasil Bleaching Gigi Tidak Permanen
Jika Moms mengharapkan hasil tindakan ini akan bertahan selamanya, bersiaplah kecewa.
Ketahanan warna gigi putih sendiri akan memudar seiring berjalannya waktu, Moms.
Jadi, Moms perlu melakukan perawatan gigi ini secara berulang dan rutin untuk mempertahankan warna putih pada gigi.
3. Tidak Semua Bisa Melakukannya
Tahukah Moms bahwa tidak semua gigi bisa menerima perawatan bleaching?
Teruntuk Moms yang pernah dibuatkan crown gigi, implan, memiliki gigi palsu atau gigi yang memiliki tambalan, perawatan ini takkan bisa dilakukan.
Jadi, gigi yang pernah mengalami kondisi tersebut takkan berubah warna meski sudah diberikan bleaching gigi berulang kali.
4. Berisiko untuk Anak-Anak
Penting untuk diketahui, metode bleaching gigi tidak diperuntukan bagi anak-anak. Terlebih untuk mereka yang sedang dalam proses pergantian gigi susu menuju gigi permanen.
Anak-anak akan melalui periode gigi bercampur dan tidak direkomendasikan melakukan perawatan gigi ini.
Hal tersebut dikarenakan warna putih gigi susu tidak akan sama dengan gigi permanen.
Nah, Moms pun perlu mendiskusikan dengan dokter untuk mengetahui jenis perawatan gigi yang tepat bagi Si Kecil ya.
Baca Juga: Waspada Gigi Berlubang, Ketahui Penyebab, Cara Mengatasi, dan Cara Mencegahnya!
5. Tidak Nyaman untuk Kehamilan
Pemutihan gigi atau bleaching gigi dapat dilakukan saat Moms hamil, lho!
Namun, beberapa dokter gigi biasanya merekomendasikan menunggu sampai setelah melahirkan untuk perawatan gigi non-darurat.
Pemutihan gigi dan perawatan kosmetik lainnya idealnya harus dihindari ketika trimester ketiga.
Hal ini karena Moms mungkin merasa tidak nyaman untuk berbaring saat gel pemutih diaplikasikan.
Melansir WebMD, Dayna Salasche, MD, seorang Clinical Instructor of Obstetrics and Gynecology di Feinberg School of Medicine di Northwestern University di Chicago menjelaskan bahwa boleh untuk menunda melakukan tindakan bleaching saat hamil.
"Dan menggantinya sementara dengan pasta gigi khusus memutihkan gigi," terangnya.
6. Berisiko Gigi Rusak
Jika Moms menggunakan alat pemutih gigi di rumah, Moms harus memastikan bahwa pada saat proses bleaching konsentrasi hidrogen peroksida tidak lebih dari 6%.
Konsentrasi yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan kerusakan jaringan gigi, kecuali diterapkan oleh ahlinya.
American Dental Association mengatakan bahwa tidak ada risiko kesehatan mulut jangka panjang terkait dengan bleaching gigi yang dilakukan di rumah.
Hal ini jika senyawa yang digunakan mengandung kadar di bawah jumlah yang disarankan.
Yang terpenting adalah teruslah menyikat gigi dan mengunjungi dokter gigi secara teratur untuk pembersihan, ya.
Baca Juga: Ini 5 Cara Memutihkan Gigi Secara Alami
Cara Alami Memutihkan Gigi Kuning
Selain bleaching, masih ada cara memutihkan gigi kuning dengan alami, lho!
Tentu biayanya terbilang lebih terjangkau dan tidak nyeri, Moms.
Walaupun hasilnya tidak secepat bleaching, tetapi tidak ada salahnya Moms coba.
Moms bisa membersihkan gigi sekaligus memutihkannya dengan bahan alami, seperti:
1. Memanfaatkan Buah-buahan
Nah, salah satu cara memutihkan gigi kuning secara alami ini tidak menimbulkan risiko dan efek samping.
Adapun dengan menggunakan buah-buahan, seperti:
- Kulit jeruk
- Buah stroberi
- Buah pisang
- Lemon dan apel
Bahan-bahan alami ini mengandung senyawa asam yang sangat cocok dipakai untuk membuat gigi lebih putih.
2. Baking Soda
Selain itu, Moms juga bisa menggunakan garam, baking soda, dan charcoal yang menjadi bahan alami lain sebagai cara memutihkan gigi kuning.
Dalam sebuah studi ditemukan bahwa orang-orang yang menggunakan pasta gigi yang mengandung baking soda dan peroksida bisa membersihkan noda pada gigi dan membuat gigi menjadi lebih putih, lho!
Perubahan signifikan tersebut bisa dirasakan setelah 6 minggu menggunakan pasta gigi dengan kandungan itu.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Pasta Gigi Sensitif untuk Mengatasi Rasa Ngilu
3. Pasta Gigi Khusus
Sementara sebuah studi di The Journal of the American Dental Association menunjukkan pasta gigi dengan baking soda atau soda kue terbilang efektif dan aman.
Tentunya untuk menghilangkan noda gigi dan membuatnya menjadi lebih putih.
Pasta gigi jenis ini pun bisa digunakan setiap hari untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Caranya pun mudah, Moms hanya perlu mengoleskan atau menggosoknya pada bagian gigi yang terlihat kuning.
4. Menghindari Makanan Tertentu
Lakukan perawatan gigi secara rutin dan tetap menyikat gigi seperti biasanya untuk memutihkan gigi kuning.
Moms juga harus menghindari penyebab gigi kuning seperti minum kopi, teh, anggur, dan kebiasaan merokok.
Nah, itu dia Moms penjelasan mengenai bleaching gigi serta hal yang bisa dilakukan untuk membuat putih secara alami.
Selamat mencoba, Moms!
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6937148/
- https://www.feinberg.northwestern.edu/
- https://jada.ada.org/article/S0002-8177(17)30811-5/fulltext
- https://www.dentalhealth.org/tooth-whitening
- https://www.semanticscholar.org/paper/Adverse-Effects-of-Tooth-Bleaching-and-Its-Satpute-Mahajan/4c84813db32918328441e2bf66d1a79b574ef0d4
- https://www.webmd.com/baby/features/revamp-your-pregnancy-beauty-regimen
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.