7 Cara Stimulasi Oromotor Bayi, Mudah dan Efektif Moms!
![placeholder](https://o-cdf.oramiland.com/unsafe/70x70/osp.oramiland.com/media/user_avatars/profilekuwh_LYLHshK.webp)
Daftar isi artikel
Stimulasi oromotor bayi merupakan aspek penting dalam perkembangan awal yang membantu mereka dalam proses belajar makan dan berbicara.
Keterampilan ini melibatkan penggunaan otot-otot mulut, termasuk bibir, lidah, rahang, dan pipi.
Jadi, penting bagi orang tua untuk memahami cara memperkenalkan stimulasi oromotor yang efektif untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak mereka secara optimal.
Apa Itu Keterampilan Oromotor Bayi?
![Apa Itu Keterampilan Oromotor Bayi? Apa Itu Keterampilan Oromotor Bayi?](https://cnc-magazine.oramiland.com/parenting/images/XX_MPASI_yang_Baik_Dikonsumsi_Saa.width-800.format-webp.webp)
Studi dari Journal of Revista De La Facultad De Medicina, disebutkan bahwa keterampilan oromotor adalah fungsi penting yang melibatkan bibir, pipi, rahang, dan lidah, yang semuanya sangat krusial dalam perkembangan anak, terutama untuk proses berbicara serta makan.
Jika Si Kecil memiliki kesulitan dalam mengembangkan keterampilan oromotornya, hal ini dapat berujung pada masalah nutrisi dan mengganggu perkembangan sosial serta fisik anak.
Oleh karenanya, Moms perlu melakukan stimulasi oromotor bayi sejak dini agar kemungkinan masalah perkembangan dapat diminimalisir.
Tahap Perkembangan Oromotor Bayi
![Tahap Perkembangan Oromotor Bayi Tahap Perkembangan Oromotor Bayi](https://cnc-magazine.oramiland.com/parenting/images/Cara_Mudah_Mengatasi_Hidung_Tersu.width-800.format-webp_Z2bNBes.webp)
Melansir laman resmi Woman's Hospital, berikut ini tahapan perkembangan oromotor berdasarkan rentang usia dan nutrisi yang dibutuhkan:
Usia 0-2 Bulan:
- Bayi menggunakan hisapan untuk menenangkan diri dan makan.
- Dapat menyusu atau minum dari botol dalam waktu 15-30 menit.
- Pada tahap ini, bayi hanya mengonsumsi ASI sebagai sumber nutrisi utama.
Usia 3-5 Bulan:
- Bayi mulai memasukkan mainan dan tangan ke dalam mulutnya.
- Pengembangan kebiasaan makan yang lebih rutin mulai terbentuk.
- Bayi lebih efisien dalam menyusu atau minum dari botol dengan hisapan yang kuat.
- ASI tetap menjadi sumber nutrisi utama bayi.
Usia 6-8 Bulan:
- Pengenalan makanan padat dan minum dari cangkir dimulai.
- Bayi menggunakan gerakan mengunyah (munching) dengan makanan padat dan bertransisi ke gerakan diagonal pada usia 8 bulan.
- Bayi mulai memegang botol atau cangkir sendiri dan memberi makan diri sendiri dengan jari-jarinya.
- Moms dapat mulai memperkenalkan makanan padat dalam jumlah kecil.
Usia 9-12 Bulan:
- Penggunaan sendok untuk memberi makan diri sendiri.
- Pengenalan sippy cup untuk pertama kalinya.
- Pengembangan gerakan mengunyah yang berputar (rotary chewing) sekitar 12 bulan.
- Kemampuan untuk mengelola daging lunak dan berbagai makanan meja yang dipotong kecil.
- Proses transisi dari penggunaan botol ke cangkir atau gelas di usia 12 bulan.
Usia 13-24 Bulan:
- Penutupan bibir dengan sedotan, cangkir, dan saat mengunyah semakin matang.
- Gerakan motor-oral menjadi lebih halus seiring berkembangnya kemampuan berbicara.
- Pada usia 2 tahun, bayi mampu mengelola sebagian besar makanan meja.
- Nutrisi lebih bergantung pada makanan padat sebagai sumber nutrisi utama dan pengenalan susu sapi utuh menggantikan susu formula.
Cara Melakukan Stimulasi Oromotor Bayi
![Cara Melakukan Stimulasi Oromotor Bayi Cara Melakukan Stimulasi Oromotor Bayi](https://cnc-magazine.oramiland.com/parenting/images/Seledri_Untuk_MPASI_Ini_Manfaat_y.width-800.format-webp_8u6gy60.webp)
Nah, agar tahap perkembangan oromotor bayi optimal, berikut ini beberapa cara stimulasi oromotor bayi yang dapat Moms coba lakukan:
1. Memijat Wajah Bayi
Memijat wajah bayi dapat membantu Moms dalam merangsang otot-otot yang digunakan saat Si Kecil mengunyah dan berbicara.
Stimulasi oromotor bayi ini juga dapat menenangkan bayi, terutama jika mereka stres atau rewel, yang sering terjadi saat tumbuh gigi atau mengalami kesulitan makan.
Moms hanya perlu menggunakan jari untuk memijat sekitar bibir, pipi, dan rahang bayi.
Pastikan tangan Moms bersih dan gunakanlah gerakan pijatan yang lembut sehingga bayi tetap merasa nyaman.
2. Memberikan Teether
Cara stimulasi oromotor bayi selanjutnya yang dapat Moms coba yakni dengan memberikan Si Kecil mainan gigitan atau teether.
Teether sering digunakan untuk meredakan ketidaknyamanan yang berkaitan dengan tumbuh gigi.
Tekanan yang lembut pada gusi dapat merangsang area dan mempersiapkannya untuk tumbuh gigi, serta membantu mengurangi rasa sakit.
Hal ini dibuktikan dalam studi International Journal of Clinical Pediatric Dentistry, yang menemukan bahwa orang tua menganggap anak mereka jauh lebih tenang dan bahagia, tidak terlalu stres, dan sedikit tidak mudah marah setelah terpapar teether yang dapat dimakan dibandingkan sebelumnya.
Selain itu, menggigit teether membantu bayi menguatkan otot-otot rahangnya, yang penting untuk perkembangan kemampuan mengunyah nantinya.
Memegang dan mengarahkan teether ke mulut juga dapat membantu bayi mengembangkan koordinasi tangan-ke-mulut.
Ini merupakan keterampilan motorik halus yang juga mendukung perkembangan kemampuan makan sendiri di masa depan.
Namun, pastikan Moms memilih produk teether bayi yang tepat sesuai dengan usianya.
Pilihlah teether yang terbuat dari bahan yang aman, bebas BPA, dan mudah dibersihkan.
3. Meniup Gelembung
Stimulasi oromotor bayi juga dapat dilakukan dengan menyenangkan, salah satunya dengan bermain gelembung.
Dalam hal ini, Moms dapat mengajari Si Kecil untuk meniup gelembung.
Pilihlah mainan gelembung yang tidak mengandung bahan kimia berbahaya dan pastikan bahwa bayi berada dalam pengawasan ketat untuk menghindari risiko tersedak atau menghirup gelembung.
Aktivitas meniup gelembung yang dilakukan Si Kecil memerlukan penggunaan otot-otot bibir, pipi, dan diafragma.
Hal ini membantu anak memperkuat dan mengkoordinasikan otot-otot, yang penting untuk aktivitas seperti berbicara dan makan.
Meniup gelembung juga membantu anak untuk mempelajari cara mengontrol aliran udara keluar dari mulut mereka.
Keterampilan ini berguna untuk pengembangan kontrol napas yang diperlukan untuk produksi suara yang jelas dan stabil saat berbicara nantinya.
Selain itu, menangkap atau mengikuti gelembung dengan mata dapat membantu mengembangkan koordinasi mata dan tangan Si Kecil.
Keterampilan ini tidak hanya penting untuk perkembangan motorik tetapi juga untuk kemampuan kognitif umum lainnya.
4. Mengenalkan Berbagai Tekstur Makanan
Mengenalkan tekstur yang berbeda-beda, mulai dari makanan yang lembut dan halus hingga yang lebih kasar dan padat, dapat membantu bayi belajar cara mengunyah dan menelan.
Ini merupakan stimulasi oromotor bayi yang penting untuk mendukung proses transisi dari susu ke makanan padat.
Memproses berbagai tekstur dalam mulut juga membutuhkan koordinasi antara bibir, lidah, dan rahang yang lebih kompleks.
Hal ini tidak hanya membantu dalam pengembangan keterampilan makan, tetapi juga dalam perkembangan kemampuan berbicara.
Bayi yang terbiasa dengan berbagai tekstur makanan cenderung lebih terbuka untuk mencoba makanan baru di masa depan.
Ini dapat membantu mencegah perilaku pemilihan makanan atau masalah makan yang selektif (picky eater) nantinya.
Ingat ya, Moms, pastikan untuk memulai pengenalan tekstur secara bertahap dan sesuai dengan rekomendasi usia bayi.
Biasanya, proses ini dimulai dengan makanan yang sangat halus dan bertahap menuju tekstur yang lebih kasar seiring dengan pertumbuhan bayi.
Selalu perhatikan juga respons bayi untuk mengetahui kesiapan mereka dalam menghadapi perubahan tekstur makanan.
5. Menggunakan Sedotan
Moms dapat melakukan stimulasi oromotor bayi dengan cara sederhana seperti belajar menggunakan sedotan, lho.
Menggunakan sedotan memerlukan kemampuan mengisap yang kuat dan terkoordinasi, yang penting dalam pengembangan kemampuan mengisap yang lebih lanjut dan berhubungan dengan kemampuan menelan dan berbicara.
Aktivitas mengisap dari sedotan juga akan melatih otot-otot di sekitar mulut dan bibir bayi, sehingga membantu menguatkan area yang juga terlibat dalam artikulasi bicara.
Penggunaan sedotan tidak hanya mendukung perkembangan kemampuan motorik oral, tetapi juga mendukung kemandirian bayi saat mereka belajar mengontrol asupan cairan mereka sendiri.
Namun, penting untuk memperhatikan bahwa penggunaan sedotan sebaiknya dimulai setelah bayi mencapai usia tertentu.
Biasanya direkomendasikan setelah bayi berusia setidaknya 9 bulan atau lebih, saat mereka memiliki kontrol yang lebih baik atas kemampuan motorik mulut mereka.
Selain itu, penting untuk menggunakan sedotan yang aman dan dirancang khusus untuk bayi atau balita, yang sering kali lebih lembut dan memiliki ukuran yang sesuai untuk mulut kecil.
6. Meniru Gerakan Lidah
Stimulasi oromotor bayi selanjutnya yang dapat Moms coba yakni ajarkan Si Kecil untuk meniru gerakan lidah.
Melalui gerakan yang berulang-ulang, seperti menjulurkan lidah ke depan atau menggerakkannya dari sisi ke sisi, otot-otot lidah menjadi lebih kuat dan fleksibel.
Ini penting untuk fungsi seperti menelan dan pengucapan suara yang jelas.
Gerakan lidah juga memberikan stimulasi sensorik dalam mulut, yang membantu bayi mengembangkan pemahaman tentang struktur mulut dan berbagai sensasi yang dapat mereka rasakan.
Saat melakukan stimulasi oromotor bayi yang satu ini, pastikan kegiatan dilakukan dalam suasana yang menyenangkan dan positif.
Moms bisa menunjukkan gerakan lidah yang sederhana dan mendorong bayi untuk menirunya, menggunakan cermin untuk membantu bayi melihat gerakan mereka sendiri, atau melalui permainan interaktif yang melibatkan vokalisasi dan gerakan lidah.
7. Meniru Ekspresi Wajah
Cara stimulasi oromotor bayi lainnya yang dapat Moms lakukan di rumah yakni mengajak mereka untuk menirukan berbagai ekspresi wajah.
Untuk melakukannya, Moms dapat berhadapan langsung dengan bayi dalam jarak yang dekat, memperlihatkan berbagai ekspresi wajah yang sederhana dan berlebihan, dan memberi waktu kepada bayi untuk menirukan.
Moms juga dapat menggunakan cermin untuk membantu bayi menghubungkan gerakan mereka dengan apa yang mereka lihat dan meningkatkan kesadaran diri mereka.
Meniru ekspresi wajah melibatkan penggunaan otot-otot wajah yang berbeda.
Ketika bayi mencoba meniru ekspresi yang dilihat, mereka belajar menggerakkan bibir, pipi, dan alis mereka dengan cara yang koordinatif dan terkontrol.
Hal ini membantu bayi mengembangkan kesadaran sensorik mereka tentang berbagai bagian wajah dan bagaimana bagian-bagian ini bisa bergerak untuk menunjukkan emosi.
Ini juga merupakan langkah awal yang penting dalam pengembangan empati dan pemahaman emosional Si Kecil.
Selain itu, mengamati dan meniru ekspresi wajah dapat menjadi aktivitas yang menantang secara kognitif, sehingga membantu bayi belajar tentang sebab dan akibat serta memperkuat kemampuan pemecahan masalah mereka.
Baca Juga: Tahap Perkembangan Motorik Anak dari Bayi hingga 12 Tahun
Itulah penjelasan mengenai keterampilan oromotor bayi dan cara stimulasi oromotor bayi yang dapat orang tua coba.
Yuk, stimulasi oromotor bayi sejak dini agar tumbuh kembangnya optimal, Moms.
- https://www.redalyc.org/pdf/5763/576363531012.pdf
- https://www.womans.org/services/pregnancy-childbirth/new-parent/newborn/oral-motor-development
- https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8585899/
- https://www.kinspirehealth.com/blog/oral-motor-skills-development-milestones-activities-more
- https://activelearningspace.org/oral-motor-skills/#:~:text=The%20brainstem%20matures%20by%2035,coordinate%20breathing%2C%20sucking%20and%20swallowing.
Baca selanjutnya
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2025 Orami. All rights reserved.