3 Chinese Food yang Cuma Ada di Indonesia
Siapa tidak kenal chinese food? Hidangan lezat ini memang begitu terkenal di Indonesia. Tapi Moms mungkin belum banyak yang mengetahui asal usulnya.
Ternyata, kebanyakan makanan ala Tiongkok yang ada di Indonesia berasal dari daerah Fujian. Fujian merupakan salah satu provinsi di Tiongkok yang banyak didiami suku Hokkian, yang kemudian mendominasi jumlah imigran Tionghoa di Indonesia.
Beberapa makanan yang familiar di Indonesia menggunakan dialek Hokkian, seperti kwetiau, bihun, bakmi, lumpia, bahkan kecap.
Berbeda dengan chinese food di daerah asalnya, chinese food di sini sudah mengalami penyesuaian cita rasa.
Warisan kuliner Tiongkok dimodifikasi dengan tambahan bahan-bahan khas Indonesia, seperti kecap manis, gula merah, bumbu kacang, sambal, santan, acar, dan bawang goreng, atau mengganti daging dan minyak babi dengan versi halal.
Ada banyak sekali hidangan chinese food yang ada di Indonesia. Tapi, tahukah Moms, beberapa dari hidangan itu ternyata hanya ada di Indonesia. Moms tidak akan menemukannya di Tiongkok sana.
Unik sekali ya Moms? Kira-kira hidangan apa saja ya? Yuk kita cari tahu Moms!
Baca Juga: Anti Mainstream, Ini 6 Menu Buka Puasa Tradisional Indonesia yang Perlu Dicoba!
1. Capcai
Foto: sifu.unileversolutions.com
Capcai adalah tumisan sayur-sayuran seperti kembang kol, kol, dan wortel yang kadang ditambahi protein seperti daging ayam, seafood, atau bakso.
Makanan Tiongkok-Indonesia populer ini ternyata berasal dari kuliner Fujian dengan nama yang diambil dari Bahasa Hokkian.
Di Jawa, tepatnya di Yogyakarta, capcai dibuat lebih lokal lagi menjadi hidangan yang disebut cap jae atau capcai Jawa. Capcai versi ini memiliki ciri khas mengandung kekian palsu yang terbuat dari tepung dan telur (tanpa daging ayam atau udang).
Selain itu, cap jae tidak berkuah (capcai goreng), diberi kecap manis dan kemiri, serta sayur-sayurannya lebih sederhana.
2. Lontong Cap Go Meh
Foto: sifu.unileversolutions.com
Seperti namanya, lontong cap go meh biasa dinikmati komunitas Tionghoa-Indonesia saat perayaan Cap Go Meh. Karena itu, sebagian orang mengira makanan ini berasal dari Tiongkok.
Tapi, saat melihat komposisinya seperti lontong, opor ayam, lodeh, sambal goreng hati, telur pindang, koya atau abon, acar, sambal, dan kerupuk, kok, Indonesia banget, ya?
Konon, hidangan ini berawal dari para imigran Tiongkok yang menikah dengan para perempuan Jawa di masa Majapahit.
Saat Cap Go Meh, mereka yang sudah terbiasa dengan masakan Jawa mengganti yuanxiao (semacam wedang ronde) dengan lontong yang dianggap membawa keberuntungan dibanding bubur nasi yang sering dianggap makanan orang miskin.
Bentuk lontong yang panjang juga melambangkan panjang umur. Sementara itu, telur dianggap menjadi simbol nasi baik dan kuah santan kuning merepresentasikan emas.
Kombinasi berbagai lauk khas Jawa dalam sepiring hidangan ini merupakan hasil asimilasi Peranakan Tiongkok dan Jawa yang banyak ditemui di Semarang dan tidak dikenal di komunitas orang Tionghoa lain di Indonesia.
Baca Juga: Jangan Mau Rugi, Ini 11 Tips Makan di Restoran All You Can Eat
3. Sapo Tahu
Foto: sifu.unileversolutions.com
Pernah coba sapo tahu? Hidangan ini mirip capcai karena terdiri dari berbagai sayuran, tapi ada tofu di dalamnya. Bisa juga ditambahi daging ayam atau seafood. Asal namanya dari Bahasa Tiongkok shaguo doufu yang berarti tofu (yang dimasak di) panci tanah liat.
Makanan Tiongkok-Indonesia ini umumnya mengandung tofu, wortel, jamur, daun bawang, kembang kol, brokoli, jagung muda, sawi putih, sawi hijau, buncis, bombai, dan bawang putih. Bumbunya terdiri dari kecap asin, saus tiram, kecap ikan, garam, dan lada.
Selain hidangan-hidangan di atas, sajian ala Tiongkok yang cuma ada di Indonesia juga meliputi mun tahu, nasi tim, sekba, swikee, dan masih banyak lagi. Wah, baru tahu, ya, Moms!
(EMA/AND)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.