Waspada, Ini Daftar Jajanan yang Berbahaya Bagi Si Kecil
Saat Si Kecil sedang di sekolah, kadang Moms kesulitan untuk mengatasi makanan apa yang dia makan.
Moms harus waspada, berdasarkan survei Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada 2007, kurang lebih 45% jajanan anak ternyata berbahaya, karena telah terkena cemaran fisik, mikrobiologi, dan kimia seperti pewarna tekstil.
Supaya anak bisa terhindari dari penyakit akibat jajanan, Moms harus tahu daftar jajanan yang berbahaya bagi Si Kecil.
Agar-agar
foto: culturizate.com
Moms pasti pernah melihat agar-agar berwarna-warni yang dijual dengan cara dipikul. Warna-warnanya yang menarik ini ternyata berasal dari pewarna tekstil. Tidak hanya itu, setelah diuji di laboratorium Dinas Kesehatan, agar-agar ini juga terbukti mengandung boraks. Dua bahan kimia tersebut bisa mengakibatkan gangguan kesehatan pada anak.
Untuk bisa membedakannya, agar-agar asli biasanya punya warna bercahaya, rasa manisnya tidak meninggalkan pahit di lidah, mudah hancur, dan cepat basi. Sedangkan agar-agar kimia memiliki warna yang sangat pekat, rasanya manis dan pahit, kenyalnya padat, dan tidak mudah basi.
Baca juga: 10 Makanan Ini Akan Bikin Kita Beruntung Sepanjang Tahun, Yuk Coba!
Permen
foto: uvmbored.com
Permen merupakan salah satu jajanan favorit anak-anak, karena memiliki rasa yang manis dan bentuk serta warna yang lucu. Sayangnya, permen mengandung gula buatan, biasanya jenis fruktosa, dan memiliki sangat sedikit zat gisi. Fruktosa dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dan obesitas.
Terlalu banyak mengonsumsi permen juga menyebabkan gigi rusak karena makanan manis mudah mengundang bakteri di gigi, merusak hati (liver), juga kecanduan.
Keripik kentang
foto: shutterstock.com
Siapa sih yang tidak suka rasa gurih dan renyah keripik kentang? Keripik kentang merupakan pilihan cemilan bagi anak-anak yang menyukai rasa asin, apalagi saat ini keripik kentang hadir dalam berbagai rasa.
Keripik kentang diolah dengan cara deep fry, alias direndam dalam minyak panas sampai garing. Minyak merupakan sumber kalori dan lemak jenuh yang bisa membahayakan jantung.
Keripik kentang juga mengandung garam dan lemak trans yang tinggi, sehingga bisa menjadi pemicu gangguan kardiovaskular seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, bahkan stroke.
Baca juga: Tak Perlu Bingung Lagi Mengajak Si Kecil Makan Di Luar, 5 Restoran Ini Hadirkan Pilihan Menu Anak
Cilok atau cimol
foto: foody.id
Saat ini cilok menjadi jajanan favorit banyak orang, termasuk anak-anak. Namun, cilok dijual dengan cara berkeliling terbuka, sehingga debu dan kotoran mudah menempel.
Debu dan kotoran mungkin tercemar bakteri seperti campylobacter, Clostridum difficile, Escherichia coli, salmonella, serta shigella. Bakteri-bakteri ini dapat menyebabkan keracunan makanan, salah satu gejalanya adalah diare.
Sambal cilok yang kental dan berwarna merah pekat ini juga berbahaya. Sebab saus dibuat dari pegenyal yang umumnya terbuat dari boraks dan diberikan pewarna tekstil Rhodamin B.
Sirup
foto: shutterstock.com
Pernah melihat Si Kecil minum sirup dengan wadah plastik bening dan sedotan? Sirup yang dijual di pinggir jalan seperti itu biasanya mengandung gula buatan fruktosa dan pewarna Rhodamin B. Rhodamin B berpotensi mengembangkan sel-sel kanker, juga merusak hati.
Selain Rhodamin B, pewarna berbahaya lain yang ada pada jajanan anak adalah Methanil Yellow yang menghasilkan warna kuning kecokelatan. Pewarna ini merupakan pewarna tekstil dan cat, biasa ditambahkan pada kerupuk bawang dan ice cone. Methanil Yellow dapat menyebabkan keracunan dan gangguan hati.
Baca juga: Lebih Sehat dan Bergizi, Ikuti Cara Buat Resep Nugget Tahu Berikut
Sosis dan nugget
foto: netmums.com
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), daging olahan adalah daging yang sudah mengalami perubahan lewat penggaraman, fermentasi, pengasapan, atau pengawetan.
Proses pengawetan dan peningkatan rasa biasa dilakukan dengan menambahkan zat-zat kimia pada daging. Daging olahan seperti bacon, sosis, daging ham, dan nugget dapat menjadi penyebab kanker.
Ditinjau oleh dr. Deffy Leksani Anggar Sari
Sumber: meetdoctor.com
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.