7 Ciri ASI Berkualitas, Memiliki Banyak Manfaat Untuk Si Kecil
Sebagai orang tua, memberikan ASI berkualitas adalah salah satu langkah terbaik yang bisa Moms lakukan untuk mendukung tumbuh kembang Si Kecil.
Menyusui secara langsung atau melalui pemberian ASI eksklusif tidak hanya memberikan nutrisi yang lengkap, tetapi juga melindungi bayi dari berbagai penyakit di masa depan.
World Health Organization (WHO) merekomendasikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama, sedangkan American Academy of Pediatrics merekomendasikan ibu menyusui selama setidaknya 12 bulan.
Mengutip dari American Pregnancy, ASI berkualitas dapat melindungi bayi dari infeksi serta mengurangi risiko diabetes, obesitas, dan asma di kemudian hari.
Namun, untuk memastikan Si Kecil mendapatkan manfaat terbaik, Moms perlu memahami cara menghasilkan dan menjaga ASI berkualitas. Yuk, simak panduan lengkapnya di artikel ini!
Ciri-Ciri ASI Berkualitas
Menjadi sumber nutrisi bagi Si Kecil, ASI terdiri dari komposisi umum sebagai berikut:
- 87% air
- 3,8% lemak
- 1,0% protein
- 7% laktosa
Namun, komposisi ASI manusia bersifat dinamis dan berubah dari waktu ke waktu, menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan anak yang sedang tumbuh.
Sehingga setiap ASI yang diberikan oleh orang tua memiliki kualitasnya masing-masing.
Menurut dr. Meutia Ayuputeri, MRes, IBCLC, CIMI, Dokter Umum Konsultan Laktasi, RS Pondok Indah mengatakan bahwa semua ASI adalah ASI yang berkualitas.
Namun untuk memastikan apakah ASI yang diterima oleh Si Kecil memiliki kualitas yang baik, Moms penting untuk mengetahui ciri-ciri dari ASI yang berkualitas.
Apa ciri-ciri ASI berkualitas? Simak di bawah ini!
1. Warna Putih Kekuningan
Warna ASI yang berkualitas dan sehat adalah berwarna putih kekuningan atau putih pucat.
Tetapi ciri-ciri ASI berkualitas ini dapat berubah berdasarkan banyak faktor yang berbeda, dan sebagian besar waktu, warna baru ASI tidaklah berbahaya.
2. Baunya Seperti Susu Sapi
Kebanyakan ibu mengatakan ciri-ciri ASI berkualitas normalnya berbau, seperti susu sapi, tetapi lebih lembut dan lebih manis.
ASI yang telah dibekukan dan dicairkan mungkin memiliki bau yang sedikit asam, yang merupakan hal yang normal.
3. Tekstur ASI yang Berlapis
ASI berkualitas biasanya memiliki tekstur yang berbeda di setiap tahap menyusui. ASI yang keluar di awal menyusui cenderung lebih encer, dikenal sebagai foremilk, yang berfungsi untuk menghidrasi bayi.
Sementara itu, ASI yang keluar di akhir sesi menyusui lebih kental dan kaya akan lemak, dikenal sebagai hindmilk, yang memberikan energi dan mendukung pertumbuhan bayi.
Kombinasi kedua tekstur ini penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil.
4. Bayi Sering Menyusu
Jika Moms bertanya-tanya berapa kali normalnya bayi menyusu, sebagian besar bayi baru lahir akan menyusu sebanyak 8-12 kali sehari, atau tiap dua jam sekali.
Perlu diketahui Moms bahwa pada masa percepatan tumbuh kembang (growth spurt), si bayi mungkin akan menyusu dalam jumlah yang lebih banyak.
Nah, disaat ini, produksi ASI akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi.
Jika tubuh Moms mampu memproduksi ASI sesuai permintaan bayi, boleh diartikan bahwa ASI yang dihasilkan termasuk dalam ciri ASI berkualitas baik.
5. ASI dengan Rasa Manis Alami
Salah satu ciri-ciri ASI berkualitas adalah rasanya yang manis alami, yang berasal dari kandungan laktosa di dalamnya.
Laktosa adalah jenis gula alami yang berfungsi sebagai sumber energi utama bagi bayi dan mendukung perkembangan otaknya.
Rasa manis ini juga membuat ASI mudah diterima oleh Si Kecil, sehingga bayi lebih semangat saat menyusu.
Selain memberikan energi, kandungan laktosa dalam ASI juga membantu menjaga kesehatan pencernaan bayi, menjadikannya pilihan nutrisi terbaik untuk masa tumbuh kembang yang optimal.
Baca Juga: Serba-serbi Milk Blister, Jerawat Payudara yang Mengganggu Proses Menyusui
6. Grafik Kenaikan Berat Badan Bayi Baik
Ciri lainnya yang menunjukkan bahwa Moms memiliki ASI yang berkualitas bisa dilihat dari grafik kenaikan berat badan Si Kecil.
Jika berat badan bayi naik dengan stabil dan sesuai dengan grafik pertumbuhannya, maka Moms tidak perlu khawatir, karena Si Kecil berhasil mendapatkan nutrisi yang dibutuhkannya.
7. Tidur dengan Nyenyak
Ciri terakhir yang bisa Moms ketahui apakah Moms memiliki ASI yang berkualitas adalah dengan melihat jam tidur Si Kecil.
Jika Si Kecil minum ASI yang berkualitas biasanya akan tampak kenyang dan tertidur dengan nyenyak setelah sesi menyusui.
Meskipun demikian, bayi yang rewel atau sering menangis bukan berarti karena ASI yang tidak berkualitas atau kurang.
Makanan untuk Mendapatkan ASI Berkualitas
Hal yang pelru Moms perhatikan adalah untuk mendapatkan ASI dengan kualitas yang baik, Moms harus memiliki tubuh yang sehat.
Dengan begitu, Moms sangat disarankan untuk lebih berfokus untuk mengonsumsi ragam jenis makanan sehat.
Mengutip dari Mayoclinic, Moms dapat memilih makanan kaya protein, seperti:
- Daging tanpa lemak
- Telur
- Susu
- Kacang-kacangan
- Makanan laut yang rendah merkuri
- Biji-bijian serta
- Buah-buahan
- Sayuran
Untuk memastikan Si Kecil mendapatkan semua vitamin yang dibutuhkan, penting untuk memulai pola hidup sehat dengan memilih beberapa olahan makanan seperti di atas.
Baca Juga: 15 Manfaat Sari Kurma untuk Ibu Menyusui, Bisa Memulihkan Kondisi Rahim
Makanan yang Harus Dihindari Saat Menyusui
Ketika menyusui asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh menjadi perhatian paling penting.
Selain terdapat makanan yang dianjurkan untuk dikonsumsi ketika menyusui, terdapat pula makanan yang perlu dihindari ketika menyusui, seperti:
1. Alkohol
Tidak ada kadar alkohol yang dianggap aman untuk bayi di dalam ASI. Jika Moms menyusui, hindari minum alkohol dalam jarak dekat dengan waktu menyusui.
Membersihkan kandungan alkohol pada ASI biasanya memakan waktu dua hingga tiga jam tergantung pada berat badan.
2. Kafein
Hindari minum lebih dari 2-3 cangkir minuman berkafein sehari. Hal ini dikarenakan kandungan kafein di dalam ASI ternyata dapat menganggu pola tidur bayi.
3. Ikan dengan Kandungan Merkuri Tinggi
Saat menyusui, Moms perlu berhati-hati dengan konsumsi ikan yang mengandung merkuri tinggi, seperti ikan tuna mata besar, ikan todak, atau makarel raja.
Merkuri adalah logam berat yang dapat masuk ke dalam ASI dan berisiko mengganggu perkembangan otak serta sistem saraf bayi.
Paparan merkuri pada bayi juga dapat memengaruhi kemampuan kognitif dan motoriknya di kemudian hari.
Sebagai alternatif, pilih ikan rendah merkuri seperti salmon, sarden, atau ikan kembung yang tetap kaya akan omega-3 untuk mendukung kesehatan Moms dan Si Kecil tanpa risiko berbahaya.
Baca Juga: 7 Manfaat Kacang Kenari, Baik untuk Ibu Hamil dan Menyusui
Itulah beberapa informasi mengenai ASI yang berkualitas.
Oleh karena itu, Moms yang menyusui harus makan-makanan bergizi, ya, agar bisa menghasilkan ASI yang berkualitas.
- https://www.aap.org/
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4882692/
- https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/breastfeeding-your-baby/breast-milk-is-the-best-milk
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/breastfeeding-nutrition/art-20046912
- https://americanpregnancy.org/healthy-pregnancy/first-year-of-life/whats-in-breastmilk/
- https://www.medela.com/breastfeeding/mums-journey/breast-milk-composition
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.