08 Desember 2018

3 Faktor Penting yang Bikin Anak Tumbuh Bahagia dan Perkembangannya Optimal

kemampuan parenting saja tidak cukup, lho, Mom.

Menjadi orang tua di zaman sekarang, Moms mungkin semakin dimudahkan dengan kemajuan teknologi yang membuat segala informasi yang dicari begitu mudah ditemukan.

Belum lagi begitu banyak kelas-kelas yang bisa diikuti saat mempersiapkan diri menjadi orang tua, mulai dari program kehamilan, jelang persalinan hingga Si Kecil lahir dan tumbuh kembang di usia emasnya.

Tapi, kemampuan parenting saja tidak cukup, lho, Mom. Menjadi orang tua saat ini tentu memiliki banyak tantangan yang tidak sama dengan di masa kita kecil dulu.

Mulai dari tingkat stres yang lebih tinggi atau interaksi yang intens dengan handphone, yang akhirnya membuat orang tua tidak terlibat secara emosional dengan anaknya.

Untuk itu, sebagai orang tua kita harus mampu memberikan stimulasi dan nutrisi yang sama baiknya untuk Si Kecil. Stimulasi artinya dalam keseharian aktivitas anak, Moms harus terlibat dan memberi dorongan lebih agar anak memiliki kemampuan sesuai usianya. Misalnya, saat menonton TV bersama, Moms dapat bercerita soal tokoh-tokoh dan nilai kebaikan yang bisa diambil Si Kecil.

Tentu saja dalam memberikan stimulasi, Moms harus terlibat penuh agar anak merasa dirinya penting. Jadi, tak hanya fokus pada jenis aktivitas, namun pada waktu kebersamaan dimana tak ada distraksi dan melakukan eye to eye contact yang intens dengannya.

Tentu tak cuma kemampuan parenting dan stimulasi, ada pula faktor nutrisi yang sangat penting menunjang tumbuh kembang anak. 

Dokter Spesialis Anak Dr. dr. Ariani Dewi Widodo, Sp.A(K) mengatakan, "Sangat penting bagi orang tua untuk mengetahui dan mengerti nutrisi seimbang termasuk susu dengan kandungan gizi untuk melengkapi asupan nutrisi bagi buah hati mereka. Anak yang mengonsumsi makanan bergizi lengkap dan seimbang akan memiliki saluran pencernaan yang sehat dan dapat menyerap nutrisi dengan baik," ujarnya dalam acara Workshop Nestle Lactogrow Grow Happy beberapa waktu lalu.

Dengan begitu, anak akan memiliki selera makan dan pola tidur yang baik dan dapat menunjang tumbuh kembangnya dengan optimal. Dr. Ariani juga menambahkan, "Untuk membentuk saluran cerna yang sehat, kita harus menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Antara lain dengan cara mengosumsi makanan bernutrisi lengkap dan bervariasi, mengonsumsi makanan yang mengandung probiotik yang bermanfaat bagi kesehatan pencernaan serta menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan melakukan olahraga secara teratur."

happy mom and child
Foto: happy mom and child

Tapi, Moms di luar itu semua ada satu faktor yang paling penting dalam membesarkan anak yang bahagia dan sehat. Tentu, kita harus menjadi orang tua yang bahagia pula dan fokus memberi stimulasi maupun nutrisi yang lebih baik. Dengan begitu anak akan menyerap segala informasi di sekitarnya dengan maksimal.

Tapi, apa saja ciri-ciri anak bahagia? Ternyata bukan hanya sehat secara fisik dan anak aktif ceria dalam berkegiatan, lho.

Menurut Myers & Diener (2018), kebahagiaan anak bukanlah kegembiraan sesaat saja, namun lebih kepada rasa nyaman, aman, dan dapat diterima dengan baik di lingkungan sosialnya. Meskipun begitu anak yang kurang gizi pun menjadi faktor pencetus pula ia tidak bahagia. 

Berikut adalah kiat untuk membantu orang tua agar dapat membesarkan anak yang tumbuh bahagia:

1. Memberikan makanan bergizi dan tepat waktu

Rutinitas yang sehat dalam waktu makan dapat mendorong energi dan pertumbuhan optimal. Sekaligus menjaga anak-anak tetap tenang dan puas karena metabolisme yang baik. Sebab jika tidak memberika asupan yang sehat, akan mempengaruhi kinerja otak dan emosi anak.

2. Mendukung kompetensi anak

Orang tua seebaiknya mencari tahu serta melibatkan diri dalam mendukung minat dan bakat anak.

Didik agar anak kompeten dan berprestasi sebab anak akan bahagia jika ia tahu dirinya mampu dan hebat. Tentu saja pola didik di sekolah dan di rumah harus selaras agar hasilnya optimal.

3. Cukupi waktu tidur anak

Anak membutuhkan tidur siang yang cukup. Ia masih membutuhkan waktu tidur lebih lama daripada orang dewasa yaitu sekitar 10-12 jam per hari.

"Kalau anak tidur jam 12 malam, tapi harus bangun pagi karena sekolah, maka di kelas ia jadi ngantuk dan akhirnya tidak happy," kata psikolog Elizabeth Santosa yang juga hadir sebagai pembicara.

4. Berikan cinta tanpa syarat

Ekspresikan kasih sayang kepada anak bisa dimulai dari hal-hal yang kecil. Tidak tergantung mood.

5. Jadilah orang tua yang bahagia

Karena kalau orang tua bahagia, maka kebahagiaan akan menular pada anak sehingga tercipta rantai kebahagiaan dalam keluarga.

Jadi, jangan lupa bahagia, ya, Moms!

(ARH)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.