Kapan Gigi Susu Tanggal? Berikut Penjelasan Lengkapnya!
Gigi susu tanggal biasanya dimulai pada usia anak 6 tahun dan berlangsung secara bertahap hingga anak berusia sekitar 12 tahun.
Sebelum gigi susu tanggal, gigi susu goyang terlebih dahulu.
Setelah tanggal, maka akan berganti dengan gigi permanen yang sehat.
Pertumbuhan Gigi Susu Anak
Pertumbuhan gigi anak sebelum menjadi gigi permanen diawali dengan gigi susu terlebih dulu.
Gigi susu biasanya mulai tumbuh saat bayi berusia 6-10 bulan, dimulai dari gigi seri bawah.
Proses pertumbuhan gigi susu berlanjut hingga usia 2-3 tahun.
Melansir Healthline, gigi susu anak totalnya ada 20 dan berperan penting untuk pertumbuhan gigi permanen anak.
Gigi ini terdiri dari:
- 8 gigi seri (depan atas dan bawah)
- 4 gigi taring (sisi atas dan bawah)
- 8 geraham susu (belakang atas dan bawah).
Namun, waktu tumbuhnya dapat bervariasi pada setiap anak.
Kapan Gigi Susu Tanggal?
Melansir dari Sprout Pedriatic Densitry and Orthodontic, anak-anak mulai kehilangan gigi susu sekitar usia 6 tahun.
Namun, beberapa anak juga akan mengalami gigi susu tanggal pada usia 4 tahun, atau bahkan baru tanggal pada usia 8 tahun.
Proses Gigi Susu Tanggal
Gigi susu biasanya akan lepas sendiri secara alami.
Proses ini terjadi karena akar gigi susu perlahan-lahan larut dan melemah akibat tekanan dari gigi permanen yang tumbuh di bawahnya.
Akibatnya, gigi susu menjadi goyang dan akhirnya tanggal.
Gigi susu yang goyang hingga sampai tanggal biasanya perlu waktu beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Jika gigi sudah sangat longgar, biasanya akan lepas dalam hitungan hari hingga minggu. Namun, jika masih agak kuat, bisa memakan waktu lebih lama.
Gigi susu juga akan lepas lebih cepat jika ada tekanan dari gigi permanen yang tumbuh di bawahnya.
Urutan Gigi Susu Tanggal
Gigi susu tanggal biasanya dimulai dari gigi seri dan disusul dengan gigi taring hingga gigi geraham.
Berikut ini urutan gigi susu tanggal berdasarkan rentang usia anak:
- 5–6 tahun: Gigi susu pertama yang tanggal cenderung gigi seri tengah bawah.
- 6–7 tahun: Gigi seri atas dan gigi seri lateral tanggal.
- 11–12 tahun: Gigi taring bawah dan atas tanggal, diikuti oleh molar pertama bawah dan atas.
- 13 tahun: Geraham bawah dan atas kedua tanggal.
Gigi Susu Goyang Tidak Kunjung Tanggal
Meski pada umumnya gigi susu tanggal dengan sendirinya, bisa saja proses lepasnya memakan waktu cukup lama.
Saat gigi susu goyang, ajari anak untuk menjaga kebersihan gigi dan gusi untuk mencegah infeksi.
Jangan paksa melepas gigi jika gigi yang goyang tampak belum mau tanggal.
Melansir Mouth Healthy, jika gigi susu goyang dan tidak kunjung tanggal sementara sudah ada gigi permanen yang akan tumbuh, kunjungi dokter gigi anak untuk mencabut gigi susu tersebut.
Gigi susu yang terlalu lama bertahan dapat menyebabkan gigi permanen tumbuh tidak rapi.
Moms juga bisa membawa Si Kecil ke dokter gigi saat ia merasa sangat kesakitan akibat tumbuhnya gigi permanen.
Perawatan setelah Gigi Susu Tanggal
Biasanya, setelah gigi susu tanggal dan dimulainya pertumbuhan gigi permanen, mungkin dapat membuat gusi anak terasa nyeri atau bengkak.
Ketidaknyamanan ini dapat memengaruhi pola makan atau tidur anak.
Untuk meredakan rasa sakit tersebut, Moms bisa memberikan obat penghilang rasa sakit, seperti paracetamol atau ibuprofen.
Melansir Web MD, tekankan pentingnya perawatan kesehatan gigi anak tepat setelah gigi susu tanggal, seperti:
- Ingatkan untuk menyikat gigi setidaknya 2 kali sehari,
- Bantu Si Kecil membersihkan sela-sela giginya setiap hari,
- Makan makanan yang sehat dan batasi camilan di antara waktu makan, terutama yang tinggi gula,
- Jadwalkan kunjungan rutin ke dokter gigi.
Perlukah Gigi Susu Dicabut oleh Dokter Gigi?
Gigi susu memang biasanya copot sendiri saat gigi permanen mulai tumbuh. Namun, ada beberapa kondisi di mana sebaiknya gigi susu dicabut oleh dokter gigi, antara lain:
- Gigi susu belum goyang meski gigi permanen sudah tumbuh
- Infeksi atau pembengkakan pada gusi
- Gigi susu goyang terlalu lama tetapi tidak copot
- Gigi rusak parah atau patah
- Kelainan posisi atau bentuk gigi
Gigi Susu Berlubang, Perlukah Ditambal?
Meskipun gigi susu pada akhirnya akan tanggal, gigi susu yang berlubang tetap perlu ditangani.
Berikut adalah alasan mengapa gigi susu yang berlubang sebaiknya ditambal:
1. Mencegah Penyakit dan Komplikasi
Gigi berlubang yang dibiarkan bisa menyebabkan infeksi dan abses pada gusi, yang berisiko menyebar ke bagian tubuh lain.
Infeksi di sekitar gigi susu dapat memengaruhi kesehatan gigi permanen yang tumbuh di bawahnya.
2. Menjaga Fungsi Gigi
Gigi susu penting untuk fungsi mengunyah makanan. Gigi yang berlubang dapat menyebabkan anak kesulitan makan, mengunyah, atau bahkan berbicara.
3. Mencegah Nyeri
Gigi berlubang sering kali menyebabkan rasa sakit atau sensitivitas. Penambalan bisa menghilangkan rasa sakit dan menjaga kenyamanan anak.
4. Menghindari Perubahan Posisi Gigi
Gigi susu membantu menjaga ruang bagi gigi permanen. Jika gigi susu dicabut terlalu dini tanpa penanganan, gigi di sekitarnya bisa bergeser, menyebabkan masalah pertumbuhan gigi permanen seperti gigi berjejal (crowded teeth).
Kapan Gigi Susu Tidak Perlu Ditambal?
- Jika gigi sudah sangat goyang dan hampir tanggal, dokter gigi mungkin akan menyarankan pencabutan saja daripada penambalan.
- Bila lubang sangat kecil dan tidak menyebabkan nyeri, dokter gigi mungkin memilih mengamati terlebih dahulu.
Itu dia Moms informasi seputar gigi susu tanggal pada Si Kecil. Semoga membantu, ya Moms!
- https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/expert-answers/baby-teeth/faq-20058532
- https://www.healthline.com/health/childrens-health/baby-teeth-fall-out#primary-first-molars
- https://www.specialtydentist.com/article/baby-teeth-when-they-come-in-when-they-fall-out/
- https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/e/eruption-charts
- https://www.sproutpediatricdentistry.com/blog/pediatric-dentistry/wiggling-out-loose-baby-teeth/
- https://www.nhs.uk/live-well/healthy-body/teeth-facts-and-figures/
- https://www.webmd.com/oral-health/guide/dental-health-your-childs-teeth
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.