11 Oktober 2017

4 Tips Efektif Menghadapi Anak Magang di Kantor

Be A Good Leader and Teacher?

Pelatihan kerja atau sering disebut magang biasanya dilakukan oleh pelajar tingkat sekolah kejuruan atau universitas. Beberapa perusahaan pun dengan senang hati membuka kesempatan magang bagi para pelajar yang memenuhi kualifikasi.

Mungkin dalam pekerjaan, Mama dan rekan kerja lainnya juga pernah mendapati anak magang yang bergabung di divisi Mama.

Bagi karyawan tetap, mendapatkan “asisten” anak magang memang menyenangkan, mereka merasa memiliki seseorang yang bisa membantu pekerjaannya, paling tidak untuk meringankan beban selama beberapa bulan.

Tapi, tahukah Mama, bahwa ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan sebagai senior dalam menghadapi anak magang?

Berikut penjelasannya :

  1. Memberi Contoh yang Baik

Seorang anak magang biasanya akan selalu patuh pada perintah seniornya. Tapi, jangan jadikan ini kesempatan untuk menyuruh-nyuruh mereka di luar keperluan pekerjaan.

Sebagai senior yang sudah berpengalaman di bidangnya, sudah sepatutnya kita menumbuhkan virus profesionalisme kepada anak magang yang dipimpin. Datanglah tepat waktu, fokus mengerjaan pekerjaan, dan menularkan semangat kerja.

  1. Be a Good Teacher

Seorang senior sudah seharusnya memberikan materi pembelajaran kepada anak magang. Tidak hanya memerintah hal-hal kecil yang sebenarnya Mama bisa lakukan, tetapi membagi ilmu yang sudah dikuasai juga harus kita sampaikan dengan cara yang tepat dan mudah dimengerti.

Memang agak sulit membagi waktu antara membimbing anak magang dan menyelesaikan pekerjaan. Tapi, usahakan setiap hari selalu memberikan pembelajaran baru yang bermanfaat bagi mereka di masa depan.

Baca Juga: Saat Memutuskan dari Wanita Karir Jadi Ibu Rumah Tangga, Harus Bagaimana?

  1. Gift a Trust

Jika sebelumnya kita pernah merasakan bosannya menjadi anak magang dimana menghadapi hari-hari yang hanya diisi dengan materi dan tugas-tugas kecil, maka jangan sampai anak magang yang Mama pimpin mengalami hal serupa.

Untuk meningkatkan level percaya diri mereka dalam menghadapi dunia kerja, sebagai senior Mama pun harus memberikan pekerjaan yang sedikit menantang.

Seperti menyuruh mereka duduk di kursi Mama, dan memberikan beberapa email klien serta mendiskusikan sebenarnya apa yang diinginkan klien pada email tersebut, serta bagaimana menyelesaikannya, dan menyuruhnya berinteraksi lewat email.

Hal-hal sederhana seperti ini merupakan pengalaman yang menyenangkan bagi mereka, karena Mama telah memberikan sedikit kepercayaan untuk mencoba berinteraksi dengan klien Mama walau sekadar lewat email.

  1. Jangan Terbawa Emosi

Pada saat pekerjaan Mama sedang banyak sekali, Mama boleh saja fokus mengerjakannya. Tapi jangan lekas marah jika anak magang bimbingan Mama terus bertanya seputar pekerjaan.

Jika mereka banyak bertanya, berarti mereka sudah mulai tumbuh rasa penasaran dan ketertarikan di bidang pekerjaan dimana mereka ditempatkan.

Bagaimanapun, mereka hanya pelajar yang masih banyak waktu untuk belajar, dan kita harus menyadari mereka pun mempunyai hak untuk mengetahui hal-hal yang belum mereka ketahui.

Daya ingat dan daya tangkap setiap orang pun berbeda-beda, jika ada anak magang yang sekiranya agak sulit mencerna penjelasan Mama, jangan jadikan alasan Mama untuk membentaknya. Bicaralah secara personal di luar jam kantor, dengan begitu mereka akan merasa dihargai keberadaannya.

Bagaimanapun, menularkan ilmu tidak akan ada ruginya, bahkan Mama perlu berbangga diri, jika suatu saat nanti mereka menjadi ahli dibidang yang juga Mama tekuni, bukankah suatu kebanggaan pribadi bahwa Anda telah mencetak generasi yang produktif.

(LMF)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.