4 Tips Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak
Sadar tidak Moms, kalau sistem pendidikan sekolah lebih fokus pada perkembangan kecerdasan akademis ketimbang kecerdasan emosional anak?
Itulah kenapa peran orang tua sangat dibutuhkan untuk meningkatkan emotional quotient (EQ) atau kecerdasan emosional anak.
Istilah kecerdasan emosional sendiri dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memahami, mengelola, dan mempengaruhi emosi diri sendiri dan orang lain.
Kecerdasan emosional membantu anak untuk berkomunikasi dengan orang lain, menegosiasikan situasi, dan mengembangkan pola pemikiran yang runtun.
Baca Juga : Apakah Susu Formula Mahal Tentukan Kecerdasan Anak?
Menurut Yale Center for Emotional Intelligence, ada lima elemen kecerdasan emosional, yaitu:
- Mengenali emosi diri sendiri dan orang lain.
- Memahami penyebab dan konsekuensi emosi.
- Memberikan label pada emosi secara akurat.
- Mengekspresikan emosi dengan benar.
- Mengelola emosi secara efektif.
Perkembangan kecerdasan emosional anak tidak boleh disepelekan lho, Moms.
Menurut studi yang dilakukan oleh The Carnegie Institute of Technology, 85% faktor penentu kesuksesan finansial dan kelancaran karier adalah kecerdasan emosional sedangkan 15% sisanya baru IQ atau kecerdasan akademis.
Dalam jangka pendek, anak yang memiliki kecerdasan emosional tinggi juga cenderung memiliki prestasi bagus, tidak beresiko putus sekolah, serta bisa memilih teman dengan baik.
Yuk Moms, ikuti berbagai cara meningkatkan kecerdasan emosional anak berikut untuk mendukung masa depannya.
1. Berempati Dengan Sudut Pandang dan Emosi Anak
Optoutrevolutionary.com
Moms, cara meningkatkan kecerdasan emosional anak yang paling mendasar adalah dengan berempati dan membuat anak merasa dimengerti. Selain akan membantu anak belajar mengelola emosinya, cara ini juga efektif untuk menumbuhkan empati.
Sebagai contoh, Moms bisa menunjukkan empati dengan kalimat seperti “Sepertinya kamu sedih karena harus berpisah dengan nenek, tidak apa kalau kamu merasa ingin menangis.” atau “Kamu sedih karena mainan favoritmu rusak, ya?”
2. Berbicara Tentang Emosi Moms
Pinterest.com
Memberikan contoh nyata dalam interaksi keseharian juga penting lho, Moms. Mulailah dari yang sederhana seperti “Moms senang sekali karena bunga di halaman mekar” atau “Moms kecewa karena kehabisan kue favorit di toko.”
Setelah itu Moms bisa teruskan dengan emosi sulit seperti rasa kecewa atau marah, sambil berdiskusi tentang hal yang memicunya serta cara Moms meredakannya secara positif.
Baca Juga : 7 Stimulasi Untuk Mengoptimalkan Kecerdasan Akademis Anak
3. Biarkan Anak Mengekspresikan Emosi Negatif
Todaysparent.com
Walau masih kecil, anak juga perlu meluapkan emosi negatif yang dirasakannya. Jadi biarkan dia menangis saat sedih atau marah saat dia sedang merasakan amarah, sambil sesekali berdiskusi tentang cara sehat untuk mengekspresikan emosi negatif.
Cara meningkatkan kecerdasan emosional anak ini akan mengajarkan bahwa tidak ada perasaan yang tabu atau memalukan untuk dirasakan, bahkan harus diluapkan secara sehat agar pikiran dan perasaan dapat kembali berfungsi dengan normal.
4. Ajarkan Untuk Memecahkan Masalah
Scarymommy.com
Kecerdasan emosional anak juga berkaitan dengan kemampuannya untuk memecahkan masalah yang memicu emosinya.
Saat anak sudah bisa menyalurkan emosi secara sehat, Moms bisa mengajarkannya untuk segera kembali berpikir jernih dan mulai mencari solusi membangun.
Sebagai contoh, Moms bisa mengatakan “Kamu kecewa karena hujan besar membuat rencana bermain hari ini batal. Kalau kamu sudah siap, nanti kita cari ide permainan seru lain yang bisa dilakukan didalam rumah, ya.”
Cara meningkatkan kecerdasan emosional anak ini juga menjadi bentuk latihan bagi buah hati untuk mengekspresikan kebutuhannya tanpa menyerang orang lain.
Dengan membantu meningkatkan kecerdasan emosional anak sejak dini, buah hati akan tumbuh menjadi pribadi dengan kemampuan komunikasi yang baik, supel, pintar bernegosiasi, tinggi empati, serta mampu mengendalikan diri dengan baik.
Bagaimana menurut Moms, apakah kecerdasan emosional anak penting untuk kesuksesan hidupnya di masa depan?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.