5 Bahaya Jika Terlalu Sering Mengajak Anak ke Mal
Saat mengajak Si Kecil berjalan-jalan kerap kali mungkin Moms kehabisan ide atau malas untuk pergi yang jauh sehingga Moms memilih mengajaknya ke mal.
Sebenarnya mengajak anak main ke mal bukanlah pilihan buruk karena banyak sekali hal yang dapat dilakukan disana.
Meski demikian, ternyata terlalu sering mengajak Si Kecil pergi ke mal ternyata memiliki bahaya tersendiri lho, seperti:
1. Konsumtif
Tentulah tak sedikit pengeluaran yang Moms keluarkan ketika sudah berkunjung ke mal. Pengeluaran besar tersebut meliputi tiket masuk wahana permainan, membeli makanan dan minuman, belum lagi godaaan diskon atau barang bagus.
Nah! Jika minimal seminggu sekali saja Si Kecil dibawa ke mal, lama-lama kegiatan ini menjadi sebuah gaya hidup. Mereka akan selalu menagih untuk ke mal lagi di akhir pekan. Kebiasaan ini tentu akan berpotensi terbawa sampai mereka dewasa dan dapat membuatnya menjadi sosok dengan perilaku konsumtif.
Baca Juga : 7 Taman Tempat Bermain Anak Paling Seru di Jakarta
2. Gaya Hidup yang Mewah
Ketika bepergian ke mal, Moms tentu tak akan mendapati pengunjung yang berpakaian jelek.
Hampir semua orang yang pergi ke sana berpakaian rapih, menarik serta menenteng sejumlah kantong belanjaan. Belum lagi para pengunjung yang ada di sana tentu kerap masuk ke gerai kuliner, lalu memesan seporsi minuman dan camilan.
Sadarkah Moms bahwa aktivitas ini ternyata termasuk dalam kategori gaya hidup mewah?
Awalnya Si Kecil mungkin hanya akan memperhatikan saja, namun berhati-hatilah karena hal semacam ini akan dengan mudahnya tertanama pada benak mereka dan terbawa hingga dewasa.
Baca Juga : Awas! Anak Bisa Tertular Penyakit dari Playground Umum Akibat Hal Ini
3. Kesulitan Bersosialisasi
Seringnya membawa Si Kecil ke mal ternyata dapat menyebabkan mereka menjadi sosok yang sulit bersosialisasi. Mengapa demikian?
Hal ini dikarenakan meskipun di mal terdapat banyak sekali orang, namun sedikit sekali atau bahkan tak satupun yang akan berinteraksi dengannya.
Berbeda halnya jika Moms membawa ia ke tempat yang jauh lebih banyak teman sebayanya. Tak perlu jauh-jauh, bahkan bermain di sekitaran rumah bersama para tetangga pun dapat membantu ia tumbuh menjadi sosok yang mudah berinteraksi, lho.
Baca Juga : Daripada ke Mal, Kenapa Tidak Coba Berkemah dengan Si Kecil di Alam Terbuka? Seru, Lho!
4. Sumber Penyakit
Membiasakan Si Kecil terlalu sering berada di mal ternyata dapat menimbulkan dampak buruk paa kesehatannya.
Hal ini disebabkan karena udara di dalam mal kurang sehat, tidak sesegar taman bermain yang masih banyak pepohonan. Hawanya memang sejuk, namun hal tersebut bukan oksigen alami melainkan udara dari AC.
Tak hanya itu, makanan dan minuman yang ada di mal mayoritas adalah makanan cepat saji. Dimana rasanya memang menggiurkan namun berbahaya bagi tumbuh kembangnya.
Terakhir, gangguan kesehatan yang mungkin terjadi adalah gangguan pendengaran. Kebisingan suara di mal merupakan perpaduan suara pengunjung dan musikk dimana hal ini memiliki intensitas yang cukup tinggi atau dapat disebut dengan polusi suara.
Baca Juga : 5 Jenis Permainan Air yang Bisa Dilakukan dengan Si Kecil di Rumah
5. Pemandangan yang Tak Sesuai Usia
Moms berupaya sebisa mungkin menjauhkan Si Kecil dari tontonan yang belum sesuai dengan usianya.
Namun, upaya Moms tersebut agaknya akan tidak efektif bila Moms kerap mengajak Si Kecil pergi ke mal terlalu sering. Pernahkah Moms memperhatikan bahwa banyak sekali pasangan muda-mudi yang berjalan bersama sambil saling rangkul atau berpegangan tangan.
Bahkan, tak jarang ada yang sampai berani saling cium di muka umum, lho. Hal inilah yang akan menjadi buruk bagi Si Kecil, salah satunya mereka bisa menjadi dewasa sebelum waktunya.
Masih amat banyak tempat yang menyenangkan dan sederhana untuk mengajak Si Kecil jalan-jalan, tak perlu bingung apalagi sampai selalu menjadikan mal sebagai satu-satunya pilihan untuk menyenangkannya.
Nah, berikut ini ada beberapa referensi tempat bermain anak yang bisa Moms pilih. Selamat jalan-jalan di akhir pekan!
(MDP)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.