Jangan Asal, Ini 4 Pertimbangan Untuk Menentukan Jumlah Uang Saku Anak
Persoalan uang saku anak memang selalu menjadi dilema para orang tua ya, Moms. Ada yang merasa anak belum perlu diberikan uang saku, tapi lebih banyak lagi yang bingung menentukan besarnya uang saku anak.
Menurut Kristan Leatherman, penulis buku Millionaire Babies or Bankrupt Brats, usia 5 sampai 6 tahun sebenarnya adalah waktu paling ideal untuk mulai memberikan uang saku.
Syaratnya, uang saku tidak boleh diberikan untuk dihabiskan begitu saja tanpa sisa. Setiap orang tua yang memberikan uang saku juga wajib memberikan panduan atau mengajarkan anak cara mengelola keuangan pribadi.
Untuk menentukan besarnya uang saku anak, Moms perlu mempertimbangkan beberapa hal berikut:
1. Usia Anak
Foto : Finance.yahoo.com
Salah satu metode termudah untuk menentukan besarnya uang saku anak adalah mengalikan umur anak dengan pecahan Rp. 500 atau Rp. 1.000.
Sebagai contoh: Rp. 2.500 atau Rp. 5.000 untuk anak berusia 5 tahun, dan Rp. 4.000 atau Rp. 8.000 untuk anak usia 8 tahun.
Formula ini cukup sederhana untuk dimengerti oleh anak, sehingga dia tahu kalau uang sakunya otomatis akan naik setiap tahun.
Moms juga bisa lebih tenang karena tidak akan ada pertengkaran dengan kakaknya yang diberikan uang saku lebih besar.
2. Pendapatan Keluarga
Foto : Cheatsheet.com
Besarnya jumlah uang saku anak setiap bulan sebaiknya tidak sampai mengganggu pos penting dalam anggaran rumah tangga, seperti biaya rumah, biaya sekolah, atau biaya transportasi.
Uang saku anak sebaiknya tidak lebih dari 3% total pendapatan keluarga, atau bahkan lebih sedikit jika ternyata tidak tersisa banyak setelah dihabiskan untuk membayar pengeluaran tetap.
3. Kebutuhan Anak
Foto : Marketwatch.com
Sebelum menentukan besarnya, coba lihat dulu kebutuhan anak yang harus dibayar dari uang sakunya.
Jumlahnya tentu otomatis harus lebih besar jika Si kecil harus membayar ongkos pulang pergi, makan siang di kantin, atau membeli alat tulis dari uang sakunya.
Yang paling aman adalah Moms terlebih dahulu menetapkan besarnya uang saku dasar, baru dilebihkan untuk pengeluaran tambahan yang harus dibayarnya.
4. Penggunaan Uang Saku
Foto : Theglobeandmail.com
Jangan lupa, orang tua juga bertanggung jawab untuk mengajarkan anak untuk mengelola uang sakunya dengan baik ya, Moms.
Bila memungkinkan, tambahkan 10% sampai 20% dari jumlah uang saku. Lalu setiap kali Moms memberikan uang saku, biasakan anak untuk langsung menyisihkan sebagiannya ke dalam toples khusus untuk tabungan dan amal.
Dengan begitu Si kecil jadi belajar kalau kegunaan uang bukan hanya untuk dihabiskan secara konsumtif, tapi juga bisa ditabung untuk tujuan yang lebih besar dan menolong orang lain.
Bagaimana dengan Moms, berapa banyak uang saku yang diberikan pada buah hati dan apa pertimbangannya?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.