Kenali Lebih Dekat 5 Gejala Gangguan Bipolar pada Anak Berikut Ini
Di antara berbagai gangguan kesehatan mental anak, gejala gangguan bipolar pada anak paling sering disalahartikan orang tua sebagai mood swing biasa atau ulah anak yang sedang mencari perhatian.
Psikoterapis anak dan remaja, Katie Hurley, LCSW, menjelaskan bahwa perubahan mood pada anak dengan gangguan bipolar sangat ekstrim.
Suasana hati yang bersemangat disebut episode mania dan suasana hati yang buruk disebut dengan episode depresi.
Diagnosis kondisi kesehatan mental anak tetap harus dilakukan oleh psikiater anak, namun ada beberapa gejala gangguan bipolar pada anak yang perlu Moms waspadai. Apa saja, ya?
1. Episode Mania
Foto: halftheclothes.com
Menurut American Academy of Child & Adolescent Psychiatry, episode mania adalah saat dimana anak merasa sangat senang, bersemangat, dan antusias sehingga dia memperlihatkan perilaku seperti:
- Tampak terlalu senang atau ceria untuk anak seusianya.
- Bicara sangat cepat tentang banyak hal sekaligus.
- Menjadi sangat fokus pada sebuah subjek atau proyek tanpa alasan jelas.
- Sangat imajinatif dan bisa mengarang cerita rumit.
- Tampak tidak lelah dan tidak mengantuk.
- Melakukan kegiatan beresiko tinggi.
- Sangat mudah marah dan melampiaskannya secara ekstrim seperti dengan menyerang orang atau merusak barang.
Baca Juga: 5 Perilaku Orangtua yang Mengganggu Psikologi Anak
2. Episode Depresi
Foto: blog.ebv.com
Bertolak belakang dengan episode mania, gejala gangguan bipolar anak ini ditandai dengan rasa lelah, tidak berenergi, serta tidak bisa merasakan kesenangan.
Si kecil mungkin akan terlihat melakukan beberapa hal berikut:
- Terlihat sangat sedih, putus asa, dan mudah menangis.
- Tidak tertarik melakukan aktivitas favoritnya.
- Perubahan selera makan dan pola tidur.
- Merasa tidak berharga atau tidak cukup baik.
- Terlihat sulit berkonsentrasi dan terus gelisah.
- Berbicara atau berpikir tentang kematian dan bunuh diri.
3. Perubahan Mood Yang Drastis Dalam Waktu Sangat Singkat
Foto: romper.com
Asisten profesor psikologi klinis di Columbia University, Helena Verdeli, PhD, menjelaskan bahwa anak dengan gangguan bipolar mengalami siklus pergantian episode mania dan episode depresi yang sangat cepat dan drastis.
Perubahan ekstrim dalam mood, energi, dan aktivitas keseharian ini membuat anak dengan gangguan bipolar kesulitan untuk mengikuti pelajaran di sekolah, bermain bersama teman, atau berinteraksi secara normal di rumah.
Baca Juga: Pertengkaran Orang Tua dan Dampaknya Terhadap Psikologi Anak
4. Sifat Agresif Tak Terkendali
foto: parentspartner.com
Anak sesekali marah atau kesal itu wajar kok, Moms. Yang harus diwaspadai sebagai gejala gangguan bipolar pada anak adalah bila tingkat agresif dan marah sangat intens serta tanpa alasan jelas.
Anak dengan gangguan bipolar umumnya tidak bisa mengendalikan luapan emosi, sehingga saat marah mereka bisa saja menyerang orang lain atau merusak barang yang ada di sekitarnya.
5. Terlibat Perilaku Beresiko Tinggi
Foto: theconversation.com
Ini adalah salah satu gejala gangguan bipolar pada anak yang harus selalu diwaspadai, karena dapat membahayakan keselamatan anak.
Saat sedang dalam episode mania, anak dengan gangguan bipolar memiliki dorongan impulsif untuk melakukan hal berbahaya atau beresiko tinggi, seperti memanjat pohon yang sangat tinggi, mencoba narkoba atau rokok, melompat dari tempat tinggi, dan semacamnya.
Baca Juga: 10 Fakta Seru Seputar Fashion dan Psikologi Manusia
Yang pasti, diagnosa akurat hanya boleh dilakukan oleh psikiater anak ya, Moms. Jadi jangan segan berkonsultasi bila Moms merasa melihat gejala gangguan bipolar pada anak.
Nah, apa Moms tahu cara untuk menjaga kesehatan mental anak?
(WA)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.