17 September 2018

5 Bayi di Indonesia yang Lahir dengan Kondisi Tidak Normal, Ternyata Ini Penyebabnya!

Kebanyakan kasus terjadi karena ibunya mengalami gangguan kesehatan saat hamil

Bagi pasangan suami istri, kehadiran anak adalah sebuah karunia. Mereka selayaknya bahagia menyambut kehadiran buah hati yang telah ditunggu-tunggu.

Tapi ternyata tidak semua pasangan diberikan keberuntungan seperti itu. Ada beberapa pasangan suami istri yang justru bersedih karena kelahiran buah hati mereka.

Pasangan suami istri ini mendapati bayi mereka terlahir tidak normal. Penyebab terjadinya hal tersebut cukup beragam.

Orami merangkum bayi-bayi yang terlahir tidak normal lengkap dengan penyebabnya. Disimak yuk Moms.

Bayi Bermata Satu

img 20180918 135309
Foto: img 20180918 135309
Mirror.co.uk

Bayi bermata satu lahir dari pasangan Atana Ariyanto dan Suriyanti di RSUD Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara pada 15.25 Kamis (13/9) lalu.

Bayi tersebut terlahir dengan satu mata dan tanpa hidung, sementara organ lainnya lengkap.

Setelah lahir, bayi tersebut langsung dirawat intensif oleh tim dokter. Sayangnya, kondisinya tidak berangsur membaik.

Bayi berjenis kelamin perempuan itu menghembuskan nafas terakhir tujuh jam setelah dilahirkan.

Dokter memperkirakan kondisi tersebut terjadi karena saat hamil, ibu bayi itu terpapar merkuri atau mengonsumsi obat-obatan atau terjangkit penyakit rubella.

Pasangan ini memang tinggal di kawasan pertambangan karena Atana bekerja di pertambangan tersebut.

Bayi tanpa Langit-Langit Rongga Mulut

bayi tanpa langit langit rongga mulut
Foto: bayi tanpa langit langit rongga mulut
Kompas.com

Akhir Agustus lalu, publik sempat dikagetkan dengan kabar bayi yang lahir tanpa langit-langit rongga mulut.

Dia adalah Togu Daud Gibran. Bayi yang kini berusia 8 bulan itu tidak bisa bebas bergerak dan bermain seperti bayi seusianya.

Kondisinya yang terlahir tanpa langit-langit rongga mulut membuat gerakan Togu terbatas karena terjadi penyempitan otak bagian belakang.

Otak Togu terjepit tempurung kepala. Kondisi ini diperparah dengan jari-jari tangan dan kaki Togu yang tersambung satu sama lain.

Saat hamil, orang tua togu tidak pernah mendapat informasi bahwa bayi yang mereka tunggu-tunggu kondisinya tidak normal.

Setiap pemeriksaan USG, dokter selalu mengatakan bayinya sehat, normal, dan tanpa kekurangan.

Dikutip dari Webmd.com, kondisi seperti ini kemungkinan besar terjadi karena saat hamil trimester pertama, kebutuhan nutrisi ibu tidak terpenuhi.

Trimester pertama merupakan masa di saat pembentukan jaringan wajah terjadi.

Baca Juga : Bayi Bermata Satu Lahir di Sumatera Utara, Begini Kisahnya

Bayi tanpa Lengan Kanan dan Hanya Memiliki Tiga Jari

anak tanpa lengan
Foto: anak tanpa lengan
Grid.id

Bayi Athallah Dhia Syahputra terlahir dengan sindrom meromelia, yakni cacat lahir yang ditandai dengan kurangnya satu bagian atau lebih anggota tubuh karena serangan virus.

Kelainan yang dialami Athallah diketahui saat sang ibu memeriksakan kandungannya di usia 5 bulan.

Bayi Athallah terlahir tanpa tangan kanan dan siku di tangan kirinya. Karena itu juga, tangan kiri bayi Athallah tidak dapat ditekuk.

Athallah juga hanya memiliki tiga ruas jadi kiri dan yang satunya bercabang. Tidak hanya itu, kaki kanan Athallah hanya memiliki tulang betis yang langsung terhubung dengan telapak kaki. Kaki Athallah menjadi tampak panjang sebelah.

Bayi tanpa Lengan dan Kaki

bayi tanpa kaki dan tangan
Foto: bayi tanpa kaki dan tangan
Sindonews.com

Seorang bayi berjenis kelamin laki-laki, terlahir tanpa tangan dan kaki. Bayi bernama Muhammad Anugrah itu merupakan anak kedua pasangan Susanti dan Mudasir, warga Dusun I, Desa Sungai Belida, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI). Anugrah lahir pada 1 Februari 2016.

Proses perjalanan kehamilan Susanti pun berlangsung dengan normal hingga menjelang melahirkan.

Namun, diakui Susanti bahwa dirinya tidak secara rutin memeriksakan kandunganya karena faktor biaya. Anugrah lahir secara normal di bidan desa setempat dengan posisi sungsang.

Dikutip dari Sindonews.com, bidan yang membantu persalinan Susanti mengatakan bahwa sebelumnya, dia sudah mengetahui bahwa anak Susanti akan terlahir tidak normal.

“Tapi waktu belum lahir tidak kami beritahu, karena nanti akan mempengaruhi kehamilan Susanti,” ungkap bidan tersebut.

Dikutip dari Msdmanuals.com, kondisi bayi lahir tanpa anggota tubuh lengkap bisa terjadi karena adanya gangguan pada rahim saat bayi dalam kandungan atau karena ada paparan zat berbahaya saat ibu hamil. Beberapa obat, terutama yang mengandung teratogen, terbukti menjadi penyebab cacat lahir pada bayi.

Bayi tanpa Tempurung Kepala

bayi tanpa tempurung kepala
Foto: bayi tanpa tempurung kepala
Zall91.blogspot.com

Euis, warga Desa Sinarjaya, Kecamatan Sungailiat, Kabupaten Bangka, melahirkan anak keduanya di Rumah Sakit Bakti Timah Pangkalpinang melalui operasi Caesar pada 30 Maret 2010.

Bukannya bahagia, Euis justru sedih. Anak keduanya itu terlahir tidak normal. Bayi berbobot 2,3 kilogram itu lahir tanpa tempurung kepala. Kelainan tersebut diakui Euis sudah dia rasakan sejak berusia tujuh bulan.

Menurut adik Euis yang bekerja sebagai bidan, kandungan Euis terlihat kecil dan saat diraba terdapat ruang kosong.

“Biasanya, kandungan yang memasuki tujuh bulan itu sudah penuh. Tapi kok ini banyak ruang kosongnya,” tutur Euis menirukan perkataan adiknya seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Dokter mengatakan bahwa kandungan Euis terkena virus tokso yang menyerang tempurung kepala bayi. Menurut dokter, virus tokso ditularkan dari hewan, seperti kucing, anjing, dan ayam. Tapi, Euis tidak memelihara tiga hewan tersebut.

“Tapi memang banyak anjing liar di sekitar tempat tinggal saya. Tidak terhitung berapa jumlahnya,” ungkap Euis.

Itulah beberapa bayi yang lahir dengan kondisi tidak normal. Semoga bisa jadi pelajaran untuk kita agar lebih berhati-hati menjaga kesehatan selama masa kehamilan.

(AND)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.