22 Mei 2024

Tanya Jawab Dokter tentang Bayi Gumoh Banyak seperti Muntah

Apakah kondisi ini berbahaya dan perlu diperhatikan?
Tanya Jawab Dokter tentang Bayi Gumoh Banyak seperti Muntah

Foto: Shutterstock

Bayi gumoh banyak seperti muntah merupakan kondisi yang umum terjadi pada Si Kecil.

Gumoh merupakan kondisi ketika bayi mengeluarkan sedikit makanan dari lambungnya sesaat setelah menyusu.

Meski kebanyakan kasus gumoh tidak berbahaya dan merupakan bagian dari perkembangan bayi, jika berlebihan tentu harus dikhawatirkan.

Biasanya, gumoh terjadi karena sistem pencernaan bayi yang masih berkembang.

Pintu antara esofagus dan lambung bayi yang belum matang sering kali membuat susu mudah kembali ke esofagus.

Hal ini terjadi terutama jika bayi terlalu banyak makan atau udara yang tertelan saat menyusu tidak berhasil dikeluarkan semua.

Namun, bagaimana dengan kondisi bayi gumoh banyak seperti muntah? Yuk, simak jawaban dokter spesialis di bawah ini Moms.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Anak 3 Tahun Belum Lancar Bicara

Tanya Jawab Bayi Gumoh Banyak seperti Muntah

dr. Ellen Wijaya, Sp. A
Foto: dr. Ellen Wijaya, Sp. A

Ini dia tanya jawab bersama dokter dr. Ellen Wijaya, Sp. A Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah, Puri Indah, tentang bayi gumoh seperti muntah.

Pertanyaan ini seputar perbedaan bayi gumoh seperti muntah dengan muntah sungguhan.

Hingga hal-hal yang harus Moms waspadai jika Si Kecil mulai menunjukkan masalah pada pencernaannya.

1. Mengapa bayi sering terlihat mual seperti mau muntah? Apa perbedaan bayi muntah dan gumoh?

Gumoh merupakan keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu.

Refluks pada bayi terlihat jelas pada beberapa bulan pertama kehidupan dan puncaknya pada usia 4 bulan.

Volume susu yang mengalir keluar dari mulut pun bervariasi, umumnya 1 – 2 sendok makan.

Bayi yang mengalami gumoh terlihat aktif, nyaman, mengalami peningkatan berat badan yang baik, dan tidak mengalami gangguan pernapasan.

Sebagian besar episode gumoh pada bayi sehat berlangsung kurang dari 3 menit, terjadi setelah minum, dan tidak bergejala atau berkaitan dengan gejala ringan.

Gumoh berbeda dengan muntah. Ketika muntah, isi lambung keluar secara paksa melalui mulut.

Hal ini biasanya melibatkan penggunaan otot perut dan sering kali tidak nyaman, sehingga membuat bayi menangis.

Sedangkan gumoh merupakan keluarnya isi lambung dengan mudah dari mulut, sering kali disertai dengan sendawa.

Gumoh tidak melibatkan kontraksi otot yang kuat, hanya mengeluarkan sedikit susu.

2. Apa penyebab bayi gumoh banyak seperti muntah? Apakah bayi yang terlalu banyak mengonsumsi ASI atau susu formula cenderung mengalami gumoh yang lebih banyak?

Umumnya otot antara kerongkongan (esofagus) dan lambung menjaga isi lambung tetap pada tempatnya.

Sampai otot ini memiliki waktu untuk sempurna, maka gumoh masih mungkin terjadi berulang, terutama jika bayi relatif kenyang yang berlebihan.

Bayi gumoh banyak seperti muntah biasa terjadi pada bayi sehat selama 3 bulan pertama kehidupan, sekitar setengah dari seluruh bayi mengalami isi lambungnya naik kembali ke kerongkongan.

Baca Juga: Bahayakah Bayi Mendengar Suara Keras? Ini Kata Dokter!

3. Bagaimana cara membedakan antara gumoh banyak seperti muntah yang normal dan yang perlu dikhawatirkan?

Gumoh umumnya jarang ditemukan pada bayi berusia di atas 1 tahun.

Lalu, apakah gumoh yang banyak dapat menjadi tanda gangguan pencernaan pada bayi?


Komplikasi akibat paparan asam lambung yang terlalu banyak dan lama perlu dipertimbangkan jika ditemukan:

  • Pucat (anemia)
  • Ditemukannya darah pada muntahan atau tinja
  • Menolak makan
  • Kenaikan berat badan yang tidak adekuat (gagal tumbuh)
  • Rewel berlebihan.

Gejala nyeri umumnya timbul akibat paparan asam lambung berlebihan atau berlangsung lama pada dinding kerongkongan.

Bayi akan menjadi rewel, cengeng, dan terkadang sampai menjerit.

Bayi juga sering memperlihatkan posisi mengkakukan punggungnya saat atau setelah makan.

4. Apakah ada tanda-tanda spesifik yang menunjukkan bahwa gumoh banyak seperti muntah adalah masalah kesehatan serius?

Pada bayi yang tampak sehat, tumbuh dengan baik, dan tanpa gejala komplikasi, maka orang tua tidak perlu khawatir dan tidak perlu melakukan pemeriksaan penunjang diagnostik.

Gumoh hanya perlu dibersihkan dengan kain bersih untuk mencegah iritasi kulit dan tidak memerlukan pengobatan khusus.

Gumoh akan berkurang dan menghilang saat bayi mencapai usia 18-24 bulan, yaitu saat ukuran lambung lebih besar dan katup lambung lebih kuat.

Namun, jika gumoh disertai dengan:

  • Gangguan napas (tersedak, batuk, atau bunyi napas yang tidak biasa)
  • Lebih banyak dari 2 sendok makan setiap kali gumoh
  • Berat badan bayi yang sulit naik
  • Tanda bahaya lainnya

Sebaiknya Moms memeriksakan Si Kecil ke dokter spesialis anak.

Beberapa tanda lain yang menunjukkan bahwa Si Kecil harus segera dikonsultasikan ke dokter akibat bayi gumoh banyak seperti muntah adalah:

  • Berat badan anak tidak bertambah
  • Memerlukan usaha untuk mengeluarkan gumoh
  • Memuntahkan cairan hijau atau kuning
  • Memuntahkan darah atau bahan yang terlihat seperti bubuk kopi
  • Menangis lebih dari tiga jam sehari dan lebih rewel dari biasanya
  • Mengalami kesulitan bernapas atau tanda-tanda penyakit lainnya
  • Menolak menyusu berulang kali
  • Mulai gumoh pada usia 6 bulan atau lebih
  • Terdapat darah dalam tinjanya
  • Memiliki popok basah lebih sedikit dari biasanya

Baca Juga: Buah yang Dilarang untuk Penyakit Paru-paru, Ini Kata Dokter

5. Bagaimana cara mencegah bayi gumoh banyak seperti muntah? Apakah posisi tidur bayi mempengaruhi frekuensi gumoh?

Untuk mencegah bayi gumoh banyak seperti muntah, setelah minum susu sebaiknya posisikan bayi tegak selama 30 menit.

Pastikan bahwa tidak ada yang menekan bagian perutnya, dan sendawakan Si Kecil.

Jangan memaksa Si Kecil untuk minum susu lebih banyak dari yang diinginkan.

Posisi tidur telentang dengan sudut 45-60 derajat dengan alas tempat tidur yang tidak terlalu empuk dianjurkan pada bayi dengan gumoh yang berlebihan.

Saat bayi dalam posisi miring, harus diperhatikan posisi lengannya agar tidak berada dalam posisi tengkurap.

ASI eksklusif tetap menjadi pilihan utama pada bayi dengan gumoh.

Beberapa kajian memperlihatkan bayi dengan ASI secara eksklusif mengalami regurgitasi atau gumoh yang lebih sedikit dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan susu formula.

Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Cara Mengatasi GERD, Lengkap!

Itulah informasi seputar bayi gumoh banyak seperti muntah yang bisa Moms ketahui dari dokter anak.

Semoga bayi gumoh banyak seperti muntah tidak lagi membuat Moms khawatir, ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.