5 Jenis Keterlambatan Perkembangan yang Mungkin Dialami Anak
"Umur berapa si kecil bisa tengkurap?"
"Oh, anakku sudah bisa bicara dalam kalimat lengkap sejak umur satu tahun."
Percakapan tentang pencapaian tonggak perkembangan anak adalah hal yang lumrah terjadi di antara para Moms. Dan sangat umum untuk membandingkan apa yang dapat dilakukan si kecil dengan anak-anak lain yang sebaya.
Dan, ketika Moms melihat atau mendengar tentang anak-anak lain yang telah bisa melakukan satu keterampilan tertentu, sementara si kecil belum bisa melakukannya, Moms menjadi khawatir si kecil mengalami keterlambatan perkembangan.
Lalu, mengapa si kecil mengalami keterlambatan perkembangan?
Menurut William Levinson, MD, seorang dokter anak tumbuh kembang di Children's and Women's Physicians, New York, dalam kebanyakan kasus, para dokter pun sesungguhnya tidak menemukan alasan kenapa ada beberapa anak yang mengalami keterlambatan perkembangan.
"Seringkali, tidak ditemukan kelainan anatomi pada anak. Bahkan, pusat bicara dan pusat motorik di otak baik-baik saja," katanya seperti dilansir dari parents.com.
Memang, sulit rasanya untuk tidak membandingkan si kecil dengan anak lain yang sebaya.
Namun, menurut dr. Levinson, penting untuk diingat bahwa anak-anak berkembang dengan laju yang berbeda. Apa yang harus Moms perhatikan adalah kemajuan si kecil.
Seorang anak harus selalu mengalami kemajuan dalam pencapaian tonggak perkembangan, bahkan meskipun pada tingkat yang lebih lambat.
Cukup pastikan si kecil tidak pernah kehilangan keterampilan yang diperoleh, karena itu mungkin merupakan tanda kecacatan.
Lalu, apa saja jenis keterlambatan perkembangan yang mungkin dialami si kecil? Ini dia jenis keterlambatan perkembangan yang mungkin terjadi pada si kecil, seperti dilansir dari understood.org.
1. Keterampilan Kognitif
Foto: aifs.gov.au
Ini merupakan kemampuan untuk berpikir, belajar, dan menyelesaikan masalah. Begitulah cara anak-anak menjelajahi dunia di sekitar mereka dengan mata, telinga, dan tangan mereka.
Pada bayi, keterampilan kognitif ditandai dengan rasa ingin tahu. Sedangkan pada balita, keterampilan kognitif mencakup hal-hal seperti belajar berhitung, mengenal warna, dan belajar kata-kata baru.
Baca juga : Benarkah Gadget Menyebabkan Keterlambatan Bicara pada Anak?
2. Keterampilan Sosial dan Emosional
Ini adalah kemampuan si kecil untuk berhubungan dengan orang lain, termasuk kemampuan untuk mengekspresikan dan mengendalikan emosi.
Pada bayi, itu artinya ia bisa tersenyum pada orang lain dan membuat suara untuk berkomunikasi.
Sedangkan pada balita dan anak-anak prasekolah, itu berarti mereka bisa meminta bantuan, menunjukkan dan mengungkapkan perasaan, dan bergaul dengan orang lain.
3. Keterampilan Bicara dan Bahasa
Foto: whatparentsask.com
Ini adalah kemampuan untuk menggunakan dan memahami bahasa. Untuk bayi, ini termasuk mengoceh.
Sedangkan pada anak yang lebih besar, itu termasuk memahami apa yang dikatakan dan menggunakan kata-kata dengan benar dan dengan cara yang bisa dimengerti orang lain.
4. Keterampilan Motorik Halus dan Kasar
Foto: parents.com
Ini adalah kemampuan untuk menggunakan otot kecil (motorik halus), khususnya di tangan, dan otot besar (motorik kasar) pada tubuh.
Bayi menggunakan keterampilan motorik halus untuk menangkap benda. Sedangkan balita dan anak-anak prasekolah menggunakan keterampilan motorik halus untuk melakukan hal-hal seperti memegang peralatan, menggunting, menulis, dan menggambar.
Bayi menggunakan keterampilan motorik kasar untuk duduk, berguling, dan mulai berjalan. Sedangkan anak-anak yang lebih besar menggunakannya untuk melakukan hal-hal seperti melompat, berlari, dan naik tangga.
Baca juga : Kapan Anak Disebut Mengalami Keterlambatan Perkembangan?
5. Aktivitas Hidup Sehari-hari
Foto: masterfile.com
Ini adalah kemampuan untuk menangani tugas sehari-hari, yang bagi anak-anak besar, termasuk makan, berpakaian, dan mandi sendiri.
Perbedaan kecil dalam tonggak ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Misalnya, bayi yang tidak berguling di usia 4 bulan mungkin sedikit tertinggal dalam satu keterampilan itu.
Namun bayi pada usia itu yang, misalnya, tidak berguling, tidak bisa mengangkat kepala, tidak mengangkat kepala ke atas ketika berbaring dengan perutnya, dan tidak mengoceh, artinya ia terlambat di lebih dari satu bidang perkembangan.
Itu bisa menjadi tanda keterlambatan perkembangan.
Jika Moms masih merasa khawatir tentang perkembangan si kecil, konsultasikan kekhawatiran Moms dengan dokter anak. Dokter mungkin akan memberi rujukan untuk melakukan sejumlah evaluasi pada si kecil.
(VAN/CAR)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.