5 Cara Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Mencegah gigi berlubang pada anak merupakan hal yang tepat yang dapat orang tua lakukan untuk menjauhkan anak dari beragam penyakit dan komplikasi.
Dikutip dari The National Institute of Dental and Craniofacial Research, sekitar 42% anak-anak berusia 2 hingga 11 tahun memiliki karies gigi yang dapat merusak serta memengaruhi gigi primer anak. Kerusakan gigi ini biasanya dipicu oleh kuman yang disebut mutans streptococcus.
"Bakteri ini memakan gula dan menghasilkan asam yang menggerogoti struktur gigi dengan cara menipiskan kalsium," jelas dokterBurton L. Edelstein, D.D.S, direktur pendiri Proyek Kesehatan Gigi Anak-Anak.
Selain itu, ini juga dapat menciptakan plak yang menumpuk di gigi dan mengandung lebih banyak asam erosi enamel. Alhasil, area tanpa kalsium menjadi cukup besar dan permukaan gigi jadi berlubang.
Baca Juga: Cerdas Memilih Sikat dan Pasta Gigi Anak
Cara Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Foto: cpr.org
Kerusakan gigi dapat menyebabkan rasa sakit dan infeksi. Hal ini bahkan dapat memengaruhi anak-anak pada masa pertumbuhannya.
Bahkan, bayi yang mengalami kerusakan parah pada gigi, dapat memiliki konsekuensi serius untuk masalah nutrisinya, kemampuan bicara, dan juga pada perkembangan rahang.
Untuk itu, berikut ini beberapa cara sederhana yang bisa mulai Moms lakukan untuk mencegah gigi berlubang pada anak.
1. Berikan Makanan Rendah Gula
Foto: wholesomeyum.com
Makanan menjadi faktor utama dalam membuat gigi anak berlubang, jika Moms berusaha mencari cara mencegah gigi berlubang pada anak, maka perhatikan makanan yang dimakan.
Anak-anak tentu sangat menyukai camilan. Namun, agar gigi mereka tetap terawat Moms dapat memberikannya makanan sehat dan rendah gula.
Gula dapat memicu bakteri dalam menghasilkan asam dan kemudian asam ini akan mengikis mineral pada permukaan gigi. Walaupun secara alami, saliva bisa melawan asam, namun jika terlalu banyak asam dari bakteri, saliva pun tidak mampu menanggulangginya.
Hindari memberikan anak makanan yang tinggi gula, seperti:
- Biskuit manis
- Cokelat
- Puding
- Cake
- Es krim
- Selai
- Sirup
- Minuman ringan bersoda
Jika anak sudah telanjur mengonsumsinya, pastikan ia berkumur dengan air mineral untuk mengurangi jumlah asam pada gigi anak. Sebab, jika asam menumpuk pada gigi anak dalam jangka waktu lama, ini akan meningkatkan risiko anak mengalami kerusakan gigi.
Moms bisa memberi waktu untuk menikmati makanan manis tersebut di antara waktu makan utama. Hal ini bertujuan mengurangi kebiasaan anak makan makanan yang manis terus menerus, serta memberikan waktu untuk saliva dalam memperbaiki gigi.
Baca Juga: Anak Menelan Pasta Gigi Saat Sikat Gigi, Berbahayakah?
2. Tidak Membiarkan Anak Tidur dengan Botol Susu
Foto: surprisepd.com
Cara lain mencegah gigi berlubang pada anak adalah dengan tidak membiarkan Si Kecil tidur dengan botol susu.
Menidurkan anak dengan botol susu dapat menyebabkan kerusakan gigi yang parah karena air liur di mulut anak lebih sedikit untuk melindungi giginya saat tidur.
Sisa susu yang tertinggal di dalam mulut anak pun akan menumpuk dan menggerogoti email gigi.
3. Menyeka atau Menggosok Gigi Dua Kali Sehari
Foto: slate.com
Mulai rawat dan jaga gigi anak sejak ia masih bayi. Moms bisa memulainya dengan menyeka gusi bayi menggunakan kain lembut dan steril. Saat gigi anak mulai muncul, sikatlah dengan lembut menggunakan sikat gigi khusus anak.
Perkenalkan juga anak pada flossing yang lembut ketika gigi pertama mereka mulai saling bersentuhan. Hal ini tidak hanya melatih kedisiplinan anak, tetapi juga kedisiplinan orang tua sehingga akan menjadi tantangan yang cukup berat ke depannya.
“Bakteri tumbuh subur pada makanan yang tertinggal di sela-sela gigi dan ia tumbuh dengan kecepatan kilat. Jika hanya menyikat gigi sekali sehari, plak dan bakteri menumpuk di mulut dan menyebabkan bau mulut, kerusakan gigi, dan penyakit gusi," dokter Lee Gause, DDS, dari Smile Design Manhattan in New York, NY.
Ada yang perlu Moms perhatikan saat menyikat gigi Si Kecil dalam usaha mencegah gigi berlubang, seperti:
- Untuk anak di bawah 2 tahun, sebaiknya tidak perlu menambahkan pasta gigi, air saja sudah cukup untuk membantu menyikat giginya. Sedangkan untuk anak berusia 2-6 tahun, Moms bisa memberikan pasta gigi anak. Berikan sebesar biji kacang saja, karena jika terlalu banyak justru akan merusak giginya.
- Moms bisa mengajari anak untuk membuang pasta giginya setelah menyikat gigi, jangan sampai ia menelan pasta giginya. Kandungan flouride yang tinggi di dalam pasta gigi anak bisa menyebabkan penyakit flurosis jika tertelan. Pada anak usia di bawah 6 tahun, biasanya mereka akan cenderung menelan pasta giginya ketika menyikat gigi, apalagi rasa pasta gigi yang manis seperti buah yang membuat ia ingin menelannya.
- Jika Si Kecil belum bisa menyikat giginya sendiri, Moms bisa membantunya. Cobalah bantu menyikat gigi Si Kecil di awal menyikat gigi dan setelahnya biarkan ia meneruskannya sendiri.
Baca Juga: Ini Usia yang Paling Tepat untuk Mengajarkan Anak Sikat Gigi
4. Berikan Pasta Gigi yang Tepat
Foto: brshflss.com
Untuk anak usia 2-3 tahun, berikan pasta gigi dengan ukuran sebutir beras. Kemudian, untuk anak usia 4-6 tahun berikan dengan ukuran kacang polong.
"Pasta gigi anak-anak memiliki jumlah fluoride yang sama seperti jenis dewasa, tetapi rasa dan warna yang menyenangkan cenderung membuat anak bertahan dengan rutinitas menyikat gigi," jelasdokter Robert Delarosa, DDS, seorang dokter gigi anak di Baton Rouge, LA dan presiden American Academy of Pediatric Dentistry (AAPD).
5. Melakukan Pemeriksaan Rutin
Foto: theoaklandpress.com
Masih cukup banyak orang tua yang mengabaikan jadwal pemeriksaan rutin untuk gigi anak. Padahal, ini hanya dilakukan setiap 6 hingga 12 bulan sekali.
Rekomendasi dari American Academy of Pediatric Dentistry Association (AAPD) dan AAP, Moms harus mengajak anak menemui dokter gigi anak sejak tahun pertama kehidupannya.
Jika menunggu sampai anak beranjak besar, akan terjadi pembusukan selama waktu itu. Menurut The National Institute of Dental and Craniofacial Research, sekitar 28% anak usia 2-5 tahun mengalami gigi berlubang di gigi sulungnya.
Dengan melakukan pemeriksaan gigi secara rutin, tentu saja orang tua dapat mencegah terjadinya kerusakan gigi yang parah pada anak.
Sebab, dokter gigi akan menunjukkan dan mengambil tindakan jika terjadi infeksi pada anak yang perlu ditindaklanjuti. Ini akan mengurangi risiko anak mengalami demam atau pembangkakan pada wajahnya.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membujuk Anak yang Menolak Sikat Gigi?
Sayangnya, penggunaan antibiotik tidak bisa mengobati gigi berlubang pada anak dengan menghilangkan bakteri yang ada di mulutnya.
American Academy of Pediatrics (AAP) sebenarnya menyarankan dokter bertanya pada orang tua mengenai sejarah gigi Si Kecil sejak dini, ketika ia berusai 6 bulan. Hal ini telah direkomendasikan supaya dokter mengetahui cara mencegah gigi berlubang pada anak.
Mulailah mencegah gigi berlubang pada anak dengan memberikan contoh yang baik pada mereka. Selanjutnya, lakukan aksi-aksi sedderhana yang membuat momen sikat gigi jadi makin menyenangkan.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.