5 Makanan yang Harus Dihindari Bagi Penderita Arthritis

Mungkin, banyak orang yang awam dengan istilah arthritis.

Arthritis merupakan peradangan sendi yang memiliki gejala nyeri sendi, terasa kaku, dan pembengkakan. Bahkan, sering terjadi kulit kemerahan di sekitar sendi dan gejala memburuk di pagi hari.

Ada banyak cara untuk mengurangi risiko terkena arthritis dan mengurangi rasa sakit atau rasa nyeri sendi jika kita sudah terkena arthritis.

Menurunkan berat badan atau mempertahankan berat badan ideal dan sehat adalah cara yang pertama.

Baca Juga : 5 Makanan Penyebab Bau Mulut Saat Puasa yang Harus Dihindari

Olahraga teratur adalah cara kedua untuk mengurangi risiko dan gejala arthritis agar tak memburuk. Berenang merupakan bentuk latihan fisik yang diklaim paling baik untuk penderita arthritis.

Ini dikarenakan renang tidak memberi tekanan pada sendi seperti saat berlari atau berjalan. Namun, tubuh aktif menjadi penting. Jika tak bisa berenang, kita bisa olahraga ringan lainnya asalkan tak terlalu memaksakan diri.

Cara menghindari arthritis semakin buruk adalah memilah makanan. Berikut ini 5 makanan yang harus dihindari oleh penderita arthritis.

1. Susu

Foto: rd.com

Salah satu makanan yang harus dihindari oleh penderita arthritis atau radang sendi adalah produk susu.

Rheumatoid Arthritis (RA) dapat secara khusus merespon terhadap protein yang ditemukan di dalam susu.

Produk-produk susu dapat berkontribusi terhadap nyeri yang ditimbulkan karena jenis protein yang terkandung di dalamnya.

Bagi sebagian orang, protein ini dapat mengiritasi jaringan di sekitar sendi mereka.

Orang lain yang hidup dengan arthritis berhasil beralih ke pola makan vegan, yang tidak mengandung produk hewani sama sekali.

2. Gula Non-Alami

Foto: rd.com

Gula non-alami atau pemanis buatan yang ditemukan dalam banyak makanan ringan dapat memicu peradangan yang disebut sitokin ke dalam tubuh.

Sehingga, hal tersebut dapat memperburuk gejala radang sendi dan menjadikannya salah satu makanan yang harus dihindari penderita arthritis.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Rheumatology menemukan bahwa para partisipan melaporkan gejala langsung yang mereka rasa adalah nyeri dan rasa sakit setelah memakan permen.

Para peneliti percaya bahwa peningkatan gejala yang menyakitkan tersebut adalah hasil dari peningkatan kadar glukosa.

3. Daging

Foto: rd.com

Daging memiliki lemak dan kalori yang tinggi yang mudah dimetabolisme tubuh yang bisa menyebabkan peradangan.

Hal tersebut akan jauh lebih buruk jika kita mengolah daging dengan cara memanggang, membakar, atau menggorengnya dengan suhu tinggi.

Ini dikarenakan bagian "hangus" daging yang dibakar atau dipanggang atau digoreng bisa merusak protein tubuh sehingga membuat radang lebih buruk.

Baca Juga : Kolesterol Tinggi? Ini Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari

4. Makanan yang digoreng

Foto: rd.com

Sebuah studi di Mount Sinai School of Medicine menemukan bahwa mengurangi makanan yang digoreng bisa mengurangi peradangan pada tubuh.

Makanan yang digoreng mengandung banyak lemak jenuh yang dapat memperburuk peradangan sendi.

Lona Sandon, RD, asisten profesor di University of Texas Southwestern Medical Center di Dallas, menyarankan beralih ke lemak tak jenuh, seperti minyak zaitun, daripada mentega, untuk mengurangi rasa nyeri akibat peradangan yang terjadi.

5. Minyak Jagung

Foto: rd.com

Banyak makanan ringan mengandung jagung atau minyak jagung yang asam lemak omega-6 tinggi, yang dapat memicu peradangan.

Sehingga, disarankan untuk mengganti minyak jagung yang mengandung lemak omega-6 tinggi dengan minyak dengan omega-3 yang menyehatkan.

Menurut Mayo Clinic, beberapa penelitian telah menemukan bahwa minyak ikan, yang mengandung omega-3, dapat membantu meredakan nyeri sendi.

(SA/CAR)