6 Cara Meningkatkan Kualitas Sperma
Jika Moms pasangan menikah, sudah satu tahun, namun tidak ada tanda-tanda hamil, siapa yang biasanya lebih gencar mencari tahu cara agar cepat hamil?
Jawabannya: perempuan! Padahal, agar kehamilan terjadi, perlu kerjasama kedua belah pihak, yakni suami dan istri.
Berikut adalah penentu kesuburan yang perlu diperhatikan calon ayah, paling tidak enam bulan sebelum kehamilan:
1. Perbaiki kualitas sperma
Sperma yang mempunyai struktur terlalu kental akan sulit berenang mencapai sel telur.
Faktor lainnya, bisa karena konsentrasi sperma yang di bawah normal atau kurang dari 20 juta/ml semen.
Gangguan lain yang menyebabkan sperma tidak sehat adalah virus atau infeksi kuman yang menyumbat testis.
2. Olahraga teratur
Olahraga meningkatkan kadar hormon testosteron dan melancarkan sirkulasi darah terutama ke penis dan testis.
Hormon testosteron berperan mengatur dorongan seksual, perkembangan testis dan penis, serta produksi sperma.
Menurut riset, kadar testosteron yang rendah pada laki-laki menyebabkan perubahan suasana hati dan ketidakstabilan emosi.
Lakukan olahraga, minimal 3-5 jam dalam seminggu untuk menjaga kadar testosteron.
3. Perhatikan nutrisi
Calon ayah perlu memerhatikan nutrisi untuk menghasilkan sperma yang sehat.
Di antaranya bisa didapat dengan mengonsumsi terung ungu yang kaya flavonoid untuk melancarkan sirkulasi darah dan antioksidan.
Tak hanya itu, tiram yang kaya zinc sebagai makanan penambah sperma; pisang yang kaya potasium, kalium, dan vitamin B untuk meningkatkan energi dan memperbaiki libido; seledri yang mencegah pengentalan darah; jahe yang melancarkan peredaran darah; juga tauge yang meningkatkan produksi hormon pembentuk sperma.
4. Stop rokok dan alkohol
Saat merokok, nikotin dan 4000 jenis zat beracun lainnya dalam rokok akan masuk ke dalam darah dan merusak kualitas sperma.
Begitu pula dengan alkohol, efeknya bisa mengganggu pembentukan dan perkembangan sperma.
Tak hanya merusak kualitas sperma, banyak riset membuktikan efek rokok dan alkohol bisa menyebabkan kehamilan bermasalah dan kecacatan janin.
5. Kendalikan stres
Saat stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol yang akan menekan kerja hormon seks dalam sistem reproduksi pria, terutama testosteron dan menyebabkan gangguan kesuburan.
6. Tinggalkan pakaian ketat
Seperti yang dipublikasikan dalam jurnal Human Reproduction, pakaian ketat bisa meningkatkan suhu testis dan memperlambat gerakan sperma.
Gerakan sperma yang lambat ini memengaruhi proses bertemunya sel sperma dan sel telur sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kehamilan.
Melewati masa satu tahun pernikahan namun belum dikaruniai keturunan terkadang mengharuskan suami dan istri berkonsultasi dengan dokter.
Untuk laki-laki, umumnya dokter akan memeriksa kualitas sperma sebagai tes kesuburan pria.
Jika 'bermasalah', dokter kandungan akan merujuk suami ke dokter ahli andrologi untuk mencari tahu sebab kelainan dan melakukan terapi.
Moms, apakah Moms dan suami juga termasuk pasangan yang belum memiliki momongan meski sudah lama menikah? Cara apa saja yang sudah Moms tempuh untuk mendapatkan anak?
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.