Waspadai Efek Samping Pembersih Kewanitaan Bagi Ibu Hamil
Sabun pembersih kewanitaan merupakan salah satu produk yang cukup banyak digunakan oleh ibu hamil untuk membuat vagina lebih bersih.
Sabun pembersih kewanitaan ini biasanya dibuat dari campuran larutan pembersih, bahan pewangi, baking soda, dan juga cuka yang berfungsi untuk memberikan kesegaran pada daerah kewanitaan. Pembersih kewanitaan ini banyak dijual di pasaran dan bisa dibeli dengan bebas berdasarkan selera maupun merek yang disukai.
Namun, beberapa studi menunjukkan bahwa ibu hamil tidak disarankan untuk menggunakan pembersih kewanitaan ini. Menurut dr. Dr. Jean-Marc Bohbot, Medical Director of the Fournier Institute of Paris, saat hamil selaput lendir di area genital akan lebih sensitif dari biasanya. Untuk itu, ibu hamil harus lebih berhati-hati dalam menggunakan produk pembersih kewanitaan, agar tidak meningkatkan risiko infeksi organ vital.
Apa saja dampak buruk yang bisa ditimbulkan oleh sabun pembersih organ intim pada ibu hamil? Coba simak informasinya berikut ini:
1. Membunuh bakteri baik
Banyak ahli kesehatan yang sebenarnya tidak merekomendasikan penggunaan sabun pembersih daerah kewanitaan bagi ibu hamil, terlebih lagi jika digunakan secara rutin. Sebab, bahan kimia yang ada dalam produk ini dapat membunuh bakteri baik yang ada pada vagina dan menyebabkan terjadinya berbagai gangguan kesehatan.
2. Timbulnya iritasi
Tak hanya berisiko membunuh bakteri baik, sabun pembersih ini juga dikhawatirkan akan menimbulkan iritasi pada ibu hamil. Sebab, ibu hamil mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga rentan terhadap alergi maupun gangguan kesehatan yang ditimbulkan oleh benda-benda asing, termasuk juga bahan kimia dalam sabun pembersih.
3. Berisiko terkena Pelvic Inflammatory Disease (PID)
Selain itu, penggunaan sabun pembersih secara berlebih juga memicu timbulnya penyakit PID. Penyakit ini merupakan radang pada bagian pelvis yang sering dialami ibu hamil akibat adanya bakteri jahat yang masuk ke dalam organ pelvis.
Jika dibiarkan, hal ini akan menjadikan ibu hamil berisiko mengalami ectopic pregnancy atau kehamilan ektopik, yaitu kelainan kehamilan yang membuat posisi janin berada pada tuba falopi, bukannya uterus.
4. Komplikasi kehamilan
Ibu hamil yang sering memakai sabun pembersih kewanitaan juga akan lebih berisiko untuk mengalami kesulitan dalam masa persalinan dibandingkan mereka yang tidak memakai produk kimia apapun pada organ intimnya.
5. Berisiko menderita kanker serviks
Berdasarkan penelitian lembaga militer AS, penggunaan sabun pembersih kewanitaan secara rutin berisiko meningkatkan kemungkinan terserang kanker serviks. Penyakit kanker serviks ini tentu akan sangat membahayakan kesehatan ibu hamil dan juga janin yang dikandungnya.
Nah, setelah melihat berbagai macam risiko yang bisa ditimbulkan karena penggunaan pembersih kewanitaan yang kurang tepat, maka Moms harus esktra hati-hati dalam menggunakannya.
Konsultasikan terlebih dulu ke dokter kandungan Moms apabila ingin menggunakannya. Moms bisa menggunakan air hangat biasa tanpa sabun untuk membersihkan daerah kewanitaan dan membiarkan vagina melakukan proses pembersihan secara alami.
(ARK)
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.