Abses Gigi pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi
Abses gigi pada anak merupakan salah satu masalah kesehatan yang perlu Moms waspadai.
Kebersihan gigi Si Kecil harus dijaga dengan baik, karena gigi yang tidak rutin dibersihkan dapat memicu berbagai penyakit, termasuk abses gigi.
Kondisi ini sering terjadi akibat sisa makanan yang terselip di sela-sela gigi dan tidak dibersihkan dengan benar, sehingga menyebabkan infeksi.
Jika tidak segera ditangani, abses gigi dapat menimbulkan rasa sakit dan komplikasi serius.
Yuk, simak artikel ini hingga akhir untuk memahami penyebab, gejala, dan cara mencegah abses gigi pada anak agar kesehatan giginya tetap terjaga!
Baca Juga: 7 Rekomendasi Vitamin Penumbuh Gigi Anak yang Tinggi Kalsium
Apa itu Abses Gigi pada Anak?
Mengutip dari WebMD abses gigi, atau dental abscess, adalah infeksi yang terjadi di mulut, wajah, rahang, atau tenggorokan, yang biasanya dimulai dari infeksi pada gigi, gusi, atau gigi berlubang.
Kondisi ini umum terjadi pada anak-anak dengan kebersihan gigi yang kurang terjaga atau perawatan gigi yang tidak dilakukan secara rutin.
Infeksi ini bisa menimbulkan rasa sakit yang hebat dan harus segera ditangani untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Jenis Abses Gigi
Ada beberapa jenis abses gigi yang perlu Moms ketahui:
- Periapikal: Jenis ini paling sering terjadi, disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang pulpa di dalam gigi.
- Periodontal: Infeksi yang terjadi pada gusi akibat penumpukan bakteri di sekitar gigi.
- Gingival: Biasanya disebabkan oleh benda asing, seperti sisa makanan atau serpihan gigi, yang terjebak di gusi.
Penyebab Abses Gigi pada Anak
Abses gigi pada anak umumnya terjadi ketika infeksi di mulut menyebabkan penumpukan nanah di bawah gigi atau gusi.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kondisi ini mengutip dari Hurst Pediatric Dentistry:
1. Kerusakan Gigi
Penyebab utama abses gigi adalah Si Kecil yang pernah mengalami cedera pada giginya hingga patah atau terkelupas. Kondisi ini akan menimbulkan ruang bagi bakteri untuk tumbuh.
Jika anak terjatuh dan giginya patah, sebaiknya segera bawa ia ke dokter agar kondisi giginya tidak menjadi parah.
Apabila Si Kecil juga senang mengonsumsi makanan manis, ada kemungkinan lebih besar gigi anak bolong dan menjadi tempat kuman untuk tumbuh.
Jika kuman pada gigi semakin banyak, bisa dipastikan Si Kecil dapat mengalami abses.
2. Gigi Tidak Tumbuh dengan Sempurna (Gigi Impaksi)
Gigi yang tidak tumbuh dengan sempurna, atau dikenal sebagai gigi impaksi, terjadi ketika gigi gagal keluar sepenuhnya dari gusi.
Hal ini sering menyebabkan penumpukan kotoran, sisa makanan, dan bakteri di sekitar gigi yang terhalang tersebut.
Area ini sulit dibersihkan, sehingga menjadi tempat berkembangnya bakteri yang dapat memicu infeksi.
Jika infeksi ini dibiarkan, gigi anak berisiko mengalami abses, yang ditandai dengan pembengkakan dan nyeri di sekitar gigi atau gusi.
Selain itu, gigi impaksi juga dapat menyebabkan peradangan pada jaringan di sekitarnya, memperburuk kondisi kesehatan mulut anak.
3. Gigi Berlubang atau Penyakit Gusi
Gigi berlubang adalah salah satu penyebab utama abses gigi pada anak. Ketika gigi berlubang tidak segera diobati, kerusakan dapat menyebar ke lapisan terdalam gigi, yaitu pulpa.
Bakteri yang masuk melalui lubang tersebut dapat menyebabkan infeksi di pulpa gigi, memicu peradangan, dan akhirnya membentuk abses.
Selain itu, penyakit gusi seperti gingivitis juga dapat meningkatkan risiko abses.
Peradangan gusi yang tidak diobati dapat menyebabkan infeksi pada jaringan lunak di sekitar gigi, yang kemudian berkembang menjadi abses.
Anak-anak yang jarang menyikat gigi atau tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik lebih rentan terhadap kondisi ini.
4. Infeksi Pulpa Gigi Akibat Karies yang Tidak Diobati
Karies, atau lubang gigi, sering kali menjadi penyebab utama abses gigi pada anak. Ketika lubang pada gigi dibiarkan tanpa perawatan, kerusakan dapat terus meluas hingga mencapai pulpa gigi.
Pulpa adalah bagian terdalam gigi yang berisi saraf dan pembuluh darah.
Jika bakteri berhasil menembus lapisan pelindung gigi hingga ke pulpa, infeksi yang terjadi dapat menyebabkan peradangan parah atau bahkan kematian jaringan pulpa (pulpal necrosis).
Kondisi ini sering kali diikuti oleh pembentukan abses di ujung akar gigi. Selain menimbulkan rasa sakit yang luar biasa, abses ini juga dapat menyebarkan infeksi ke jaringan di sekitarnya jika tidak segera ditangani.
5. Perawatan Medis yang Melemahkan Kekebalan Tubuh
Anak-anak yang menjalani perawatan medis seperti radioterapi atau kemoterapi memiliki risiko lebih tinggi terkena abses gigi.
Prosedur ini dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi kurang mampu melawan infeksi, termasuk infeksi di mulut.
Ketika kekebalan tubuh menurun, bakteri yang ada di dalam mulut lebih mudah berkembang biak dan menyebabkan infeksi, terutama jika ada kerusakan gigi atau peradangan gusi.
Selain itu, anak-anak yang menjalani perawatan medis tersebut sering kali mengalami efek samping seperti mulut kering, yang dapat meningkatkan risiko gigi berlubang dan abses gigi.
Gejala Abses Gigi pada Anak
Moms perlu mengenali gejala abses gigi pada anak agar dapat segera mengambil tindakan yang tepat.
Umumnya gejala abses yang bisa dilihat secara langsung ialah pembengkakkan di dalam mulut.
Posisi bengkak tersebut biasanya ada di sela-sela gigi. Bentuk abses juga bisa terlihat seperti jerawat yang berwarna merah dan mengubah gigi anak jadi berwarna lebih gelap dan pucat.
Namun, gejala yang muncul dapat bervariasi, tergantung pada seberapa jauh infeksi bakteri telah menyebar, seperti:
- Nyeri hebat pada gigi yang terkena, yang bisa menjalar ke gigi lain, telinga, leher, pelipis, atau area sekitar mata.
- Sensitivitas terhadap suhu, terutama ketika mengonsumsi makanan atau minuman panas atau dingin.
- Sensitivitas terhadap tekanan, seperti saat menggigit atau mengunyah makanan.
- Gigi terasa longgar atau goyah akibat infeksi.
- Perubahan warna pada gigi, seperti menjadi lebih gelap atau bahkan hitam.
- Pembengkakan dan/atau kemerahan pada gusi di dekat gigi yang terinfeksi.
- Pembengkakan wajah di area sekitar gigi yang terkena.
- Kelenjar getah bening yang membengkak, biasanya di bawah rahang atau leher.
- Demam, sebagai tanda tubuh sedang melawan infeksi.
Cara Mengatasi Abses Gigi pada Anak
Penanganan abses gigi pada anak biasanya melibatkan perawatan profesional oleh dokter gigi serta perawatan di rumah.
Jenis pengobatan yang dilakukan bergantung pada tingkat keparahan abses dan kondisi gigi yang terkena. Mengutip dari Bright On Bay Dental berikut beberapa opsi penanganannya:
1. Pemberian Antibiotik
Jika abses gigi anak disertai pembengkakan pada gusi atau wajah yang menandakan infeksi telah menyebar, dokter gigi anak mungkin akan meresepkan antibiotik.
Obat ini membantu mengontrol infeksi dan sering digunakan bersamaan dengan perawatan lain.
2. Drainase
Jika abses membentuk kantung nanah yang terlihat, dokter gigi dapat melakukan prosedur drainase untuk mengeluarkan nanah, meredakan nyeri, dan menghilangkan infeksi.
Prosedur ini umumnya dilakukan pada abses periodontal.
3. Perawatan Saluran Akar
Untuk abses periapikal, yang berasal dari infeksi pada saraf di dalam gigi, perawatan saluran akar menjadi solusi umum.
Prosedur ini melibatkan pengangkatan saraf dan pulpa gigi yang terinfeksi, pembersihan bagian dalam gigi, dan penutupan agar infeksi tidak kembali.
4. Pencabutan Gigi
Jika gigi anak sudah rusak parah dan tidak bisa diselamatkan, atau jika rasa sakit sangat intens dan perawatan lain tidak memungkinkan, dokter gigi mungkin merekomendasikan pencabutan gigi sebagai langkah terakhir.
5. Perawatan Lanjutan
Setelah perawatan awal, menjaga kebersihan gigi dan mulut anak sangat penting.
Gunakan sikat gigi lembut dan ajarkan anak menggunakan benang gigi. Moms juga perlu rutin membawa anak ke dokter gigi untuk memastikan infeksi tidak kembali dan kesehatan gigi tetap terjaga.
Cara Mencegah Abses Gigi pada Anak
Moms dapat mencegah abses gigi pada anak dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut serta menerapkan kebiasaan sehat sejak dini. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan:
1. Mengajarkan Kebiasaan Menyikat Gigi Secara Rutin
Pastikan anak menyikat gigi dua kali sehari, pagi dan malam, menggunakan pasta gigi berfluoride. Ini membantu mencegah penumpukan plak gigi dan kerusakan gigi.
2. Menggunakan Benang Gigi
Ajarkan anak menggunakan benang gigi untuk membersihkan sisa makanan yang sulit dijangkau di antara sela-sela gigi.
3. Mengurangi Konsumsi Makanan Manis
Batasi konsumsi makanan dan minuman manis seperti permen, cokelat, atau minuman bersoda yang dapat merusak enamel gigi dan memicu gigi berlubang.
4. Rutin Memeriksakan Gigi ke Dokter Gigi
Jadwalkan kunjungan ke dokter gigi setiap enam bulan sekali untuk memantau kesehatan gigi anak dan mendeteksi masalah sejak dini.
5. Memastikan Pola Makan yang Sehat
Berikan anak makanan bergizi seperti sayur, buah, dan makanan kaya kalsium untuk menjaga kekuatan gigi.
6. Mencegah Cedera pada Gigi
Ajarkan anak untuk berhati-hati saat bermain agar tidak mengalami benturan atau cedera pada gigi. Jika anak aktif dalam olahraga, Moms bisa mempertimbangkan penggunaan pelindung gigi.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Kesehatan Gigi Anak, Catat Ya Moms!
Itulah hal-hal seputar abses gigi pada anak yang harus Moms ketahui. Semoga Si Kecil terhindar dari abses gigi, ya.
Kuncinya, rajin membersihkan gigi dan hindari konsumsi makanan manis berlebihan agar gigi anak selalu terawat.
- https://www.webmd.com/oral-health/dental-abscess
- https://hurstpediatricdentistry.com/blog/what-is-a-tooth-abscess/
- https://www.nhs.uk/conditions/dental-abscess/
- https://brightonbaydental.com.au/tooth-abscess-child/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.