Biografi Abu Hurairah serta Kisah Hidup dan Keistimewaannya
Untuk Moms yang beragama Islam, pasti pernah mendengar nama Abu Hurairah, bukan? Namun, apakah Si Kecil sudah mengetahuinya?
Jika belum, Moms bisa baca kisahnya di sini agar dapat menceritakannya pada anak sebagai bentuk pembelajaran agama Islam.
Tentu saja, ada banyak hal-hal menarik yang bisa diteladani dari sosok Abu Hurairah.
Kisah beliau sebagai sosok yang setia mendampingi Rasulullah SAW dan paling banyak meriwayatkan hadis ini perlu diajarkan pada anak-anak.
Mempelajari biografi seorang tokoh penting dalam Islam memiliki banyak manfaat untuk anak, lho!
Salah satunya mengajarkan anak untuk lebih menghargai dan menghormati perjuangan para sosok yang berpengaruh dalam agama.
Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW: Nabi dan Rasul Terakhir Suri Tauladan Umat Islam
Biografi dan Keistimewaan Abu Hurairah
Dilansir dari laman Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam, Abu Hurairah dilahirkan tahun 19 sebelum Hijriyah. Beliau berasal dari qabilah Al-dusi di Yaman.
Dirinya memeluk Islam pada tahun ke 7 Hijriyah ketika Rasulullah berangkat menuju Khaibar. Ketika itu, ibunya belum menerima Islam bahkan menghina Rasulullah.
Abu Hurairah akhirnya menemui Rasulullah, meminta beliau berdoa agar ibunya masuk Islam.
Kemudian Abu Hurairah kembali menemui ibunya lalu mengajaknya masuk Islam. Akhirnya, ibunya pun bersedia masuk Islam.
Nama beliau sebelum memeluk Islam tidaklah diketahui dengan jelas, tetapi pendapat yang masyhur adalah Abdusy Syam.
Sedangkan nama Islamnya yaitu Abdur-Rahman.
Nama Abu Hurairah sendiri diberikan padanya karena beliau gemar bermain dengan anak kucing.
1. Kisah Abu Hurairah dengan Kucing
Semasa kecil, beliau diperintahkan untuk mengembala beberapa ekor kambing milik keluarganya.
Di sela-sela mengembala kambing, Abu Hurairah selalu bermain dengan kucing kecil di saat siang hari dan jika malam sudah tiba, kucing tersebut diletakkan di atas pohon lalu beliau pun pulang ke rumahnya.
Kebiasaan ini berjalan terus-menerus hingga teman sebayanya memanggil beliau dengan nama Abu Hurairah yang memiliki arit "si pemilik kucing kecil".
Suatu hari, kucing itu mengeong hingga terdengar oleh Rasulullah SAW. Beliau pun bertanya, “Apa itu wahai Abdu Syams?”, “Anak kucing yang aku temukan ya Rasulallah”, jawabnya.
Baiklah, maka engkau adalah Abu Hurairah (Bapak kucing kecil). Semenjak kejadian itu, beliau selalu dipanggil dengan sebutan nama Abu Hurairah.
Baca Juga: Ini 20 Sifat Wajib Allah, Yuk Kenalkan sejak Dini pada Si Kecil!
2. Termasuk Sahabat Dekat Rasulullah SAW
Abu Hurairah banyak menghabiskan waktunya untuk mendampingi Nabi Muhammad SAW. Beliau termasuk sahabat yang bergaul dengan Nabi Muhammad SAW cukup dekat.
Kemana pun Rasulullah SAW berada, di sana lah Abu Hurairah turut mengikutinya.
Beliau juga dikenal sebagai salah satu ahli shuffah, yaitu orang-orang miskin atau sedang menuntut ilmu yang tinggal di halaman masjid.
Pada suatu hari, diceritakan bahwa Abu Hurairah duduk di pinggir jalan di mana orang-orang berlalu-lalang.
Waktu itu, beliau melihat Abu Bakar berjalan, lalu beliau meminta agar dibacakan satu ayat Alquran.
“Saya bertanya begitu supaya beliau mengajakku ikut dengannya dan memberiku pekerjaan”, kata Abu Hurairah.
Akan tetapi Abu Bakar hanya membacakan ayat Alquran, kemudian pergi.
Lalu Abu Hurairah melihat Umar bin Khattab dan berkata “Tolong ajari saya ayat Alquran”.
Namun beliau kembali kecewa karena Umar bin Khattab melakukan hal yang sama dengan oleh Abu Bakar.
Hingga tak lama kemudian, datanglah Rasulullah SAW.
Nabi tersenyum, Abu Hurairah berkata dalam hatinya, “Beliau tahu apa isi hati saya dengan tepat, beliau bisa membaca raut muka saya dengan tepat.”
Nabi pun memanggil “ya aba Hurairah!” Abu Hurairah menjawab “Labbaik, ya Rasulullah!”.
Lalu Rasulullah berkata, “Ikutilah aku!” Rasul pun mengajak ke rumahnya.
Ketika di dalam rumah, Rasulullah SAW mendapati ada semangkuk susu “Darimana datangnya susu ini?” tanya Rasulullah.
Ternyata ada seseorang yang telah memberikan susu itu.
Rasulullah akhirnya meminta tolong Abu Hurairah untuk memanggilkan ahli suffah.
Susu tadi pun dibagikannya kepada ahli suffah, termasuk Abu Hurairah.
Sejak itulah, beliau mengabdi kepada Rasulullah SAW dan bergabung dengan ahli suffah di masjid.
Baca Juga: 15 Nama-nama Nabi, Bisa Menjadi Kisah Inspiratif untuk Si Kecil
3. Meriwayatkan Banyak Hadis
Abu Hurairah merupakan sahabat Nabi Muhammad SAW yang paling banyak meriwayatkan hadis dengan total mencapai 5.374 buah.
Hal ini karena beliau mendampingi Rasulullah selama 3 tahun, tepatnya sejak dirinya memeluk Islam.
Abu Hurairah berkata, “…….sesungguhnya saudara kami dari golongan muhajirin sibuk dengan urusan mereka di pasar dan orang-orang Anshar sibuk bekerja di ladang mereka.
Sementara aku seorang yang miskin senantiasa bersama Rasulullah di mil’i batni.
Aku hadir di majelis yang mereka tidak hadir dan aku hafal pada saat mereka lupa” (Hadits Riwayat Bukhari).
Awalnya, beliau mempunyai ingatan yang lemah, lalu dirinya mengadu kepada Rasulullah.
Rasulullah lalu mendoakannya agar diberi daya ingat yang kuat.
Usai peristiwa itu, beliau memiliki daya ingat yang kuat sehingga mampu meriwayatkan banyak hadis, bahkan menjadi sosok yang meriwayatkan hadis terbanyak di kalangan para sahabat Rasulullah.
Baca Juga: 5 Perbedaan Nabi dan Rasul, Yuk Ajarkan pada Si Kecil!
4. Sempat Diremehkan dan Direndahkan
Banyaknya jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah pun sempat membuatnya diremehkan dan direndahkan.
Pasalnya, dirinya hanya sekitar 3 tahun saja mendapat pengajaran dari Nabi Muhammad SAW.
Hal ini tentu berbanding terbalik dengan total periwayatan sahabat lain yang sedari awal sudah membersamai Nabi dalam Islam.
Kisah peremehan dan perendahan oleh para orientalis dan sarjana Muslim tercatat dalam Hilyatu-l Auliya’ wa Thqbaqatu-l Ashfiya’ susunan Imam Abu Nu’aim Al-isfahani (Daru-l Kutubi-l ‘Ilmiyyah, juz 1, hal. 105) yang dikutip dari laman NU Online.
Pada bab tentang kekeramatan Abu Hurairah, beliau mengutip sebuah kisah sebagaimana yang diceritakan oleh Qadhi Abu Thayyib:
Kami pernah berada dalam suatu majelis diskusi dan tiba-tiba datang seorang pemuda dari Khurasan (Iran) bertanya tentang suatu permasalahan dan meminta dalil tentang masalah tersebut.
Maka seorang dari kami mendatangkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim dari jalur Abu Hurairah.
Akan tetapi pemuda itu menolak menerimanya dan berkata, "Hadis dari Abu Hurairah tidak boleh diterima…"
Baca Juga: 4 Sifat Wajib Bagi Rasul Beserta Artinya yang Harus Diyakini dan Diteladani, Masya Allah!
Entah karena memang membenci atau orang tersebut tidak tahu bahwa permintaan beliau ‘Wahai, Rasulullah! Kami memohon ilmu yang tidak akan dilupakan’ telah diaminkan oleh Nabi Muhammad SAW, maka keajaiban pun terjadi.
Belum sempat si pemuda menyelesaikan kalimatnya, seekor ular jatuh dari atas sehingga orang-orang yang ada di sana lari tunggang-langgang menghindari gigitan dan lilitan hewan ini.
Anehnya, ular yang jatuh itu hanya mengejar pemuda tersebut dan tidak mengejar yang lain.
Menyadari dirinya telah melakukan kesalahan, akhirnya dia berkata, “Aku bertobat, aku bertobat!” sehingga ular itu langsung menghilang tanpa bekas.
Itulah kisah Abu Hurairah secara singkat yang bisa Moms ceritakan pada anak.
Semoga Si Kecil bisa meneladaninya dan timbul kecintaan lebih besar kepada agama Islam.
- https://dppai.uii.ac.id/biografi-abu-hurairah/
- https://ybmbri.org/abu-hurairah-perawi-hadits-yang-menyukai-kucing/
- https://islam.nu.or.id/post/read/128014/akibat-meremehkan-abu-hurairah
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.