01 Mei 2024

10 Alat Musik Papua yang Biasa Digunakan dalam Upacara Adat

Alat musik tradisional Papua ternyata tidak hanya Tifa, tetapi ada banyak jenis lainnya

Alat musik Papua sangat menarik perhatian dan memiliki keunikan tersendiri, sama halnya dengan gamelan dari tanah Jawa.

Fungsi alat musik Papua juga tidak jauh berbeda dengan alat musik di daerah lain.

Ia bisa dijadikan pengiring tarian, upacara adat, dan lain sebagianya.

Alat musik Papua merupakan salah satu seni yang legendaris di Indonesia.

Mereka memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan alat musik dari daerah lain.

Namun sayangnya, alat musik Papua belum sepenuhnya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Padahal semua rakyat Indonesia juga harus mengenalnya sebagai bukti kecintaan terhadap tanah air.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Mainan Alat Musik untuk Anak, Banyak Manfaatnya!

Berbagai Jenis Alat Musik Papua

Jika Moms ingin mengetahui lebih dalam mengenai jenis-jenis alat musik Papua, Moms bisa mengetahuinya berikut ini:

1. Tifa

Tifa, Alat Musik Papua (Orami Photo Stock)
Foto: Tifa, Alat Musik Papua (Orami Photo Stock)

Jika membicarakan alat musik Papua, maka yang paling terkenal adalah tifa. Cara memainkan alat musik Papua ini adalah dengan dipukul atau ditabuh.

Selain di Papua, alat musik ini juga ditemukan di Maluku.

Namun, tifa dari Papua dan Maluku memiliki sedikit perbedaan.

Tifa dari Maluku biasanya lebih pendek dan memiliki bentuk yang melebar dibandingkan dengan tifa dari Papua.

Selain itu, tifa asal Papua umumnya memiliki pegangan di salah satu bagian alat musiknya sementara tifa dari Maluku tidak.

Alat musik ini umumnya dibuat dari kayu paling kuat dan biasanya jenis kayu Lenggua dengan kulit hewan sebagai membran pada bagian atas.

Kulit hewan diikat dengan rotan secara melingkar untuk menghasilkan suara yang indah.

Besar kecilnya suara yang keluar dari tifa tergantung dari ukuran alat musiknya.

Tak hanya itu, pada bagian tubuhnya, alat musik ini juga terdapat ukiran khas Papua.

Secara umum, alat musik Papua ini digunakan untuk mengiringi acara penyambutan tamu, pesta adat, tari-tarian, seperti Perang, Asmat, dan juga Gatsi.

Selain disebut sebagai alat pengiring tarian, tifa juga mempunyai makna sosial berdasarkan fungsi dan bentuk hiasan ukiran pada badan tifa tersebut.

Misalnya pada suku Malin Anim, untuk setiap klan mempunyai bentuk dan motif serta nama tersendiri untuk masing-masing tifa.

Demikian pula dengan suku Biak, Waropen yang memiliki ukiran yang berbeda.

Ukiran-ukiran serta motif yang ada pada tifa ini menunjukkan status pemiliknya apakah ia petinggi adat atau masyarakat biasa.

2. Pikon

Pikon (Wikiveria.com)
Foto: Pikon (Wikiveria.com)

Alat musik Pikon ini umumnya digunakan oleh kaum pria dari suku Dani.

Alat musik Papua ini memiliki bentuk bulat lonjong dan terbuat dari sebilah bambu yang ukurannya sangat kecil.

Selain itu, pada bagian tengah alat terdapat seutas tali yang dipasang kencang dan terikat pada sepotong lidi yang berfungsi sebagai penggetar.

Untuk memainkannya, cukup menarik lidi bagian pangkal sehingga kemudian potongan penggetar akan bergetar dan menghasilkan suara yang khas.

Baca Juga: 5+ Ide Desain Tempat Cuci Baju Outdoor, Tetap Fungsional!

3. Triton

Alat Musik Papua, Triton (Backpackerjakarta.com)
Foto: Alat Musik Papua, Triton (Backpackerjakarta.com)

Selanjutnya ada alat musik triton yang umumnya dibuat dari kulit kerang yang berada di pantai.

Untuk mendapatkannya, kerang tersebut bisa ditemukan di seluruh pantai di Papua.

Namun paling sering ditemukan di daerah Biak, Yapen, Nabire, Waropen, dan Wondama.

Sebelum menjadi alat musik, triton awalnya juga digunakan sebagai alat panggil dan pemberi tanda.

Cara memainkan alat musik Papua ini cukup mudah, yakni dengan meniup satu sisi kulit kerang.

Alat musik triton dahulu berfungsi sebagai alat komunikasi untuk mengumpulkan penduduk kampung, namun kini lebih sering digunakan sebagai hiburan.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Rumah Adat Papua, Jenis, dan Keunikannya

4. Yi

Yi (Dictio.id)
Foto: Yi (Dictio.id)

Alat musik Papua yang unik dan mungkin kurang dikenal adalah Yi.

Alat musik ini fungsinya sama dengan Triton di masa lalu, yakni untuk mengumpulkan penduduk di satu tempat.

Karena fungsinya seperti itu, yi juga lebih umum dipakai oleh ketua adat ketika akan ada acara adat atau ketika pengumuman akan disampaikan kepada warga kampung.

Alat musik ini umumnya dibuat dari kayu gelondongan yang bagian tengahnya berongga.

Alat musik ini juga cukup mirip dengan kentongan karena cara memainkannya adalah dengan memukulnya dengan keras.

5. Kecapi Mulut

Alat Musik Papua, Kecapi Mulut (Dictio.id)
Foto: Alat Musik Papua, Kecapi Mulut (Dictio.id)

Jika di tanah Jawa alat musik kecapi dimainkan dengan cara dipetik, di Papua Moms akan menemukan alat musik kecapi dengan cara ditiup.

Kecapi mulut ini cara memainkannya sangat mirip dengan Pikon, yakni dengan meniup dan menarik talinya.

Kecapi mulut, yang umumnya dibuat dari bambu wuluh kecil, kini lebih sering dimainkan sebagai sarana hiburan individu karena suaranya yang tidak terlalu nyaring.

Alat musik ini juga ternyata berasal dari suku Dani di lembah Baliem, Jaya Wijaya.

Baca Juga:10 Rekomendasi Baju Hamil Kekinian, serta Tips Memilihnya!


6. Atowo

Alat Musik Papua Atowo
Foto: Alat Musik Papua Atowo (budaya-indonesia.org)

Atowo adalah salah satu jenis alat musik Papua yang saat ini cukup langka.

Alat ini memiliki bentuk yang panjang, bulat, kecil, dan ringan saat dipegang.

Cara memainkannya adalah dengan memukul menggunakan kedua tangan untuk menghasilkan bunyi yang indah.

7. Krombi

Alat Musik Papua Krombi
Foto: Alat Musik Papua Krombi (dictio.id)

Alat musik Papua yang terbuat dari bambu adalah Krombi.

Seperti arti di balik namanya, cara memainkan alat musik ini adalah dengan cara dipetik sehingga ia akan menghasilkan suara yang indah.

Alat musik ini juga digunakan bersamaan dengan fuu hingga tifa untuk tujuan hiburan, pengiring upacara adat, atau untuk acara keagamaan lainnya.

8. Fuu

Fuu (Indonesiakaya.com)
Foto: Fuu (Indonesiakaya.com)

Alat musik tradisional Papua yang terakhir adalah fuu yang merupakan alat musik yang terbuat dari kayu atau bambu.

Umumnya, alat musik fuu digunakan bersamaan dengan alat musik lain, seperti tifa.

Perpaduan bunyi alat musik ini akan menghasilkan paduan yang harmonis.

Alat musik fuu dimainkan dengan meniup bagian yang terbuka atau berlubang.

Alat musik tradisional ini juga bisa digunakan untuk memanggil penduduk untuk berkumpul.

Namun, ia juga sering digunakan untuk mengiringi tarian khas suku Asmat.

9. Eme

Eme, Alat Musik Papua
Foto: Eme, Alat Musik Papua (Gasbanter.com)

Alat musik Papua selanjutnya adalah Eme yaitu, sebuah jenis alat musik perkusi yang memiliki kemiripan bentuk dengan Atowo.

Namun, yang membedakan Eme adalah adanya pegangan khusus yang terdapat di salah satu sisinya.

Alat musik Eme sering digunakan oleh Suku Kamoro di wilayah Papua.

Biasanya, Eme dimainkan sebagai sarana hiburan atau digunakan dalam berbagai acara adat tradisional penting bagi Suku Kamoro.

Peran utama Eme dalam budaya Suku Kamoro adalah sebagai alat pengiring dalam nyanyian.

Selain itu, digunakan untuk menyampaikan nasihat-nasihat atau petuah-petuah bijak.

Eme dibuat dari campuran bahan, seperti kapur dari bia. Darah manusia digunakan sebagai perekat untuk melapisi kulit biawak yang menutupi batang instrumen.

10. Paar dan Kee

Paar dan Kee merupakan bagian integral dari budaya musik suku Waris.

Berikut beberapa detail tentang instrumen Paar dan Kee:

  • Paar
Alat Musik Papua Paar
Foto: Alat Musik Papua Paar (pdbifiles.nos.jkt-1.neo.id)

Alat musik perkusi yang terbuat dari labu. Bagian atas labu dipotong dan bijinya dibuang.

Labu tersebut kemudian dikeringkan dan diisi dengan batu atau biji kecil.

Bagian atasnya kemudian ditutup dengan sepotong kain atau kulit.

Alat musik ini dimainkan dengan cara digoyangkan sehingga menghasilkan bunyi yang berderak.

  • Kee

Alat musik tiup yang terbuat dari tulang kasuari.

Tulang-tulangnya dilubangi, dan sebatang buluh diikatkan pada salah satu ujungnya.

Alat musik ini dimainkan dengan cara ditiup pada buluh sehingga menghasilkan suara siulan.

Meski Paar dan Kee berbeda, penggunaannya sering tidak dapat dipisahkan dalam budaya musik suku Waris.

Alat musik ini digunakan dalam berbagai upacara dan ritual suku Waris, seperti pernikahan, pemakaman, dan festival panen.

Baca Juga: 17+ Manfaat Musik untuk Anak, Baik untuk Tumbuh Kembangnya!

Sebagai salah satu daerah yang sangat kaya akan adat istiadat, jenis alat musik di Papua jelas cukup banyak.

Selain alat musik di atas, mungkin masih banyak jenis alat musik lainnya yang tidak kalah unik, tetapi belum diketahui secara luas.

Kalau Moms termasuk penikmat musik atau malah bisa memainkannya, tidak ada salahnya untuk memiliki alat musik tersebut di rumah.

Alat musik tersebut bisa menjadi media belajar untuk anak di rumah.

Terlebih bermain musik juga dikatakan bisa menstimulasi kecerdasan anak.

Sehingga, tidak hanya mendukung pembelajaran anak, tetapi juga mempertahankan kesenian tradisional Indonesia.

Dengan begitu, generasi selanjutnya masih mengenal bahkan bangga dengan alat musik tradisional milik bangsa Indonesia.

  • https://kapabar.com/2020/12/12/alat-musik-tradisional-papua-lengkap-sejarahnya/2/
  • https://kumparan.com/berita-update/5-alat-musik-tradisional-khas-papua-yang-jarang-diketahui-1vBeBePFoGW/full
  • https://www.blibli.com/friends/blog/alat-musik-papua-16/
  • https://travel.detik.com/travel-news/d-5168062/alat-musik-tradisional-papua-lengkap-sejarahnya
  • https://budaya-indonesia.org/Atowo

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.