14 Juni 2024

10 Amalan ketika Haid yang Bisa Dilakukan untuk Dapat Pahala

Selain bersedekah, ada lagi amalan ketika haid yang bisa dilakukan

Wanita sedang haid tidak boleh sholat, tapi ada beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan, lho.

Dalam Islam, haid adalah masa di mana seorang perempuan sedang dalam keadaan tidak suci.

Kondisi ini membuat mereka diharamkan untuk melakukan sejumlah ibadah seperti sholat, puasa, berhaji, dan membaca Al-Qur'an.

Selain ada ibadah yang tidak dapat dikerjakan, perempuan yang sedang haid juga akan merasakan kelelahan yang luar biasa.

Bahkan, banyak yang harus merasakan seharian di ranjang saat haid terasa lebih mencengkram hingga tak jarang ada pula yang sampai pingsan.

Jurnal Obstetrics and Gynaecology Research mencatat, perempuan yang haid kehilangan produktivitas karena gejala yang berhubungan dengan menstruasi.

Survei tersebut dilakukan pada 32.748 perempuan yang sedang haid.

Meski begitu, ada beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga keimanan serta mendekatkan diri kepada Allah.

Baca Juga: 6 Hadis dan Ayat Alquran tentang Ikhlas, Amalkan yuk!

Amalan Ketika Haid yang Bisa Dilakukan

Perempuan Muslim Bertasbih
Foto: Perempuan Muslim Bertasbih (Freepik.com/rawpixel-com)

Berikut ini adalah beberapa amalan ketika haid yang bisa dilakukan:

1. Berzikir

Zikir merupakan amal ibadah yang dianjurkan untuk siapa pun dan bisa dilakukan kapan pun.

Jenis-jenis zikir pun ada banyak. Bahkan, ini bisa menjadi amalan yang bisa dilakukan oleh perempuan ketika haid.

Perempuan tersebut bisa mengucapkan berbagai kalimah thayyibah seperti tasbih, tahmid, takbir, tahlil dan lainnya sebagai amalan ketika haid yang memberi keberkahan.

Zikir juga bisa dilakukan untuk memohon pengampunan pada Allah dengan beristigfar dan bertaubat.

Para fuqaha (ahli fiqih) sepakat bahwa tiga poin ibadah, yaitu istigfar, zikir, dan doa tidak disyaratkan yang melakukannya harus dalam keadaan suci dari hadas, baik hadas besar maupun hadas kecil.

Oleh karena itu, ini bisa menjadi amalan ketika haid yang dilakukan oleh kaum perempuan.

Meskipun berhadas besar, tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, zikir, dan berdoa sepanjang waktu selama mampu.

Walaupun tidak boleh melaksanakan sholat wajib, tetapi zikir dan mengingat Allah sebanyak-banyaknya tentu tidak dilarang.

Baca Juga: Tafsir Surah Hud Ayat 114, Menjelaskan soal Keutamaan Salat

2. Berdoa

Perempuan Berdoa
Foto: Perempuan Berdoa (Orami Photo Stock)

Sama dengan berzikir, berdoa biasa dilakukan siapa pun dan kapan pun.

Doa bisa juga mengandung ikhtiar untuk mendekatkan diri pada Allah dan menjadi amalan ketika haid yang mulia.

Karena berdoa adalah hal yang Allah perintahkan setiap saat dan bisa dilakukan kapan saja.

Perempuan yang sedang dalam keadaan junub diperbolehkan membaca doa apa saja, karena tidak masuk ke dalam larangan saat haid.

Saat haid, perempuan masih bisa mengamalkan doa harian seperti al-Matsurat yang merupakan kumpulan doa harian yang diamalkan oleh Rasulullah.

Baca Juga: Doa dan Amalan Maulid Nabi Muhammad SAW, Yuk Lafalkan Moms!

3. Mendengarkan Al-Qur'an

Amalan ketika haid yang penuh pahala selanjutnya adalah mendengarkan lantunan Al-Qur'an.

Meski tidak diperbolehkan membaca Al-Qur'an, perempuan yang haid tetap dianjurkan untuk mendengarnya.

Dengan tetap mendengar lantunan ayat suci, hati akan merasa selalu dekat dengan Allah.

Terkait dengan ini, ada sebuah hadis dari Aisyah RA yang dia berkata, “Rasulullah SAW meletakkan kepalanya di pangkuanku saat aku sedang haid, dan dia membaca Al-Qur'an," (HR. Ibnu Majah).

Meski masih ada perdebatan antara boleh atau tidaknya memegang atau mendengarkan Al-Qur'an, ada baiknya untuk tidak meninggalkan seluruhnya.

Sebab, Al-Qur'an merupakan pegangan umat muslim yang tidak boleh dilupakan.

Jadi jalan keluar yang baik adalah dengan mendengarkannya.

Baca Juga: 15 Adab Makan dan Minum Menurut Anjuran Rasulullah SAW

4. Mendengarkan Tausiyah dan Menuntut Ilmu

Perempuan haid diperbolehkan mendatangi kajian-kajian keagamaan, baik untuk mendengarkan tausiyah, menambah keimanan, serta menuntut ilmu.

Seluruhnya akan menjadi amalan ketika haid yang selain mendatangkan pahala, juga menambah keilmuan bagi perempuan meski sedang haid.

Imam Muslim mencatat hadis tentang keutamaan orang yang sedang mencari ilmu, yakni:

“Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, niscaya Allah SWT menunjukkan jalan menuju surga baginya,” (HR. Muslim).

Selain mendengarkan tausiyah secara langsung ke majelis ilmu, mendengarkan tausiyah sebagai amalan ketika haid juga bisa dilakukan dengan mendengarkannya di radio.

Moms juga bisa menontonnya di televisi atau streaming di halaman internet tentang keilmuan yang luas, tanpa harus terpatok pada ilmu keagamaan.

5. Bersedekah

Amalan ketika haid selanjutnya adalah bersedekah.

Memperbanyak sedekah bisa dengan berbagai cara, mulai dari memberi santunan kepada fakir miskin dan anak yatim hingga hanya menebar senyuman kebaikan kepada orang lain.

Dalam hal bersedekah, Rasulullah SAW juga menyerukan dalam sebuah hadis.

Rasulullah bersabda: “Wahai kaum perempuan! Bersedekahlah kamu dan perbanyaklah istigfar.

Karena, aku melihat kaum perempuanlah yang paling banyak menjadi penghuni neraka," (HR. Muslim).

Allah SWT juga berfirman: “Dan berikanlah infak di jalan Allah dan janganlah engkau menjatuhkan dirimu ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik,” (QS. Al-Baqarah: 195).


6. Bersilaturahmi

Perempuan-Perempuan Muslim
Foto: Perempuan-Perempuan Muslim (Freepik.com/freepik)

Bersilaturahmi menjadi salah satu amalan ketika haid yang yang paling mudah dilakukan.

Melakukan silaturahmi dengan mengunjungi saudara, teman, dan kerabat bisa menambah pahala sekaligus membuka pintu rezeki sesama umat.

Bersilaturahmi bisa dilakukan lewat media elektronik, mengunjungi rumah, atau melakukan kegiatan sosial.

Dengan bersilaturahmi, perempuan bisa sejenak meluangkan waktu bersama dengan orang lain dan melupakan sejenak keletihan.

Semuanya akan terbayar dengan senyuman teman atau saudara.

7. Menghadiri Pelaksanaan Sholat Hari Raya

Perempuan haid boleh dan bahkan dianjurkan menghadiri pelaksanaan sholat Id.

Hanya saja, mereka tidak boleh ikut sholat.

Ini akan menjadi amalan ketika haid yang tetap mendatangkan pahala meski terbatas karena hanya sebatas menghadiri.

Rasulullah SAW bersabda: “Segenap perempuan tua, gadis dan perempuan-perempuan yang sedang haid keluar rumah.

Hendaknya mereka menghadiri amal kebaikan dan (ikut) berdoa dengan orang-orang beriman.

Untuk perempuan-perempuan yang haid hendaknya menjauhi tempat sholat," (HR. Bukhari).

Baca Juga: 6 Tanda Istri Kurang Bersyukur di Islam, Naudzubillah!

8. Berbuat Baik pada Suami

Pasangan Muslim
Foto: Pasangan Muslim (Freepik.com/freepik)

Selama bukan untuk berhubungan intim, istri yang sedang haid tetap dapat membantu menyiapkan keperluan suaminya sehari-hari.

Ini termasuk amalan ketika haid yang bagus, karena dapat mendatangkan pahala.

Istri yang baik dapat membantu memenuhi kebutuhan suaminya, seperti misalnya menyiapkan makanan atau sekadar menyambut suami pulang dengan senyum.

Namun jika haid terlalu sakit, lakukan hal yang hanya bisa dilakukan sebisanya.

9. Berbuat Baik pada Sesama

Cakupan amal saleh sangat luas, salah satunya adalah berbuat baik terhadap sesama.

Melakukan perbuatan baik terhadap sesama manusia adalah perintah Allah SWT yang juga dapat meningkatkan silaturahmi dan toleransi.

Misalnya, salah satu amalan ketika haid sebagai bentuk perbuatan baik adalah memberi makanan untuk orang yang akan berbuka puasa.

Ada pahala utama bagi orang yang menyediakan hidangan (iftar) untuk orang yang berpuasa.

Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang memberi makan orang yang berbuka, dia mendapatkan seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun,” (HR. At-Tirmidzi).

10. Menjaga Kebersihan

Masih ada beberapa orang yang menganggap bahwa memotong kuku atau menyisir rambut adalah tindakan terlarang selama haid.

Padahal, Islam selalu mengingatkan umatnya untuk menjaga kebersihan kapan pun dan di mana saja.

Disebutkan dalam hadis dari Aisyah, bahwa ketika Aisyah mengikuti haji bersama Nabi Muhammad SAW, sesampainya di Makkah beliau mengalami haid.

Kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda kepadanya:

“Tinggalkan umrahmu, lepas ikatan rambutmu dan bersisirlah,” (HR. Bukhari 317 & Muslim 1211).

Memotong kuku dan menyisir rambut selama haid diperbolehkan dalam Islam, guna menjaga kebersihan diri.

Oleh karenanya, Moms harus senantiasa menjaga kebersihan selama haid.

Ini bisa menjadi amalan yang disenangi oleh Allah SWT.

Jadi, jagalah kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar, ya.

Agar tidak kehilangan sumber pahala meski memiliki keterbatasan, hendaknya amalan ketika haid tersebut dilakukan sepenuh hati dengan mengharap rida Allah SWT.

Sehingga, apa pun kebaikan yang dilakukan akan tercatat sebagai amalan yang baik.

Baca Juga: 18 Larangan saat Haid Menurut Islam dan Kesehatan, Catat!

Larangan Ibadah saat Haid

Perempuan Salat
Foto: Perempuan Salat (Orami Photo Stock)

Menjalankan berbagai amalan ketika haid menjadi solusi bagi Moms yang harus menjauhi larangan ibadah ketika menstruasi.

Agar tidak kecolongan, kenali beberapa hal yang harus ditinggalkan untuk sementara waktu selama haid, antara lain:

1. Sholat

Bagi Muslimah yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan menjalani ibadah sholat 5 waktu maupun sholat sunnah lainnya.

Darah yang keluar dari alat kelamin perempuan seperti darah haid merupakan bagian dari hadas besar.

Sebelum sholat, wanita harus menunggu sampai haidnya selesai dan kemudian dilanjutkan dengan mandi wajib.

2. Puasa

Haid juga menghalangi para wanita untuk berpuasa, baik puasa Ramadan maupun puasa sunnah.

Perempuan harus memastikan sampai dirinya suci dan mandi wajib sebelum memulai ibadah puasa.

Saat bulan Ramadan, Moms bisa mengisi waktu luang dengan berzikir untuk mendapatkan pahala dari amalan ketika haid.

Setelah itu, jangan lupa untuk mengganti puasa Ramadan sebanyak hari yang ditinggalkan, ya.


3. Membaca Al-Qur'an

Yang diharamkan saat sedang haid salah satunya adalah membaca Al-Qur'an.

Mengutip NU Online Jawa Barat, larangan ini laksana larangan bagi orang yang junub.

Namun, Moms tetap bisa melantunkan ayat suci Al-Qur'an selama tidak menyentuh atau membawa mushafnya.

Hal ini bisa menjadi amalan ketika haid, serupa zikir untuk mengagungkan nama Allah SWT.

4. Berdiam di Masjid

Wanita haid sebaiknya menghindari aktivitas di dalam masjid, termasuk itikaf.

Menurut keterangan dalam Al-Fiqhul Manhaji 'ala Madzhabil Imamis Syafi'i, hal ini dilakukan karena dikhawatirkan darah akan menetes di area masjid.

Darah haid adalah najis, sementara lingkungan masjid harus suci dan terhindar dari najis.

5. Tawaf

Syaraf tawaf di Baitullah itu sebagaimana sholat.

Hal ini berarti juga wanita yang hendak mengelilingi Ka'bah harus dalam kondisi suci dari najis.

Diriwayatkan oleh Imam Al-Hakim, Rasulullah bersabda:

الطواف بالبيت صلاة، إلا أن الله أحل لكم فيه الكلام، فمن تكلم فلا يتكلم إلا بخير

Artinya: "Tawaf di Baitullah itu (sebagaimana sholat). Kecuali Allah membolehkan dalam tawaf itu berbicara.

Barangsiapa (ketika tawaf) berbicara, maka hendaknya ia mengucapkan hal-hal yang baik."

6. Bersetubuh Meski dengan Penghalang

Dalam Islam, melakukan hubungan seksual dengan istri yang sedang haid atau nifas tidak diperbolehkan, bahkan jika menggunakan penghalang.

Ini adalah tindakan yang diharamkan dan dilarang oleh syariat Islam.

Larangan ini mengacu pada surat Al-Baqarah ayat 222 yang berbunyi:

وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Wa yas'alûnaka ‘anil-maḫîdl, qul huwa adzan fa‘tazilun-nisâ'a fil-maḫîdli wa lâ taqrabûhunna ḫattâ yath-hurn, fa idzâ tathahharna fa'tûhunna min ḫaitsu amarakumullâh, innallâha yuḫibbut-tawwâbîna wa yuḫibbul-mutathahhirîn

Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang haid. Katakanlah, 'Itu adalah suatu kotoran.'

Maka, jauhilah para istri (dari melakukan hubungan intim) pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka (untuk melakukan hubungan intim) hingga mereka suci (habis masa haid).

Apabila mereka benar-benar suci (setelah mandi wajib), campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri."

7. Talak

Melakukan talak kepada istri saat sedang dalam keadaan haid atau nifas termasuk dalam tindakan yang tidak diperbolehkan dalam Islam.

Ini karena talak harus diberikan dalam keadaan istri dalam keadaan suci dan tidak sedang dalam kondisi haid atau nifas.

Dalam surat At-Talaq ayat 1, Allah SWT berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ إِذَا طَلَّقْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَطَلِّقُوهُنَّ لِعِدَّتِهِنَّ وَأَحْصُوا۟ ٱلْعِدَّةَ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ رَبَّكُمْ ۖ لَا تُخْرِجُوهُنَّ مِنۢ بُيُوتِهِنَّ وَلَا يَخْرُجْنَ إِلَّآ أَن يَأْتِينَ بِفَٰحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَتِلْكَ حُدُودُ ٱللَّهِ ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ ٱللَّهِ فَقَدْ ظَلَمَ نَفْسَهُۥ ۚ لَا تَدْرِى لَعَلَّ ٱللَّهَ يُحْدِثُ بَعْدَ ذَٰلِكَ أَمْرًا

Yā ayyuhan-nabiyyu iżā ṭallaqtumun-nisā`a fa ṭalliqụhunna li'iddatihinna wa aḥṣul-'iddah, wattaqullāha rabbakum, lā tukhrijụhunna mim buyụtihinna wa lā yakhrujna illā ay ya`tīna bifāḥisyatim mubayyinah, wa tilka ḥudụdullāh, wa may yata'adda ḥudụdallāhi fa qad ẓalama nafsah, lā tadrī la'allallāha yuḥdiṡu ba'da żālika amrā

Artinya:

"Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri-isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu iddah itu serta bertakwalah kepada Allah Tuhanmu.

Janganlah kamu keluarkan mereka dari rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) ke luar kecuali mereka mengerjakan perbuatan keji yang terang.

Itulah hukum-hukum Allah dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, maka sesungguhnya dia telah berbuat zalim terhadap dirinya sendiri.

Kamu tidak mengetahui barangkali Allah mengadakan sesudah itu sesuatu hal yang baru."

Baca Juga: Hukum Potong Rambut saat Haid Menurut Islam, Bolehkah?

Nah, itu dia berbagai amalan ketika haid yang bisa dilakukan untuk mendulang pahala dari Allah SWT.

Sebelum memulai sholat dan ibadah lainnya, pastikan untuk mandi wajib dulu agar tubuh kembali suci dari hadas, ya Moms.

  • https://bmjopen.bmj.com/content/9/6/e026186
  • https://mui.or.id/tanya-jawab-keislaman/30140/mitos-haid-dan-faktanya-dalam-perspektif-islam/
  • https://mui.or.id/hikmah/31564/4-amalan-yang-masih-bisa-dilakukan-selama-masa-haid/
  • https://mui.or.id/baca/mui/amalan-amalan-yang-boleh-dilakukan-muslimah-selama-haid
  • https://rumaysho.com/2938-risalah-talak-12-talak-ketika-haid.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.