13 August 2018

Anak Diare? Ini 5 Hal yang Harus Diperhatikan

Tetap berikan Si Kecil cairan meski tak ada makanan padat yang dapat dikonsumsi

Diare merupakan cara tubuh membersihkan diri dari kuman. Diare sering disertai dengan demam, mual, muntah, kram, dan dehidrasi. Beberapa penyebab paling umum Si Kecil mengalami diare adalah Infeksi dari virus dan bakteri.

Saat diare hal yang sangat penting untuk diperhatikan adalah jangan sampai kekurangan cairan dalam tubuh, sehingga penting untuk menambahkan ASI saat Si Kecil diare. Berikut beberapa hal yang harus Moms perhatikan ketika anak mengalami diare!

Perawatan Diare Pada Anak

shutterstock 511352494
Foto: shutterstock 511352494

Dalam kebanyakan kasus, diare adalah jangka pendek dan biasanya berjalan dengan sendirinya dan membaik tanpa obat.

Perawatan di rumah untuk anak-anak dengan diare jangka pendek biasanya berhasil dalam beberapa hari; kasus yang parah mungkin memerlukan satu minggu atau lebih sampai semua tanda dan gejala hilang.

Untuk banyak kasus ringan diare, perawatan di rumah yang efektif biasanya cukup untuk menyembuhkan Si Kecil.

Cairan yang Cukup

4iivkl9az1p8s4xuryh0nohdfmycqrlfqhn9d9ej
Foto: 4iivkl9az1p8s4xuryh0nohdfmycqrlfqhn9d9ej

Pastikan Si Kecil minum banyak cairan karena cairan sangat penting, bahkan jika tidak ada makanan padat yang dimakan selama beberapa hari.

Ketika frekuensi tinja meningkat, kebutuhan cairan pun semakin meningkat. Saat anak semakin sering membuang tinja, maka konsumsi cairan lebih dianjurkan ketimbang makanan. Namun, begitu diare mulai berkurang, makanan padat lunak dapat mulai dikonsumsi.

Cairan memang penting namun ingatlah untuk tidak memberikan cairan yang mengandung terlalu banyak gula karena dapat memperburuk kondisi diare. Air biasa tidak menggantikan mineral yang hilang.

Oleh karena itu, pada bayi dan anak-anak hingga 12 tahun, ganti cairan yang hilang dengan minuman rehidrasi oral yang dibuat khusus seperti Infalyte, Naturalyte, Pedialyte, dan Rehidrasi. Produk-produk ini mengandung jumlah cairan, garam, dan karbohidrat yang tepat untuk mencegah dehidrasi.

Baca Juga: Mengenal Diare Persisten, Diare yang Dapat Mengancam Jiwa

Berikan ASI

canti 1 1490158484676
Foto: canti 1 1490158484676

Untuk bayi yang sedang menyusui, teruskan menyusui secara teratur. Meskipun ASI mengandung laktosa, namun tidak memperburuk diare.

Berbeda dengan beberapa zat dalam susu formula yang sebenarnya dapat meningkatkan pencernaan laktosa. Jika diare terjadi tidak lebih dari dua kali dalam 24 jam, lanjutkan pola makan yang sama seperti biasa.

Perhatikan Pemberian Makanan

shutterstock 775218373
Foto: shutterstock 775218373

Jika diare terjadi setiap empat jam, tidak masalah untuk mulai memberikan makanan berat seperti pisang, nasi, saus apel, roti panggang.

Makanan yang hambar dan mudah dicerna ini akan membantu mempercepat pemulihan. Jika tidak ada perubahan diare yang terjadi dalam 24 jam, konsultasikan dengan dokternya.

Hindari lemak, setidaknya untuk beberapa hari. Lemak tidak akan bertahan cukup lama di usus untuk dicerna.

Baca Juga: Ternyata Kecemasan Berlebih Bisa Jadi Penyebab Diare! Kenali Penyebab Lainnya dan Cara Mencegahnya

Lindungi Area Sensitif

why does baby cry during diaper change
Foto: why does baby cry during diaper change

Setelah Si Kecil mengalami diare, lindungi area popok dengan petroleum jelly untuk mencegah iritasi kulit yang menyakitkan.

Ganti popok lebih sering, dan dengan setiap menggantinya jangan lupa untuk membasuh bagian bawah bokong Si Kecil dengan air biasa lalu bilas dan keringkan dengan handuk bersih.

Jika diare makin parah dan tak kunjung berhenti, segera periksakan Si Kecil ke dokter ya, Moms!

(MDP)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.