10 Pertolongan Anak Jatuh dari Tempat Tidur, Jangan Panik!
Anak jatuh dari tempat tidur adalah salah satu pengalaman yang mungkin pernah dialami setiap orang tua.
Biasanya, akan lebih sering terjadi jika Moms memiliki anak yang sudah aktif bergerak.
Ini mungkin menjadi salah satu pengalaman yang terjadi pada Si Kecil.
Seiring dengan anak yang berusia lebih dari 7 bulan dan menjadi lebih aktif, kita sebagai orang tua perlu lebih berhati-hati dan memperhatikan tingkah lakunya.
Namun, tak perlu khawatir karena Moms bisa melakukan pertolongan saat Si Kecil jatuh dari tempat tidur.
Lantas, apa yang perlu dilakukan ketika anak jatuh dari tempat tidur? Berikut pertolongan pertama yang bisa dicoba. Simak, Moms!
Baca Juga: Fibroadenoma (FAM), Benjolan Payudara yang Tidak Nyeri
Pertolongan Pertama Anak Jatuh dari Tempat Tidur
Merasa gelisah adalah salah satu penyebab umum anak sering jatuh dari tempat tidur.
Pertama, hal yang perlu Moms lakukan ketika melihat Si Kecil jatuh adalah jangan panik.
Cobalah untuk tetap tenang dan jangan tergesa-gesa, ini karena akan membuat hal ini lebih mudah untuk diatasi.
Penting untuk orang tua mengetahui langkah yang dilakukan apabila Si Kecil terjatuh. Berikut hal-hal yang harus dilakukan ketika anak terjatuh.
1. Menggendongnya dengan Lembut
Moms, ketika mendapati bahwa Si Kecil telah terbaring di lantai, jangan panik dulu, ya.
Cobalah untuk menggendong anak dengan lembut dan coba tenangkan.
Memindahkan anak jatuh dari tempat tidur dengan cepat akan berisiko memicu komplikasi serius, seperti cedera pada kepala atau tulang belakang.
Beda halnya apabila anak terjatuh dan berada di tempat yang berbahaya, segera pindahkan ke tempat lebih aman.
Pada tahapan ini, tenangkan anak dan bangunkan tubuhnya perlahan-perlahan. Untuk anak bayi, boleh langsung digendong dengan berhati-hati ya, Moms.
2. Periksa Luka atau Cedera
Setelah anak merasa lebih tenang, coba cek pada sekujur tubuhnya. Apakah ada luka atau cedera?
Periksa setiap anggota tubuh dengan berhati-hati, seperti memar atau benjolan pada kepala, lengan, kaki, dan punggung.
Jika bayi muntah atau kejang-kejang, miringkan badannya dengan lembut sambil memastikan leher tetap lurus.
Apabila tidak didapati ada luka atau memar, tetap pantau selama beberapa menit ke depan perilaku Si Kecil, ya.
3. Kenali Gejala Gegar Otak
Meskipun tidak terlihat dari fisik, gegar otak bisa saja terjadi tanpa disadari, lho!
Sejumlah anak mengalami gegar otak ringan pasca jatuh dari tempat tidur. Hal ini dapat memengaruhi cara kerja fungsi otak dan pola berpikir anak.
Karena kebanyakan anak tidak bisa mengkomunikasikan apa yang dirasakan, sebagai orang tua perlu tahu gejala dari gegar otak satu ini.
Mengutip Mayo Clinic, gejala dari gegar otak pada anak meliputi:
Tak hanya itu, gejala ini bisa terlihat dari perdarahan yang terjadi di dalam, seperti:
- Pembuluh darah robek
- Tulang tengkorak patah
- Kerusakan otak
Jika Si Kecil mengalami salah satu gejala di atas, jangan ragu untuk segera bawa ke klinik terdekat ya, Moms.
Baca Juga: Jam Berapa Ibu Hamil Boleh Tidur Pagi? Ini Kata Dokter
4. Ajak Anak Beraktivitas
Moms, jika Si Kecil telah merasa tenang dan tidak tantrum, ajaklah untuk beraktivitas ringan. Hal ini untuk memeriksa bahwa fungsi sel otaknya berjalan dengan baik.
Kurangi aktivitas yang berbahaya atau ekstrem pada anak seperti memanjat atau bermain bola.
Cobalah untuk melakukan aktivitas santai, meliputi:
- Bermain teka teki.
- Menyusun bangunan balok.
- Membacakan buku cerita.
- Bermain kereta dorong.
Berikan pertanyaan sederhana pada anak untuk memastikan mereka dapat merespons dengan baik.
Ini juga salah satu cara untuk mengetahui apakah ada perubahan perilaku pasca anak jatuh dari tempat tidur.
5. Memberikan Obat Pereda Nyeri
Anak jatuh dari tempat tidur terkadang menyebabkan sakit kepala, leher, atau luka pada tubuhnya.
Jika hal ini terjadi, cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Biasanya, dokter akan memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen agar Si Kecil merasa lebih nyaman.
Hindari memberikan obat tanpa resep atau anjuran dari dokter ya, Moms. Karena tak semua anak yang jatuh dari tempat tidur membutuhkan obat ini.
6. Mengompres Luka
Apabila anak mengalami bengkak, memar, atau benjolan di kepala, lakukan satu langkah ini.
Coba berikan kompres dingin pada area yang memar. Amati gejalanya selama 24-28 jam kemudian.
Jika terdapat memar atau benjolan, rendam kain dalam air dingin dan tempelkan di area tersebut. Cara ini dapat membantu meredakan nyeri dan pembengkakan.
Jika gejala tidak memburuk, berikan kompres hangat ke area yang sama, Moms.
Namun, jika didapati memar atau area tersebut semakin bengkak, segera bawa anak ke dokter terdekat.
Lebih rewel, muntah, dan mudah mengantuk salah satu tanda bahwa ada sesuatu luka di dalam tubuh anak.
7. Pantau Perilaku Anak
Gejala cedera pasca jatuh mungkin tidak langsung terlihat.
Untuk itu, yang harus dilakukan adalah memantau perilaku pada bayi selama beberapa jam ke depan.
“Biasanya, setelah melewati batas 24 jam, segala sesuatu yang menakutkan tidak mungkin terjadi,” kata Ei Ye Mon, MD, dokter anak, dikutip dari Cleveland Clinic.
Tak jarang, anak jatuh dari tempat tidur selalu merasa ingin tidur dan beristirahat.
Oleh karena itu, cobalah untuk membangunkan anak setiap beberapa jam sekali untuk memastikan bahwa mereka sadar.
Jika cedera pada otak terjadi, anak akan sulit untuk bangun ketika tidur, Moms.
Baca Juga: Tanya Jawab Dokter tentang Kadar Asam Urat Normal Wanita
8. Menempatkan Anak Tidur dengan Aman
Moms, jangan sampai anak terjatuh saat tidur untuk kedua kalinya, ya.
Sebagai orang tua yang harus dilakukan adalah menempatkan ia ke tempat yang lebih aman.
Untuk seorang bayi, tidak boleh ditempatkan di tempat tidur orang dewasa tanpa pengawasan.
Selain risiko jatuh, bayi bisa 'terjebak' di antara kasur, dinding, atau benda lain di sekitarnya.
Dalam mencegah anak jatuh dari tempat tidur, letakkan satu tangannya pada permukaan apapun, misalkan bantal.
Letakkan juga beberapa benda penghalang di sekitar ia tidur. Hal ini juga dibarengi dengan pengawasan dari orang tua tentunya.
Baca Juga: Kata Dokter soal Efek Samping Susu Formula Soya pada Bayi
9. Meningkatkan Asupan Sehat
Setelah anak jatuh dari tempat tidur, mereka mungkin menjadi lebih rewel dan menunjukkan ketidaknyamanan saat makan atau minum.
Meskipun begitu, ia tetap harus menerima makanan atau minuman, ya.
Berikan makan dalam porsi kecil yang diperkaya nutrisi seimbang agar tubuhnya tetap bisa berenergi.
Jangan lupa untuk memastikan tubuhnya tetap terhidrasi dengan meningkatkan cairan tubuh.
Kurangi makanan tinggi gula atau terlalu asin. Perbanyak protein dan karbohidrat untuk 'mengisi ulang' stamina tubuhnya.
Berikut sejumlah camilan sehat untuk anak yang bisa jadi alternatif:
- Yoghurt
- Popcorn
- Kacang-kacangan
- Oatmeal
- Smoothies
- Telur rebus
Roti gandum pun bisa jadi camilan tinggi nutrisi yang menyehatkan untuk Si Kecil.
Baca Juga: 9+ Manfaat Tanaman Krokot, Ternyata Tinggi Nutrisi!
10. Panggil Ambulans Saat Anak Tidak Sadarkan Diri
Sebagian kasus, anak jatuh dari tempat tidur membuat hilang kesadaran.
Jika ini terjadi, hindari langsung menggendong anak dengan cepat ya, Moms. Hal ini lantaran kita tak tahu apakah ada cedera atau luka dalam di bagian tubuhnya.
Penanganan yang tepat saat Si Kecil jatuh adalah dengan menelepon layanan darurat medis dan ambulans.
Selama menunggu bantuan datang, Moms dapat memastikan posisi Si Kecil tidak menghalangi proses pernapasannya.
Kapan Sebaiknya Dibawa ke Dokter?
Setelah melakukan pertolongan pertama, penting untuk mengetahui kapan sebaiknya anak dibawa ke dokter.
Jika anak jatuh dari tempat tidur, Moms harus segera memerhatikan tanda-tanda dan gejalanya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Tingkat Keparahan Luka
Jika anak jatuh dari tempat tidur dan mengalami luka parah, seperti luka terbuka yang dalam atau membutuhkan jahitan, segera bawa anak ke dokter atau ke unit gawat darurat.
Jika luka hanya lecet atau memar ringan, biasanya dapat diatasi dengan perawatan sederhana di rumah.
2. Perubahan Kesadaran
Jika anak jatuh dari tempat tidur dan langsung pingsan atau mengalami perubahan kesadaran setelah jatuh, ini adalah tanda bahaya dan harus segera diberi pertolongan medis.
3. Muntah Berulang
Jika anak muntah berulang kali setelah jatuh, ini bisa menjadi tanda cedera kepala.
Konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan evaluasi lebih lanjut, ya Moms.
4. Nyeri atau Kebingungan
Jika anak mengeluh nyeri yang parah, kebingungan, atau adanya gejala lain yang mencurigakan setelah jatuh, maka dapat mengindikasikan cedera serius dan harus diperiksa oleh dokter.
5. Perubahan Perilaku
Jika anak menunjukkan adanya perubahan perilaku setelah jatuh dari tempat tidur, seperti:
- Kesulitan berbicara
- Kesulitan berjalan
- Kesulitan berinteraksi, ini juga bisa menjadi tanda cedera dan harus segera diperiksa oleh dokter.
Sebaiknya, jika Moms merasa khawatir tentang kondisi Si Kecil setelah jatuh, lebih baik konsultasikan dengan dokter atau beri tahu dokter anak.
Dokter tentunya bisa memberikan evaluasi lebih lanjut dan memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan yang tepat jika diperlukan.
Baca Juga: 6 Cara Mengobati Luka Jatuh pada Anak, Si Kecil Bisa Cepat Aktif Main Lagi!
Itulah sejumlah hal yang perlu dilakukan ketika anak jatuh dari tempat tidur.
Moms tidak perlu khawatir jika posisi jatuh anak tidak membentur permukaan keras, atau tidak menunjukkan gejala-gejala yang mencurigakan.
Untuk mencegah Si Kecil jatuh dari tempat tidur ke depannya, Moms bisa menidurkan Si Kecil di tempat tidur bayi.
Karena, tempat tidur orang dewasa tidak memenuhi kriteria tidur aman yang dimiliki oleh boks bayi, seperti kasur yang pas dengan boks.
Namun, ketika Si Kecil jatuh dari tempat tidur dan Moms merasa khawatir, segera periksakan Si Kecil ke dokter anak, ya!
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/concussion/expert-answers/concussion-in-children/faq-20058282
- https://health.clevelandclinic.org/what-to-do-if-your-infant-falls-off-the-bed-or-changing-table/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.