13 Oktober 2022

Analsik: Keterangan, Dosis, dan Efek Samping Penggunaan

Efektif meringankan rasa nyeri dalam intensitas sedang hingga berat

Analsik adalah obat yang berisi kandungan metamizole dan diazepam.

Keduanya zat tersebut efektif meringankan rasa nyeri dalam intensitas sedang hingga berat.

Metamizole termasuk ke dalam jenis obat analgetik-antipiretik, yang bekerja dengan menghambat hormon prostaglandin.

Hormon tersebut adalah senyawa yang menjadi pemicu nyeri dan peradangan.

Sementara itu, diazepam merupakan obat golongan benzodiazepine. Kandungan ini bekerja dengan meningkatkan aktivitas asam gamma–aminobutirat (GABA).

Itu adalah senyawa yang bertugas menghambat zat kimia penghantar sinyal saraf (neurotransmitter) di sistem saraf pusat.

Diazepam efektif menciptakan rasa tenang, relaks, dan mengantuk.

Kandungan tersebut umumnya digunakan sebagai agen anticemas, antikejang, dan pelemas otot.

Analsik adalah obat golongan OAINS (obat anti-inflamasi nonsteroid) yang bekerja menghambat zat penyebab peradangan.

Ingin tahu cara konsumsi dan efek samping yang diberikan dari obat Analsik? Jika ya, simak informasinya hingga akhir, ya!

Baca juga: Antrain, Obat Penurun Demam dan Mengatasi Nyeri Intensitas Ringan

Keterangan Obat Analsik

Nyeri
Foto: Nyeri (Istockphoto)

Analsik adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa nyeri dalam intensitas sedang hingga berat.

Obat termasuk ke dalam golongan psikotropika yang diklasifikasikan sebagai terapi obat antiinflamasi nonsteroid.

Di dalamnya berisi 500 miligram metamizole dan 2 miligram diazepam.

Obat dijual dalam satuan per strip berisi 10 kaplet seharga Rp55.000 hingga Rp85.000.

Dosis dan Aturan Pakai Anaksik

Obat termasuk ke dalam golongan psikotropika, sehingga dosis penggunaan harus sesuai anjuran dokter.

Dosis umum untuk mengatasi nyeri pada orang dewasa adalah 1 kaplet setiap 6 hingga 8 jam per hari.

Dosis maksimal penggunaan adalah 4 kaplet per hari.

Sementara itu, penggunaan pada anak-anak harus ditentukan langsung oleh dokter.

Hal tersebut mesti disesuaikan dengan kondisi dan gangguan yang mendasari

Kategori Kehamilan dan Menyusui

Analsik termasuk ke dalam obat kategori D.

Artinya, penggunaan pada ibu hamil berpotensi membahayakan janin dalam kandungan.

Sementara itu, pada ibu menyusui, kandungan dalam obat bisa terserap ke dalam ASI. J

adi, penggunaannya wajib sesuai dengan izin dari dokter.

Ingat, Moms, penggunaan obat selama masa kehamilan dan menyusui hanya boleh dilakukan jika manfaatnya lebih besar ketimbang risikonya.

Baca juga: Hepamax, Obat yang Digunakan untuk Menjaga Fungsi Hati

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Obat Analsik

Darah Rendah
Foto: Darah Rendah (Istockphoto)

Hindari penggunaan obat pada pengidap alergi kandungan analsik, termasuk metamizole dan diazepam.

Larangan yang sama berlaku pada kelompok berikut ini:

  • Orang dengan tekanan darah di bawah 100 mmHg.
  • Penderita psikosis akut, yaitu penyakit mental yang menyebabkan penderitanya sulit membedakan imajinasi dan realita.
  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Penderita gangguan fungsi hati.
  • Penderita penyakit ginjal.
  • Penderita pembekuan darah.

Interaksi Obat Analsik

Penggunaan obat tidak boleh dibarengi dengan beberapa jenis obat ini:

  • Klorpromazin, yaitu obat untuk mengatasi gejala psikosis, seperti halusinasi, dan pikiran tidak wajar, pada skizofrenia.
  • Simetidin, yaitu obat untuk mengatasi asam lambung berlebih.
  • Diazepam, yaitu obat untuk mengatasi kecemasan, kejang, kaku otot atau obat penenang sebelum operasi.
  • Clonazepam, yaitu obat untuk meredakan atau mengontrol kejang.
  • Alprazolam, yaitu obat untuk meredakan gejala kecemasan dan gangguan panik.
  • Triazolam, yaitu obat untuk mengatasi masalah tidur (insomnia).
  • Estazolam, yaitu obat untuk mengatasi masalah tidur (insomnia).
  • Zolpidem, yaitu obat untuk mengatasi masalah tidur (insomnia).
  • Eszopiclone, yaitu obat untuk mengatasi masalah tidur (insomnia).
  • Zaleplon, yaitu obat untuk mengatasi masalah tidur (insomnia).
  • Mephobarbital, yaitu obat untuk mengatasi kejang.
  • Phenobarbital, yaitu obat untuk mengontrol dan mengatasi kejang.
  • Pentobarbital natrium, yaitu obat untuk mengatasi insomnia berat.

Baca Juga: 9 Obat Kolesterol yang Umum Diresepkan Dokter, Apa Saja?

Cara Tepat Menyimpan Obat

Sama halnya dengan penggunaan obat lainnya, analsik juga harus disimpan dengan cara yang benar.

Begini cara penyimpanan yang disarankan:

  • Obat seharusnya disimpan di dalam suhu ruangan. Jangan menyimpan di dalam kulkas atau tempat yang terpapar sinar matahari langsung.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam tempat yang lembap, seperti di kamar mandi.
  • Obat tidak boleh disimpan dalam freezer atau dibekukan.
  • Obat tidak boleh disimpan di tempat yang terjangkau oleh anak-anak maupun hewan peliharaan.
  • Obat harus dibuang jika sudah habis masa berlakunya. Pelajari tips aman membuang produk obat agar tidak mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang bersamaan dengan sampah rumah tangga karena berisiko mencemari lingkungan.
  • Obat tidak bisa dibuang pada toilet atau saluran pembuangan air.

Berkaitan dengan tata cara pembuangan obat yang aman, Moms bisa bertanya kepada apoteker saat membeli obat.

Baca juga: Anelat, Suplemen Asam Folat yang Baik Dikonsumsi Bumil dan Busui

Efek Samping Setelah Penggunaan

Mengantuk
Foto: Mengantuk (Istockphoto)

Adapun efek samping yang bisa saja terjadi setelah penggunaan obat, antara lain:

  • Mengantuk
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Vertigo
  • Penurunan tekanan darah
  • Tremor
  • Depresi
  • Lemas
  • Retensi urine
  • Mual
  • Sulit buang air kecil
  • Sembelit

Pada kasus yang jarang dialami, analsik bisa menimbulkan reaksi alergi bagi penggunanya. Kondisi ini ditandai dengan:

Segera hentikan penggunaan jika muncul efek samping setelah pemakaian obat. Segera periksakan diri ke dokter untuk mengatasi keluhan.

Penanganan yang tepat bisa mencegah perburukan efek samping yang dapat membahayakan nyawa.

Baca Juga: Bibir Bengkak Digigit Semut, Atasi dengan Bahan Rumahan dan Obat-obatan!

Demikian sekilas fakta tentang obat analsik.

Agar manfaatnya sesuai dengan harapan, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini, ya, Moms!

  • https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682047.html
  • https://www.mims.com/indonesia/drug/info/analsik?type=brief&lang=id
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/drug-allergy/symptoms-causes/syc-20371835

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.