Asam Lambung Naik? Kenali Dosis dan Manfaat Obat Famotidine
Gangguan pencernaan bisa datang kapan pun. Untuk itu, Moms perlu menyimpan famotidine sebagai obat pertolongan pertama.
Obat ini sering digunakan orang dewasa untuk mengatasi asam lambung naik.
Di luar itu, obat ini juga dimanfaatkan untuk berbagai penyakit lainnya. Penasaran dosis dan aturan pakainya? Ketahui informasi lebih lanjut di bawah ini, Moms.
Manfaat dan Fungsi Famotidine
Foto: Orami Photo Stocks
Secara tak sadar, ada berbagai jenis makanan penyebab asam lambung naik, lho.
Efek yang dirasakan setelah mengonsumsinya adalah rasa tidak nyaman pada perut. Untuk mengatasi ini, famotidine bisa jadi solusi, Moms!
Famotidine, adalah salah satu obat yang bisa ditebus tanpa resep di apotek. Termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai H2 blocker.
Umumnya, digunakan untuk mengobati peradangan di tukak lambung. Selain itu, ini juga bermanfaat untuk berbagai kondisi, meliputi:
- Radang tenggorokan
- Penyakit GERD
- Sindrom Zollinger-Ellison
Informasi yang dilansir drugs.com menjelaskan, obat ini bekerja dengan mengurangi jumlah asam berlebihan di dalam perut.
Fungsinya juga untuk meredakan gejala seperti batuk yang tidak kunjung hilang, sakit perut, mulas, dan kesulitan menelan.
Jika perlu menggunakan obat ini, penting untuk membaca instruksi kemasan produk.
Untuk mencegah hal yang tak diinginkan, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Baca Juga: 5 Manfaat Lendir Bekicot untuk Paru-Paru yang Jarang Diketahui
Dosis Minum Famotidine
Foto: Orami Photo Stocks
Melansir medicalnewstoday.com, dosis dari famotidine dilihat berdasarkan jenis gejala yang dialami.
Berikut beberapa dosis obat untuk setiap penyakit, meliputi:
1. Peradangan Tukak Lambung
Peradangan tukak lambung membuat penderita sulit untuk beraktivitas.
Untuk orang dewasa usia 18 tahun ke atas, dibedakan menjadi dosis jangka pendek dan panjang.
- Dosis jangka pendek: 40 mg diminum sekali sehari sebelum tidur, hingga 8 minggu. Dokter mungkin membagi dosis menjadi 20 mg setiap 2 kali sehari.
- Dosis jangka panjang: 20 mg diminum sekali sehari sebelum tidur
Beda halnya untuk anak-anak maksimal usia 17 tahun, dengan berat badan 44 kg, dosisnya yakni:
- Dosis jangka pendek: 40 mg diminum sekali sehari sebelum tidur hingga 8 minggu.
- Dosis jangka panjang: 20 mg diminum sekali sehari sebelum tidur.
2. Penyakit GERD
GERD (Gastroesophageal reflux disease) kerap dialami orang Indonesia. Dosis famotidine untuk hal ini yakni seperti berikut.
Untuk orang dewasa di atas 18 tahun, dosis minumnya yakni:
- Gejala GERD: 20 mg diminum 2 kali sehari hingga 6 minggu.
- Esofagitis dengan gejala GERD: 20 hingga 40 mg diminum 2 kali sehari hingga 12 minggu.
Sementara itu, untuk anak-anak dosisnya yakni:
- Gejala GERD: 20 mg diminum dua kali sehari hingga 6 minggu.
- Esofagitis dengan gejala GERD: 20 hingga 40 mg diminum 2 kali sehari hingga 12 minggu.
Di luar itu, perubahan dosis perlu dengan rekomendasi dokter dan tak boleh dilakukan sendiri.
Baca Juga: Manfaat Hingga Efek Samping 'Pil Air' Furosemide
Aturan Pakai Famotidine
Foto: Orami Photo Stocks
Famotidine hadir dalam bentuk tablet, sirup, obat kunyah, dan kapsul untuk diminum.
Biasanya diminum sekali sehari sebelum tidur atau 2 sampai 4 kali sehari.
Untuk mencegah gejala, diminum 15 sampai 60 menit sebelum mengonsumsi makanan.
Untuk obat dengan jenis sirup, pastikan dikocok selama 5 sampai 10 detik sebelum digunakan. Ini agar kandungan obat tercampur merata.
Famotidine jenis tablet dan kapsul perlu diminum utuh dengan segelas air.
Jika gejala gangguan pencernaan berlangsung lebih dari 2 minggu, hentikan penggunaan obat.
Segera konsultasi dengan dokter untuk perawatan lanjutan, Moms.
Baca Juga: Tak Usah Bingung, Ini Obat Tetes Mata untuk Mata Kering dan Mata Merah
Efek Samping Famotidine
Foto: Orami Photo Stocks
Melansir MedlinePlus, efek samping ringan sampai berat bisa dialami setelah mengonsumsi famotidine.
Sejumlah efek samping ringan yang dirasakan meliputi:
- Sakit kepala
- Sembelit
- Diare
Di luar itu, segera beritahu dokter apabila memiliki efek samping lebih serius. Efek samping berat tersebut meliputi:
- Tubuh mudah memar
- Kedinginan
- Sakit tenggorokan tak kunjung mereda
- Mood swing
- Depresi
- Halusinasi
Baca Juga: 5+ Obat Panas Dalam Alami, Yuk Coba!
Terlepas itu, ada efek samping yang dikatakan berbahaya setelah minum obat jenis ini.
Hal ini termasuk detak jantung cepat, kepala sakit parah, kejang, hingga hilang kesadaran.
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi.
Namun, segera konsultasi dengan dokter apabila ada tanda-tanda alergi seperti ruam, kulit gatal, dan kesulitan bernapas.
Interaksi dengan Obat Lain
Foto: Orami Photo Stocks
Famotidine tak bisa bekerja dengan maksimal apabila mengonsumsi obat lain secara bersamaan.
Ada sejumlah obat-obatan yang harus dihindari untuk mengoptimalkan cara kerjanya. Obat-obatan tersebut termasuk:
- Cefditoren
- Dasatinib
- Delavirdin
- Fosamprenavir
- Tizanidine
Baca Juga: Mengenal Abses Perianal pada Anus, Berikut Gejala dan Cara Mengatasinya
Di luar itu masih banyak jenis obat lain yang tak boleh dikonsumsi secara bersamaa.
Obat lain dapat berinteraksi dengan famotidine, termasuk obat resep dan bebas, vitamin, serta produk herbal.
Terutama bagi yang memiliki riwayat penyakit hipertensi, gangguan jantung, serta diabetes untuk menginformasikannya pada dokter.
Nantinya dokter akan memberikan obat lain dengan manfaat yang sama, yakni atasi peradangan lambung.
Itulah informasi penting sebelum mengonsumsi famotidine. Semoga bermanfaat, Moms!
- https://www.drugs.com/famotidine.html
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/famotidine-oral-tablet#dosage
- https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a687011.html
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5035-2033/famotidine-oral/famotidine-oral/details
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.