Kenali Obat Chlorhexidine: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping
Chlorhexidine adalah obat yang dapat digunakan hingga 4 minggu.
Obat ini memiliki berbagai macam jenis, termasuk krim dan losion.
Sebelum menggunakannya, Moms perlu mengetahui terlebih dulu serba-serbi obat ini.
Selengkapnya, simak di bawah ini, ya!
Fungsi Obat Chlorhexidine
Foto: shutterstock.com
Melansir dari National Health Service UK, chlorhexidine adalah antiseptik dan desinfektan.
Obat ini membantu mengurangi jumlah kuman atau bakteri di mulut atau kulit.
Chlorhexidine bekerja dengan mengatasi beberapa gangguan berikut:
- Infeksi mulut
- Sariawan
- Penyakit gusi
- Sakit tenggorokan
- Perawatan gigi palsu
- Infeksi kulit
Penggunaan obat ini biasanya dikombinasikan dengan bahan lain.
Obat ini mengandung anestesi lokal yang membantu menghilangkan rasa sakit, seperti sakit tenggorokan.
Untuk melakukan perawatan mulut dan tenggorokan, obat tersedia dalam bentuk obat kumur, pelega tenggorokan, gel, dan semprotan.
Untuk mengatasi infeksi hidung, tersedia krim hidung yang mengandung chlorhexidine dan neomycin, yaitu antibiotik.
Chlorhexidine juga digunakan di rumah sakit dan klinik untuk membersihkan kulit atau peralatan bedah sebelum operasi.
Selain itu, obat juga digunakan untuk melakukan beberapa prosedur kandung kemih, termasuk membersihkan kateter.
Baca Juga: Bisoprolol Obat Hipertensi, Ini Dosis dan Aturan Pakainya
Dosis Tepat Penggunaan Obat
Foto: Orami Photo Stock
Disarankan untuk selalu mengikuti petunjuk dalam kemasan.
Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan chlorhexidine.
Jauhkan obat dari mata dan telinga.
Jika tidak sengaja terkena, bilas dengan air.
Berikut ini dosis tepat penggunaan obat sesuai dengan jenisnya:
1. Penggunaan Tablet Hisap
Tablet hisap digunakan dengan memasukkan permen ke dalam mulut dan membiarkannya meleleh perlahan.
Untuk anak-anak berusia 12 tahun ke atas.
Dapat digunakan hingga 5 tablet hisap sehari.
Sedangkan orang dewasa, gunakan hingga 10 tablet hisap sehari.
Konsumsi setidaknya 30-60 menit sebelum makan atau minum.
Baca Juga: Mengenal Tablet Tambah Darah untuk Mengobati Anemia
2. Obat Kumur
Dosis penggunaan biasa adalah 10 mililiter.
Dapat digunakan sebanyak dua kali sehari.
Caranya dengan menuang 10 mililiter ke dalam gelas ukur.
Kumur selama 1 menit.
Kemudian buang obat kumur, jangan ditelan.
Tunggu setidaknya 30-60 menit sebelum makan atau minum.
3. Semprotan Mulut
Dosis penggunaan biasa adalah 2 semprotan sekaligus.
Dapat digunakan hingga 12 kali sehari.
Arahkan semprotan ke gigi, gusi, bisul, atau bagian mulut yang terasa sakit.
Tunggu setidaknya 30-60 menit sebelum makan atau minum.
4. Semprotan Tenggorokan
Dosis penggunaan biasa adalah 3-5 semprotan.
Dapat digunakan hingga 10 kali sehari.
Tunggu setidaknya 30-60 menit sebelum makan atau minum.
Baca Juga: 5 Penyebab Tenggorokan Kering dan Obat Alaminya
5. Gel Gigi
Dosis penggunaan biasa adalah 1-2 kali sehari.
Oleskan sedikit gel ke ujung jari atau cotton bud.
Usap dengan lembut ke seluruh permukaan sariawan, gusi, atau bagian mulut yang terasa sakit.
Tunggu setidaknya 30-60 menit sebelum makan atau minum.
6. Mengatasi Sakit Tenggorokan
Gunakan tablet hisap chlorhexidine dan semprotan dalam waktu singkat.
Jangan menggunakannya terus menerus.
Segera hubungi dokter jika gejala tidak membaik setelah 3-4 hari penggunaan.
7. Perawatan Gigi
Gunakan perawatan gigi pada waktu yang berbeda dengan menyikat gigi.
Pasalnya, penggunaan pasta gigi dapat menurunkan kinerja chlorhexidine.
Cara menggunaannya adalah dengan membilas mulut setelah menyikat gigi.
Tunggu setidaknya 5 menit sebelum menggunakan chlorhexidine.
Jika gejala tidak membaik setelah satu minggu penggunaan, atau memburuk setiap saat, hentikan penggunaan chlorhexidine.
Segera temui dokter untuk menentukan langkah penanganan, ya!
Baca Juga: Ketahui Obat Celecoxib: Fungsi, Dosis, dan Efek Samping Penggunaan
Efek Samping Penggunaan Obat
Foto: Orami Photo Stock
Melansir dari Mayo Clinic, obat dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Meskipun tidak semua efek samping dapat terjadi, jika dialami, penderita mungkin saja memerlukan perhatian medis.
Berikut ini efek samping yang langka dan jarang dialami:
- Hidung tersumbat
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Ruam kulit
- Gatal-gatal
- Pembengkakan pada wajah
- Iritasi mulut
- Iritasi ujung lidah
Beberapa efek samping terjadi biasanya tidak memerlukan perhatian medis.
Efek samping biasanya hilang dengan sendirinya selama perawatan, karena tubuh menyesuaikan diri dengan obat.
Sedangkan efek samping yang umum dialami, seperti:
- Perubahan rasa pada gigi
- Peningkatan karang gigi (kalkulus) pada gigi
- Mual
- Sakit kepala
- Nyeri otot
Efek samping lain yang tidak tercantum bisa saja dialami.
Jika mencurigai mengalami efek samping obat, segera temui dokter, ya!
Baca Juga: Obat Bronkris untuk Batuk Berdahak, Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya
Chlorhexidine dapat menyebabkan reaksi alergi yang serius dan dapat mengancam jiwa.
Disarankan untuk segera mendapatkan bantuan medis darurat jika mengalami beberapa gejala.
Di antaranya, seperti gatal-gatal, ruam kulit parah, mengi, sulit bernapas, keringat dingin, dan pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.
Obat ini juga tidak disarankan dikonsumsi oleh anak atau remaja tanpa saran dokter.
Pasalnya, obat dapat menyebabkan iritasi parah atau luka bakar kimia pada anak kecil.
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/chlorhexidine-oral-route/side-effects/drg-20068551?p=1
- https://www.nhs.uk/medicines/chlorhexidine/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.