21 Februari 2022

Calcifar: Manfaat, Dosis, dan Efek Sampingnya

Bisa dikonsumsi anak-anak untuk kondisi tertentu

Tulang kekurangan kalsium? Sudah waktunya untuk rutin mengonsumsi calcifar sebagai obat sehari-hari.

Tak hanya untuk kesehatan tulang, obat ini juga bermanfaat untuk penyakit lainnya.

Meski bisa ditebus tanpa resep, hindari memakai obat ini tanpa anjuran dari dokter ataupun tenaga kesehatan.

Manfaat Calcifar

Calcifar Obat
Foto: Calcifar Obat

Foto: hdmall.id

Umumnya, calcifar digunakan bagi mereka yang mengalami pengeroposan tulang di usia lanjut.

Tergolong dalam vitamin D, ini larut dalam lemak yang membantu tubuh untuk menyerap kalsium dan fosfor.

Vitamin D digunakan untuk mengobati dan mencegah gangguan tulang pada tubuh.

Secara alami pun sebenarnya kita bisa mendapatkan asupan vitamin D. Ini seperti aktivitas berjemur di bawah sinar matahari.

Melansir webmd.com, obat ini juga bermanfaat untuk beragam penyakit seperti gangguan hormon tiroid.

Ini juga dapat digunakan pada penyakit ginjal untuk menjaga kadar kalsium tetap normal.

Beberapa kombinasi obat pun menggunakan calcifar untuk mengatasi gas menumpuk pada saluran pencernaan.

Obat bekerja dengan menetralkan kelebihan asam lambung. Sering digunakan untuk mengobati gejala tukak lambung atau duodenum.

Baca Juga: Jaga Kesehatan Mulut, Ini Jenis-jenis Obat Kumur Beserta Rekomendasinya

Dosis Umum Calcifar

dosis calcifar untuk tulang.jpg
Foto: dosis calcifar untuk tulang.jpg (Medicalnewstoday.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Meskipun ini termasuk suplemen makanan, tetap ikuti dosis tepat sesuai anjuran.

Setiap produk kemasan biasanya memiliki dosis minum yang berbeda-beda. Hal ini berdasarkan gejala yang dialami dan usia penderita.

Menurut panduan dari ndrugs.com, dosis awal calcifar yakni seperti berikut:

  • Calcifar acetate direkomendasikan untuk orang dewasa dengan 2 kapsul setiap sekali teguk.
  • Tingkatkan dosis secara bertahap untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Kebanyakan dari mereka membutuhkan 3 sampai 4 kapsul setiap kali mengonsuminya.

Diketahui, anak-anak pun bisa mengonsumsi obat ini selagi ada pantauan dari dokter anak.

Untuk anak-anak biasanya dosis minum adalah 1-2 tablet per harinya setelah makan.

Namun, hindari menentukan dosis sendiri tanpa konsultasi dengan pakar atau dokter.

Hal ini untuk mencegah efek samping dan potensi kelebihan dosis.

Baca Juga: Obat Mual Saat Hamil untuk Moms yang Mengalami Morning Sickness, Catat!

Aturan Minum Calcifar

fungsi-tulang-kering.jpg
Foto: fungsi-tulang-kering.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stocks

Minum apapun jenis vitamin D harus sesuai petunjuk kemasan.

Vitamin D paling baik diserap ketika dikonsumsi setelah makan. Terlepas itu, ini juga dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Jika menggunakan obat ini dalam bentuk cair, ukur dosisnya dengan menggunakan alat pengukur atau sendok khusus.

Hindari menggunakan sendok makan untuk mencegah salah dosis.

Calcifar juga hadir dalam bentuk tablet kunyah. Sehingga itu, pastikan tekstur obat telah hancur sempurna sebelum ditelan.

Jika menggunakan tablet yang larut dengan cepat, tempatkan di lidah dan biarkan larut sepenuhnya.

Obat jenis ini tak memerlukan air yang berlebihan untuk larut dengan optimal.

Baca Juga: 9 Obat Kolesterol Anjuran Dokter, Catat!

Efek Samping Calcifar

efek-samping-calcifar-sakit-kepala-sebelah-kiri.jpg
Foto: efek-samping-calcifar-sakit-kepala-sebelah-kiri.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Vitamin D pada dosis normal biasanya tidak memiliki efek samping.

Jika memiliki efek yang tidak biasa, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter terdekat.

Banyak orang yang menggunakan obat ini tidak memiliki efek samping yang serius.

Biarpun begitu, calcifar juga berpotensi efek samping bagi beberapa orang.

Terlalu banyak vitamin D dapat menyebabkan kadar kalsium tinggi yang berbahaya.

Ketahui tanda-tanda kadar vitamin D atau kalsium yang berlebihan pada tubuh. Gejala yang dirasakan yakni bisa berupa:

  • Mual atau muntah
  • Sembelit
  • Kehilangan nafsu makan
  • Rasa haus yang meningkat
  • Peningkatan buang air kecil
  • Perubahan mental/suasana hati

Menurut ndrugs.com, reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi.

Baca Juga: 12 Cara Alami Pengganti Obat Batuk Berdahak Anak

Namun, segera dapatkan bantuan medis jika Anda melihat gejala reaksi alergi yang serius, termasuk:

Peringatan Sebelum Minum Obat

vitamin calcifar.jpg
Foto: vitamin calcifar.jpg (healthline.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Tak semua orang bisa mengonsumsi calcifar sebagai suplemen makanan yang alami.

Perhatikan beberapa riwayat dan kondisi seseorang sebelum mengonsumsi ini.

Sebaiknya konsultasikan dengan dokter apabila mengalami riwayat penyakit tertentu, seperti:

  • Hipersensitivitas
  • Gangguan jantung
  • Riwayat gangguan pencernaan
  • Penderita gagal ginjal
  • Gangguan napas kronik
  • Gangguan penyerapan nutrisi makanan

Ibu hamil dan menyusui pun perlu berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu.

Nantinya, akan dibandingkan manfaat dan risiko yang mungkin dihasilkan dari mengonsumsi calcifar.

Baca Juga: 10 Cara Meredakan Kaki Bengkak saat Hamil, Tanpa Obat!

Interaksi dengan Obat Lain

Calcifar Obat .jpg
Foto: Calcifar Obat .jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Di samping itu, ada juga berbagai obat yang tak bisa dikonsumsi bersamaan.

Hal ini guna mencegah interaksi antar obat tersebut. Berikut obat-obatan yang harus dihindari:

  • Antibiotik kuinolon
  • Calcipotriene
  • Ceftriaxone
  • Antibiotik tetrasiklin
  • Sotalol
  • Diltiazem
  • Verapamil
  • Levothyroxine

Baca Juga: 7 Manfaat Buah Simalakama, dari Menangkal Radikal Bebas Hingga Obat Alergi

Tak hanya itu, obat diuretik pun dapat mempengaruhi cara kerja calcifar di dalam tubuh.

Obat yang mengandung hormon estrogen pun perlu diperhatikan sebelum menggunakan calcifar.

Itulah informasi penting terkait penggunaan obat ini untuk sehari-hari. Semoga bermanfaat, Moms!

  • https://www.webmd.com/drugs/2/drug-9049/calciferol-oral/details
  • https://www.sdrugs.com/?c=drug&s=calcifar
  • https://www.ndrugs.com/?s=calcifar

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.